Advertorial

Kerja Sama dengan BUMN, Bulog Luncurkan Food Learning & Research Institute

Kompas.com - 17/06/2021, 11:18 WIB

KOMPAS.com – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) meluncurkan Indonesia Food and Fertilizer Research Institute (IFFRI) dan Indonesia Food and Fertilizer Learning Institute (IFFLI) di Jakarta, Rabu (16/6/2021).

Institut pengembangan talenta dan riset atau learning and research institute tersebut merupakan program kerja sama Bulog dengan 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) klaster pangan dan pupuk.

Adapun BUMN yang tergabung dalam kerja sama tersebut adalah Pupuk Indonesia, PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), PT Sang Hyang Seri, PT Pertani, Perum Perikanan Indonesia, PT Perikanan Nusantara, PT Bhanda Ghara Reksa, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.

Dalam kerja sama itu, Pupuk Indonesia melalui Indonesia Fertilizer Research Institute (IFRI) dipercaya menjadi pemimpin atau champion IFFRI. Sementara, Perum Bulog melalui Bulog Corporate University menjadi pemimpin IFFLI.

Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menjelaskan, kolaborasi tersebut dibangun untuk menghasilkan talenta terbaik dan inovasi yang implementatif dari BUMN klaster pangan dan pupuk. Kolaborasi ini juga menjadi jawaban atas tantangan bisnis di masa mendatang untuk Indonesia.

“Indonesia mempunyai pasar dan peluang besar. BUMN hadir untuk mewujudkan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani, nelayan, dan peternak,” ujar Pahala dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (17/6/2021).

Lebih lanjut Pahala mengatakan bahwa BUMN harus menjadi ujung tombak inovasi agar industri pangan Indonesia dapat bersaing secara global.

Oleh sebab itu, ia berharap kerja sama Bulog dan BUMN dapat meningkatkan daya saing. Dengan begitu, BUMN Indonesia dapat menjadi pemain regional dan global dalam hal ketahanan pangan.

Selain itu, kata Pahala, sinergi 11 BUMN tersebut juga harus menghasilkan talenta-talenta muda terbaik serta riset yang bermanfaat, praktikal, dan membanggakan.

“BUMN tidak dapat melakukan semua hal tersebut sendiri. Oleh karenanya, harus ada kerja sama dengan berbagai research center dan perguruan tinggi,” jelas Pahala.

Senada dengan Pahala, Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi juga berharap, melalui program pembelajaran, IFFLI mampu meningkatkan kapabilitas karyawan BUMN klaster pangan dan pupuk.

“Materi program pembelajaran tersebut merupakan kolaborasi antaranggota research and learning institute,” ujar Purnomo.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman turut menyambut baik arahan Kementerian BUMN untuk berkolaborasi melalui IFFRI.

“Kami yakin, dengan riset yang terintegrasi, Indonesia dapat menghasilkan produk-produk riset yang lebih baik, terarah, terkoordinasi, dan tidak tumpang tindih atau redundancy antara lembaga atau perusahaan,” papar Bakir.

Melalui kerja sama tersebut, kata Bakir, sumber daya yang dimiliki, baik itu sumber daya manusia (SDM), teknologi, maupun tacit knowledge, dapat bersatu dan berkolaborasi.

Sementara itu, sebagai Ketua Klaster BUMN Pangan atau calon holding BUMN industri pangan, Direktur Utama PT RNI (Persero) Arief Prasetyo Adi menyampaikan bahwa IFFRI diharapkan dapat berperan dalam percepatan pencapaian BUMN klaster riset pangan dari hulu ke hilir.

Adapun riset pangan tersebut mencakup sistem produksi pangan, seperti optimalisasi on-farm dan off-farm, demonstration plot (demplot), serta produksi garam pangan dan industri.

Selain itu, IFFRI juga diharapkan dapat berperan dalam pengkajian hilirisasi produk pangan, seperti produk turunan gula atau tebu, serta diversifikasi produk ikan, daging, beras, dan produk pangan lain. Kemudian, juga dapat berperan dalam riset sistem distribusi pangan dan pemanfaatan teknologi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com