KOMPAS.com - Minimnya ventilasi pada ruangan dapat meningkatkan konsentrasi karbon dioksida atau CO2 yang dapat membahayakan sistem pernapasan, menimbulkan sakit kepala, menyebabkan kantuk, dan menurunkan kemampuan berpikir.
Selain itu, tingginya jumlah CO2 yang berasal dari pernapasan juga akan berpengaruh pada peningkatan jumlah aerosol yang merupakan partikel padat atau cair berukuran sangat kecil dan ringan sehingga dapat tersuspensi dan mengapung di udara.
Biasanya, mikroorganisme penyebab penyakit seperti bakteri dan virus ikut keluar dari tubuh manusia melalui aerosol.
Bila konsentrasi aerosol tinggi dalam satu ruangan, risiko penyebaran penyakit kepada setiap orang yang berada dalam ruangan tersebut pun semakin besar.
Terkait pandemi Covid-19, kadar konsentrasi CO2 dalam ruangan juga penting untuk diperhatikan.
Menurut jurnal penelitian berjudul “Aerosol Transmission of SARS-CoV-2 (2020)”, beberapa ilmuwan menemukan bahwa buruknya sistem sirkulasi udara dapat meningkatkan kemungkinan penyebaran Covid-19 melalui aerosol, utamanya untuk pekerja yang banyak menghabiskan waktu di ruangan.
Batas aman konsentrasi CO2
Pada The Federal Environment Agency of Germany and the American Society of Heating, Refrigeration, and Air Conditioning Engineers (ASHRAE), batas aman tingkat konsentrasi CO2 dalam ruangan adalah 1.000 partikel per juta (ppm).
Jika melebihi jumlah tersebut, kondisi udara ruangan dianggap tidak baik. Oleh karena itu, tersedianya alat pengukur kadar CO2 sangat penting. Terlebih, di masa pandemi seperti sekarang.
Selain berfungsi untuk mengukur tingkat konsentrasi CO2 maupun aerosol, alat ukur CO2 juga dapat digunakan sebagai indikator peningkatan risiko penyebaran virus corona.
Umumnya, alat ukur CO2 dilengkapi dengan lampu indikator yang dilengkapi dengan sensor peringatan bila tingkat konsentrasi CO2 dan aerosol dalam ruangan mulai meningkat.
Selain itu, adopsi sistem Internet of Things (IoT) memungkinkan pengguna untuk mengontrol kerja dan fitur sensor dari aplikasi smart home assistant yang ada pada ponsel, seperti air purifier dan thermostat.
XENSIVTM Photoacoustic Spectroscopy (PAS) CO2 dari Infineon
Salah satu alat pengukur CO2 yang dapat menjadi pilihan adalah XENSIVTMPhotoacoustic Spectroscopy (PAS) CO2 dari Infineon.
Alat tersebut dilengkapi dengan teknologi sistem Micro Electro Mechanical System (MEMS) sebagai sensor tekanan dan detektor bersensitivitas tinggi dengan dipadukan cahaya inframerah dan filter optik pada sebuah printed circuit board (PCB) kecil.
XENSIVTM PAS CO2 bekerja dengan memancarkan cahaya melalui alat infra merah yang dilengkapi filter optik.
Pancaran tersebut akan menghasilkan pemanasan dan pendinginan dalam waktu singkat yang mengakibatkan pemuaian termal pada gas, sehingga ada perubahan tekanan yang tercatat pada detektor akustik.
Selanjutnya, sinyal yang dihasilkan oleh detektor akustik dianalisis untuk menarik kesimpulan kadar CO2. Semakin kuat sinyal, berarti semakin tinggi konsentrasi CO2.
Saat ini prototipe XENSIVTM PAS CO2 telah diuji dan divalidasi. Menurut data uji coba yang ada, alat tersebut dapat menghasilkan performa berkualitas tinggi dengan fluktuasi tekanan yang sangat kecil.
Selain itu, kit evaluasi XENSIVTM PAS CO2 juga telah tersedia dalam bentuk sample, yang terdiri atas PAS CO2 evaluation board, Shield2Go board berbasis Arduino, dan PAS CO2 wing board yang berbasis fruit feather pada ekosistem Infineon atau Cypress.
Untuk membantu konsumen mempercepat waktu desain, Infineon membekali PAS CO2 dengan software library dan dokumentasi lengkap termasuk application notes. Selain itu, ekosistem produk Infineon juga dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan sebuah sistem lengkap yang meliputi pengindraan, pemrosesan, pengaktuasian, dan penghubungan.
Infineon terus berkomitmen untuk mengembangkan teknologi PAS agar dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan harga terjangkau. Sehingga kita akan dapat meningkatkan kualitas udara dalam ruangan untuk menjaga kesehatan kita.
Bagi yang ingin mengetahui informasi seputar CO2 dan produk XensivTM PAS CO2, silakan klik tautan berikut.