Advertorial

Sepakati Perjanjian Kredit dengan Geo Dipa, BNI Dukung Pengembangan Pemanfaatan Energi Listrik

Kompas.com - 23/06/2021, 17:52 WIB

KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menyepakati perjanjian kredit dengan PT Geo Dipa Energi untuk membiayai dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). 

Kesepakatan tersebut merupakan bentuk dukungan dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam meningkatkan komposisi energi terbarukan pada bauran sumber energi pembangkit listrik. Kemudian, juga sebagai sumbangsih perusahaan negara pada pembangunan PLTP yang semakin mendesak.

Sebagai informasi, PT Geo Dipa Energi merupakan BUMN yang bergerak di bidang energi panas bumi. Tugas utama BUMN ini adalah mengembangkan pemanfaatan energi listrik khusus yang berasal dari energi terbarukan.

Dalam perjanjian tersebut, BNI akan memberikan dana sebesar 34 juta dollar AS yang merupakan pembiayaan kontijensi pembangunan PLTP Patuha Unit 2 berkapasitas 1 x 55 megawatt (MW) dan PLTP Dieng Unit 2 berkapasitas 1 X 55 MW.

Penyaluran kredit tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit antara Direktur Utama PT Geo Dipa Energi Riki Firmandha Ibrahim dan Pemimpin Divisi Bisnis Korporasi 2 Maya Agustina secara virtual di Jakarta, Rabu (23/6/2021).

Pada sesi penandatanganan tersebut, turut hadir Direktur Corporate Banking BNI Silvano Rumantir, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, dan jajaran direksi Geo Dipa Energi.

Silvano mengatakan, kesepakatan tersebut merupakan bukti bahwa BNI mendukung penuh upaya pengembangan dan pemanfaatan energi listrik yang berasal dari energi terbarukan (renewable energy).

Hal tersebut, kata dia, juga sudah sesuai dengan amanat peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik (Sustainable Finance).

“Penandatanganan perjanjian kredit ini juga merupakan wujud sinergi kerja sama antar-BUMN dan dukungan terhadap program pemerintah Indonesia dalam penggunaan energi terbarukan. BNI berkomitmen untuk memajukan perekonomian melalui dukungan kepada PT Geo Dipa Energi dalam pengembangan energi terbarukan di Indonesia,” ujar Silvano dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (23/6/2021).

Silvano menambahkan, pemberian kredit untuk energi searah dengan salah satu strategi bisnis BNI pada 2021, yaitu peningkatan bisnis yang berkelanjutan melalui peningkatan portofolio hijau.

BNI secara aktif turut menyalurkan pembiayaan kepada berbagai pembangkit berbasis energi terbarukan, antara lain pembiayaan kepada pembangkit listrik tenaga air, pembangkit listrik tenaga mini hydro, dan pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Dalam kesempatan sama, Sis Apik mengatakan, dukungan BNI terhadap sektor energi terbarukan cukup signifikan. Hal tersebut dapat dilihat dari realisasi total portofolio terhadap sektor energi terbarukan yang mencapai Rp 5,2 triliun pada kuartal satu (Q1) 2021 dan akan terus ditingkatkan.

Dukungan tersebut bertujuan untuk mendorong implementasi environment, social, and governance (ESG).

“Ke depan, BNI akan terus mendukung ekspansi pada sektor ketenagalistrikan, khususnya energi terbarukan. Diharapkan, kerja sama ini terus berkembang di kemudian hari dan tidak terbatas pada pembiayaan, tetapi juga penggunaan produk-produk BNI lainnya,” ujar Sis Apik. 

Sementara itu, Riki Firmandha Ibrahim menuturkan, perjanjian non-cash loan dengan BNI merupakan bagian dari pengembangan energi terbarukan di Tanah Air. Pihaknya berharap kerja sama dengan BNI dapat terus terjalin secara berkelanjutan.

Tak hanya itu, menurut Riki, keberadaan ESG menjadi faktor penting terhadap tren pembiayaan transisi energi.

"Jika tidak mengikuti, kita akan kehilangan kesempatan untuk menikmati pendanaan yang menarik dan sesuai dengan tuntutan dunia terhadap turunnya gerakan emisi rumah kaca. Semoga ke depan, Indonesia dapat menjadi geothermal center of excellence dan dukungan dari BNI dapat terus terjalin," ucapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com