Advertorial

Grab Kembangkan Ekonomi Digital Hingga Pelosok Indonesia

Kompas.com - 16/06/2021, 17:17 WIB

KOMPAS.com – Tarakan merupakan merupakan sebuah pulau di Kalimantan Utara, dekat perbatasan Indonesia dan Malaysia. Dalam beberapa tahun terakhir, Tarakan mengalami perkembangan pesat dari sisi infrastruktur yang menunjang penciptaan lebih banyak peluang bisnis.

Berdasarkan data dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kalimantan Utara, pada 2019, sebanyak 8.976 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lahir di Tarakan. Kini, total UMKM di Takaran mencapai 13.427 unit dari UMKM di berbagai sektor.

Walau Covid-19 mewabah selama lebih dari satu tahun, masyarakat tetap berupaya untuk meluncurkan bisnis kecil baru. Salah satu alasan munculnya semangat tersebut adalah digitalisasi industri yang didorong oleh platform digital, termasuk Grab. Sejak tahun 2018 Grab hadir di Tarakan sebagai platform digital pertama yang membantu masyarakat setempat beraktivitas dan bertumbuh. 

Saat ini, Grab menjadi mitra Rumah BUMN Tarakan, yakni sebuah organisasi yang bertujuan untuk mempercepat transformasi digital UMKM dan turut mendukung pertumbuhan sektor usaha tersebut.

Saat pandemi melanda, Rumah BUMN dan Grab turut membantu meningkatkan literasi digital di kalangan UMKM di Tarakan. Tujuannya, membantu UMKM yang terdesak pandemi untuk bisa terus menjangkau konsumen ketika sarana penjualan tradisional tersendat.

Rumah BUMN memanfaatkan platform Grab untuk memberikan pelatihan dan edukasi bagi UMKM tentang pengembangan bisnis dengan cara memanfaatkan fitur dalam platform digital.

Manager Enterprise, Government, Business, Rumah BUMN Telkom Tarakan Yayan Nuryana mengatakan, potensi pertumbuhan UMKM Tarakan dapat ditingkatkan melalui pemanfaatan teknologi. Walau demikian, penetrasi internet dan literasi digital masih perlu ditingkatkan karena baru 12 persen UMKM di Kalimantan Utara yang memanfaatkan platform digital.

Untuk terus meningkatkan literasi digital di kalangan UMKM, Rumah BUMN bersama Grab berupaya memperluas akses teknologi yang relevan dan melakukan berbagai inovasi teknologi demi memajukan UMKM. 

“Tujuannya, untuk mendorong potensi UMKM supaya terus tumbuh, membantu meningkatkan bisnis, dan melayani masyarakat di Tarakan dan wilayah Kalimantan Utara dengan lebih baik,” jelas Yayan dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (14/6/2021).

UMKM Tarakan manfaatkan digitalisasi, ambil peluang bisnis

Salah satu pelaku UMKM yang sukses memanfaatkan bantuan dari Rumah BUMN dan Grab adalah Abimanyu Prakarsa (33). Sebelum sukses dengan produk Nasi Kota-ku, Abimanyu mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan. Terlebih, ia baru saja menikah dan pindah ke Tarakan. Namun, ia tidak putus asa dan terus mencari peluang.

“Saya baru pindah ke Tarakan dan tidak memiliki kenalan, apalagi jaringan untuk mencari pekerjaan yang stabil. Jadi, selama berbulan-bulan, saya mencoba melihat apa yang bisa saya lakukan untuk menciptakan peluang bagi diri saya sendiri,” ujar Abimanyu.

Selama mencari pekerjaan, Abimanyu melihat banyak bisnis kuliner online berkembang pesat. Hal ini menginspirasinya untuk memulai bisnisnya sendiri. Selanjutnya, ia mencoba berbagai resep melalui berbagai video tutorial. Akhirnya, tercetuslah usaha kuliner kecil bernama Nasi Kota-ku. Ia menggunakan media sosial untuk memasarkan makanannya.

Abimanyu sukses memanfaatkan peluang dengan layanan Grab.DOK. Grab Abimanyu sukses memanfaatkan peluang dengan layanan Grab.

Tak berhenti di situ, Abimanyu juga mengikuti kelas pelatihan yang diadakan oleh Rumah BUMN dan Grab. Ia belajar bagaimana membawa lebih banyak peluang ke bisnis Nasi Kota-ku miliknya pada awal 2021.

Berbekal pengetahuan yang didapat dari pelatihan Rumah BUMN dan Grab, Abimanyu mendaftarkan restorannya sebagai mitra merchant GrabFood. Perkembangan usaha Nasi Kota-ku semakin pesat setelah bergabung dengan GrabFood.

Menurutnya, bergabung dengan GrabFood memberikan bisnisnya visibilitas online yang kuat sehingga ia memutuskan untuk membuka toko offline.

“Ketika saya membuka toko offline, penjualan secara online juga berpengaruh positif. Pasalnya, konsumen GrabFood dapat melihat foto toko offline saya,” ujar Abimanyu.

Kombinasi penjualan secara offline dan online, lanjut Abimanyu, turut memajukan bisnis Nasi Kota-ku yang sekarang menjadi bisnis omnichannel. Kini, hampir 40 persen penjualan Nasi Kota-ku berasal dari GrabFood.

Dengan pencapaian itu, ia mengaku senang karena dapat mempekerjakan empat staf tambahan untuk meningkatkan pelayanan bisnisnya.

“Selain itu, saya selalu membeli bahan dari pasar tradisional. Saya bisa membantu pedagang pasar bertahan lewat bisnis digital saya ini,” katanya.

Selain Abimanyu, kisah sukses digital lainnya di Tarakan datang dari Welly (40). Ia merupakan salah satu pemilik rumah makan terkenal di Tarakan, yakni Warung Teras Tarakan yang sudah berdiri sejak 2013.

Kurang dari 10 tahun, Welly berhasil menyulap kedai makanan kecil di teras rumahnya menjadi rumah makan yang selalu jadi langganan pejabat. Bahkan, Presiden Joko Widodo sudah dua kali makan di sana.

Pada awal merintis usaha, Welly dan keluarga hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut. Saat itu, mereka belum terpikir untuk melakukan pemasaran atau masuk ke ranah digital.

Ia melihat bahwa strategi promosi mulut ke mulut memang kuat, tapi kalau tidak dibarengi dengan digitalisasi, bisnisnya bisa saja tertinggal. Pasalnya, kompetisi sektor restoran di Tarakan semakin ketat. Oleh karena itu, Welly langsung mendaftarkan restorannya di GrabFood.

Menurutnya, setelah menggunakan GrabFood, ia merasakan kemudahan dan manfaat dari platform digital dalam pengembangan bisnisnya.

“Saya tidak perlu pusing untuk mencari sumber daya manusia (SDM) baru untuk kurir pengantaran makanan. Saya sangat terbantu sekali dengan sistem pengantaran Grab yang mudah serta dilengkapi dengan teknologi dan titik peta yang akurat,” ujar Welly.

Welly selaku pemilik Warung Teras Makan sukses berbisnis dengan menjadi mitra Grab.DOK. Grab Welly selaku pemilik Warung Teras Makan sukses berbisnis dengan menjadi mitra Grab.

Selain Abimanyu dan Welly, banyak pemilik UMKM di Tarakan merasa bahwa mereka dapat mempertahankan kesuksesan bisnis secara jangka panjang dengan menggunakan teknologi digital. Contoh lainnya, Rosliana (35) yang telah menjalankan bisnis fesyennya, Boutique Smile, di kota ini selama 12 tahun.

Seiring dengan menjamurnya tren media sosial, Rosliana menetapkan ambisi baru untuk mengembangkan bisnis Boutique Smile dengan mengubah strategi dari offline ke online.

Setelah banyak masyarakat yang mengenal produknya, Boutique Smile mengalami lonjakan permintaan untuk desain pakaian ala Jepang dan Korea yang sedang naik daun. Walau demikian, Rosliana merasa membutuhkan dukungan tambahan untuk mengelola peluang baru ini, khususnya dalam hal pengiriman.

Rosliana mengaku, tidak terbiasa untuk menangani logistik. Pada awal menjalankan bisnis, ia kesulitan untuk menemukan layanan pengantaran yang sesuai untuk mengantarkan produknya ke konsumen. Sampai akhirnya, ia memutuskan untuk mempelajari cara memanfaatkan layanan GrabExpress dan menggunakannya sampai sekarang.

“Kini, saya dapat menjangkau konsumen secara lebih cepat dan lebih mudah, terutama dengan fitur Same Day,” ujar Rosliana yang kerap dipanggil Liena.

Platform digital, lanjut Liena, telah membantunya untuk terus bereksperimen dan berinovasi pada lini bisnisnya. Kemudahan mengoperasikan bisnis secara online membuat Liena berekspansi ke sektor kuliner melalui Smile Food. Smile Food merupakan bisnis dessert dan makanan segar yang menawarkan pilihan kuliner yang belum ada di Tarakan.

Liena di depan butiknya.DOK. Grab Liena di depan butiknya.

“Saya selalu bepergian ke banyak kota dan negara untuk mengkurasi baju-baju yang sedang tren untuk stok butik saya. Dari pengalaman ini, saya banyak mendapatkan pengetahuan tentang kuliner dari berbagai negara,” ujar Liena.

Kini, Liena berupaya memperkenalkan tren kuliner seperti Asinan Jakarta, Mango Sticky Rice, dan Salad Buah di Tarakan. Ia masih menggunakan GrabExpress sebagai layanan pesan antar utama karena sudah teruji keandalannya. Menurutnya, layanan pesan antar ini selalu mengantarkan makanan tiba dalam keadaan segar dan kondisi yang baik.

Seiring perkembangan bisnis Smile Food selama dua tahun terakhir, bisnis kulinernya itu telah bergabung menjadi mitra merchant GrabFood.

“GrabFood mampu menjangkau segmen konsumen yang lebih luas lagi. Saya senang melihat pesatnya perkembangan bisnis Smile Food dalam kurun waktu yang cukup singkat,” ujar Liena.

Sinergi kolaboratif untuk mengembangkan ekosistem UMKM Tarakan

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara melambat pada triwulan I 2020 akibat kondisi pandemi. Walau demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) Tarakan tetap berkomitmen untuk memastikan UMKM dapat terus beroperasi dan membantu menghidupi kesehariannya bersama masyarakat.

Dukungan Pemda Tarakan dalam terciptanya lingkungan bisnis yang kondusif bagi pengembangan UMKM, membuat Tarakan memenangkan Penghargaan Natamukti pada akhir 2020.

Sebagai informasi, penghargaan tersebut diberikan untuk mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam mengembangkan ekosistem UMKM. Bahkan, Tarakan juga memperoleh gelar sebagai Kota 1.000 Kafe.

Wali Kota Tarakan Khairul mengatakan, pencapaian Tarakan dalam penghargaan tersebut menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan swasta dalam mempercepat pemulihan serta pertumbuhan ekonomi Tarakan. Terlebih, untuk memastikan UMKM bisa berkembang dan tumbuh

Khairul melanjutkan, kerja sama antara Rumah BUMN dan Grab terbukti sukses mendistribusikan akses digital yang lebih luas di jaringan UMKM. Dengan demikian, pelaku UMKM dapat meningkatkan pertumbuhan bisnisnya di tengah masa pandemi yang penuh tantangan.

“Kami percaya, sinergi Grab dan Rumah BUMN memungkinkan terjadinya perputaran roda ekonomi yang lebih signifikan dan juga mendorong perkembangan ekonomi Tarakan secara umum. Pemerintah sangat senang dan terdorong oleh kisah sukses para wirausahawan di komunitas kami,” ujar Khairul.

Pada kesempatan yang sama. Director of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya mengatakan, dengan adanya kolaborasi sektor publik dan swasta, ia optimistis bisnis di Tarakan akan bertumbuh.

Menurutnya, Grab Indonesia memiliki tujuan yang sama dengan Pemda untuk memperkuat kapasitas ekonomi Tarakan. Pihaknya juga mengapresiasi pemerintah dalam menciptakan kesempatan pengembangan UMKM.

Sebagai aplikasi terkemuka di Indonesia, lanjut Halim, Grab fokus dalam mendistribusikan akses transformasi digital yang merata di seluruh Indonesia.

“Kami berharap dapat terus menyediakan akses teknologi yang inklusif, khususnya untuk percepatan ekonomi UMKM. Tujuannya, untuk meningkatkan daya kompetitif pelaku UMKM, termasuk di daerah-daerah pelosok seperti Nunukan dan Pulau Sapi,” ujar Halim.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com