KOMPAS.com - Keterampilan menulis dengan baik tidak hanya bergantung pada bakat. Keterampilan ini juga bisa dikembangkan lewat latihan yang konsisten.
Salah satu cara belajar menulis yang biasa dilakukan adalah membaca karya tulis, seperti buku. Namun, pertanyaannya, apakah buku yang menjadi rujukan untuk belajar menulis itu berbobot?
Selain itu, ada juga pertanyaan mendasar lain yang kerap menghinggapi para penulis kreatif, seperti “apa itu kreativitas?” atau “bagaimana cara menghasilkan karya yang berbobot?”.
Semua pertanyaan mendasar tentang menulis bisa Anda temukan jawabannya melalui kelas “Menulis Kreatif yang Berbobot” di Komunitas Salihara. Kelas tersebut diajar langsung oleh penulis Ayu Utami secara daring.
Berbeda dari kelas tatap muka Ayu Utami terdahulu, kelas online kali ini memberi penekanan khusus pada bobot tulisan, yaitu muatan intelektual dan artistik suatu karya.
Peserta akan mempelajari konsep dan keterampilan dasar dalam menulis kreatif, seperti memberi bobot yang kritis dan kreatif ke dalam karya, memberi muatan intelektual dan artistik ke dalam karya, serta memahami karya-karya penting dalam sastra Indonesia.
Melalui silabus tersebut, peserta bisa meningkatkan wawasan melalui contoh-contoh yang ada dalam sejarah sastra Indonesia, lalu menerapkan wawasan itu dalam karya mereka.
Di akhir kelas, peserta diharapkan bisa menyelesaikan tulisan penting dan berbobot. Selain itu, peserta juga akan mendapatkan buku Menulis Kreatif dan Berpikir Filosofis karya Ayu Utami yang terbit pada 2020, sesi latihan dan ulasan langsung dari pengajar, serta sertifikat digital.
Sebagai informasi, Ayu Utami adalah salah satu penulis yang dianggap sebagai pendobrak kemapanan, khususnya masalah seks dan agama dalam sastra Indonesia. Melalui karyanya, Ayu mengangkat wacana seksualitas dari sudut pandang perempuan.
Novel pertamanya, Saman, yang terbit pada 1998, memenangkan Sayembara Penulisan Roman Terbaik Dewan Kesenian Jakarta pada tahun yang sama.
Beberapa karya Ayu yang lain adalah Larung (2001), Si Parasit Lajang (2003), Bilangan Fu (2008), Manjali dan Cakrabirawa (2010), Cerita Cinta Enrico (2012), Soegija: 100% Indonesia (2012), Lalita (2012), Pengakuan Eks Parasit Lajang (2013), dan Anatomi Rasa (2019). Sebagai informasi, novel Bilangan Fu memperoleh Khatulistiwa Literary Award pada 2008.
Berkat karya-karyanya tersebut, Ayu pernah meraih Prince Claus Award pada 2000 dari Prince Claus Fund. Prince Claus Fund sendiri merupakan yayasan asal Belanda yang memberikan penghargaan kepada individu dan organisasi yang berkontribusi dalam kebudayaan.
Tak hanya aktif berkarya, Ayu juga merupakan salah satu pendiri Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan ikut membangun Komunitas Utan Kayu.
Untuk diketahui, Komunitas Utan Kayu adalah pusat kegiatan seni, pemikiran, dan kebebasan informasi yang berlokasi di Kawasan Utan Kayu, Jakarta Timur.
Selain itu, ia juga menjadi anggota redaktur Jurnal Kalam dan peneliti di Institut Studi Arus Informasi. Saat ini, Ayu Utami aktif sebagai kurator sastra dan Direktur Literature and Ideas Festival (LIFEs) di Komunitas Salihara, serta Direktur Program Teater Utan Kayu.
Kelas Menulis Kreatif yang Berbobot bisa diikuti setiap hari Sabtu (12, 19, dan 26 Juni 2021) dan Kamis (3, 10, 17 Juli 2021) pukul 15.00 melalui kanal Zoom Salihara. Untuk informasi dan pendaftaran lebih lanjut, Anda bisa kunjungi situs www.salihara.org.