KOMPAS.com – Sektor pertanian masih menjadi harapan di tengah perekonomian negara yang merosot akibat pandemi Covid-19.
Pada 2020, sektor tersebut mengalami pertumbuhan. Bahkan, mencatatkan peningkatan kinerja ekspor hingga 14 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Melihat potensi tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) pun menggenjot program Petani Milenial. Program ini bertujuan untuk meregenerasi tenaga kerja di sektor pertanian dengan membubuhkan inovasi dan aplikasi teknologi.
Program Petani Milenial juga sejalan dengan upaya perwujudan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil sebagai inisiator program mengatakan, pertanian merupakan sektor terbesar ketiga penyumbang perputaran roda ekonomi Jabar, termasuk di masa pandemi Covid-19. Berdasarkan data statistik, tiga kekuatan ekonomi yang tahan banting ialah sektor pangan, kesehatan dan digital.
“Namun di saat yang sama, sektor pertanian ditinggalkan oleh generasi milenial. Oleh karenanya, program Petani Milenial ingin mendorong anak-anak muda di Jabar untuk mulai mencintai desanya lewat kegiatan bertani,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (23/6/2021).
Sebagai mitra pendorong pertumbuhan ekonomi Jabar dan nasional, Bank BJB turut andil dalam menyukseskan program Petani Milenial melalui sejumlah dukungan.
Dukungan tersebut di antaranya adalah menggelontorkan pendanaan dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani dan menghubungkan petani dengan para off-taker yang berperan sebagai standby buyer hasil panen petani.
Melalui KUR Bank BJB, petani milenial dapat memperoleh akses permodalan usaha dengan bunga yang terjangkau dan pembayaran kewajiban disesuaikan dengan siklus panen. Selain itu, lewat program penyaluran hasil panen pada off-taker, kesejahteraan petani juga dapat meningkat.
“Dengan adanya kepastian pasar dan akses permodalan, masalah klasik petani yang kerap terjebak pada sistem ijon dan tekanan harga dari tengkulak diharapkan dapat berkurang. Dengan demikian, petani yang hidup di desa dapat memiliki penghasilan tak kalah besar dengan mereka yang bekerja di kota,” tutur Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank BJB Widi Hartoto.
Adapun dalam program Petani Milenial, perusahaan CROWDE yang terlibat sebagai off-taker tak hanya menjadi penjamin pasar.
Bekerja sama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar, perusahaan CROWDE juga berperan memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani. Hal tersebut dilakukan agar hasil panen para petani memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sebagai informasi, salah satu komoditas yang dibudidayakan dalam program Petani Milenial adalah jagung. Komoditas ini menjadi komoditas pertama yang ditanam oleh petani milenial.
Salah satu kegiatan penanaman jagung dilakukan di lahan milik Pemprov Jabar di daerah Cikadu, Cianjur, dengan lahan seluas empat hektare.
Setelah menempuh kurang lebih tiga bulan masa tanam, tanaman jagung seluas dua hektare telah siap dipanen.
Sebagai bentuk syukur atas keberhasilan panen perdana program Petani Milenial, Pemprov Jabar bersama Bank BJB akan menghadiri simbolis prosesi panen di Cianjur.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Dadan Hidayat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Jafar Ismail, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Jabar Hermansyah, perwakilan Biro Perekonomian Jabar Maman Suherman, serta Group Head Kredit Program Divisi Kredit UMKM Bank BJB Firman.
"Saya menyambut baik panen perdana petani jagung di Cianjur. Semua sedang berproses dan perlahan akan menunjukkan hasilnya,” tutur Ridwan Kamil.
Acara panen perdana tersebut diselenggarakan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. Widi berharap, acara tersebut dapat menjadi momentum kesuksesan program Petani Milenial dan bangkitnya ekonomi berbasis pertanian di Jabar.
“Bank BJB senantiasa berkomitmen mendukung berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jabar dan Indonesia, tak terkecuali petani milenial. Kami berharap, penyaluran KUR bagi para petani dapat meningkatkan kesejahteraan baik kelompoknya maupun masyarakat luas sejalan dengan program PEN,” imbuh Widi.