KOMPAS.com – Joint venture yang terdiri dari anak perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Pertamina Hulu West Ganal, dengan participant interest 30 persen, Eni West Ganal Ltd sebagai operator 40 persen, dan Neptune Energy West Ganal BV 30 persen berhasil menemukan sumber gas baru di sumur Eksplorasi Maha-2, lepas pantai Kalimantan Timur (Kaltim), Rabu (12/5/2021).
Untuk diketahui, Maha-2 merupakan sumur eksplorasi-appraisal laut dalam atau deep water yang menjadi bagian dari komitmen kegiatan pengeboran di blok West Ganal.
Pengeboran dimulai pada 16 April 2021 dan telah mencapai kedalaman akhir 2.970 meter dengan kedalaman air 1.115 meter pada 12 Mei 2021.
Pada pengeboran di Maha-2, mereka berhasil menemukan gas hidrokarbon dengan ketebalan 43 meter dan karakteristik reservoir yang sangat baik di level umur Pliocene.
Berdasarkan production test yang dibatasi oleh surface facility, terdapat aliran gas sebesar 34 million standard cubic feet per day (mmscfd) pada sumur tersebut. Ini merupakan salah satu penemuan besar atau big fish sumber daya gas sekaligus menjadi penemuan pertama PHI pada 2021.
Produksi gas dari lapangan Maha tersebut rencananya akan disambungkan ke dalam fasilitas Jangkrik Floating Production Unit (FPU). Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan sinergi, optimalisasi waktu, dan biaya pengembangan fasilitas subsea.
Melalui rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (8/6/2021), pihak PHI menyatakan bahwa penemuan besar sumber daya gas tersebut juga sangat penting untuk mendukung pencapaian target produksi Indonesia 1 million barrel of oil per day (mbopd) minyak dan 12,3 bcfpd gas pada 2030.
Hal itu sejalan dengan strategi Pertamina dalam membangun strategic partnership dan pengembangan minyak gas (migas) laut dalam.
Untuk diketahui, pada 2020, PHI mencatat kinerja positif dengan realisasi produksi minyak sebesar 51,9 mbopd dan gas 728 mmscfd.
Dalam kesempatan tersebut, PHI sebagai Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen melakukan pengeboran dengan prinsip health, safety, security, and environmental (HSSE).
Tidak hanya itu, PHI juga menjalankan operational excellence untuk menjaga keberlanjutan operasi dan produksi migas ke depan.