Advertorial

Dirut Al-Azhar Memorial Garden: Pemakaman Islam Al-Azhar Semakin Diminati Umat Islam di Indonesia

Kompas.com - 08/06/2021, 14:01 WIB

KOMPAS.com– Direktur Utama Al-Azhar Memorial Garden Nugroho Adiwiwoho menyampaikan bahwa pemakaman yang dikelola pihaknya kini semakin menjadi pilihan umat Islam di Indonesia.

Hal tersebut diyakini olehnya lantaran selama 10 tahun Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar mengelola secara profesional pemakaman Islam Al-Azhar Memorial Garden Karawang.

Profesionalisme itu terlihat dari penerapan syariat Islam pada pengelolaannya. Beberapa peraturan juga disebutkan olehnya, yakni makam muslim tidak boleh bercampur dengan makam nonmuslim, jenazah tidak boleh ditumpuk sesuai dengan ketetapan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta 2011, makam menghadap kiblat, dan bentuk makam yang sederhana, yaitu hanya terdiri dari gundukan tanah.

Nugroho melanjutkan, pihaknya juga memastikan bahwa kedalaman makam harus cukup dan tidak terinjak, terlangkahi, atau diduduki.

“Di depan setiap makam di Pemakaman Islam Al-Azhar ada walkway. Dengan demikian, makam tidak terinjak, terlangkahi, atau terduduki. Ini sesuai dengan syariat,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (7/6/2021).

Pemakaman Islam Al-Azhar, tutur Nugroho, juga mengikuti aturan jual beli yang diatur Fatwa MUI Nomor 9 Tahun 2014, yaitu setiap muslim boleh menyiapkan lahan khusus untuk mengubur jenazah.

“Jual beli lahan untuk kepentingan kuburan diperbolehkan dengan sejumlah ketentuan, seperti syarat dan rukun jual beli terpenuhi, dilakukan dengan prinsip sederhana, dan penataan serta pengurusan makam dijalankan sesuai syariat,” jelasnya.

Sementara, jual beli lahan makam yang terdapat unsur tabdzir dan israf hukumnya adalah haram.

Selain pengelolaan, lokasi pemakaman tersebut juga mudah diakses, yakni di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek.

“Pemakaman Islam Al-Azhar juga memiliki jarak tempuh yang cukup singkat dari Jakarta, yaitu sekitar 50 menit,” lanjut Nugroho.

Kondisi area pemakaman Al-Azhar Memorial Garden.Dok. Al-Azhar Memorial Garden Kondisi area pemakaman Al-Azhar Memorial Garden.

Konsep taman

Pemakaman Islam Al-Azhar memiliki lahan yang cukup luas, yakni 25 hektare (ha). Nugroho memaparkan, pengembangan pemakaman Al-Azhar mengusung konsep makam sebagai bagian dari taman.

Dengan konsep itu, pemakaman memiliki lanskap yang asri, indah, dan hijau. Suasana makam pun jauh dari kesan seram maupun menakutkan karena ditata sehingga terlihat bersih dan nyaman.

“Hal tersebut diharapkan dapat memberikan kenyamanan pada ahli waris serta semua orang yang datang ke Pemakaman Islam Al-Azhar,” kata Nugroho.

Nugroho juga menjelaskan beberapa fasilitas yang ada pada komplek pemakaman, di antaranya masjid, musala, toilet, dan tempat parkir. Perawatan juga rutin dilakukan sehingga pemakaman senantiasa tampak bersih, asri, dan indah.

Selain itu, Al-Azhar Memorial Garden juga dilengkapi dengan gedung serbaguna, gazebo, taman bunga, dan pohon-pohon rindang di sekitarnya.

Pemakaman Islam Al-Azhar memiliki lahan yang cukup luas, yaitu 25 hektare (ha).Dok. Al-Azhar Memorial Garden Pemakaman Islam Al-Azhar memiliki lahan yang cukup luas, yaitu 25 hektare (ha).

Sebagai bagian dari komitmen pelayanan, seluruh fasilitas pelayanan Pemakaman Islam Al-Azhar dapat digunakan setiap waktu. Fasilitas pelayanan tersebut berupa tenda, ustaz, dan musala, baik untuk konsumen yang melakukan ziarah maupun pemakaman.

Tidak hanya itu, Pemakaman Islam Al-Azhar Memorial Garden juga memberikan fasilitas bebas biaya pemeliharaan rumput selamanya. Fasilitas ini jadi nilai tambah karena dianggap dapat meringankan konsumen dan tidak merepotkan anak, cucu, serta keturunan.

“Semua hal tersebut menjadi alasan semakin banyak umat Islam di Indonesia yang percaya dan memilih memakamkan anggota keluarga di Pemakaman Islam Al Azhar,” ujar Nugroho.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com