KOMPAS.com – Limbah, khususnya dari bahan beracun dan berbahaya (B3), menjadi salah satu permasalahan lingkungan yang patut mendapatkan perhatian berbagai pihak.
Meski demikian, urusan limbah B3 masih dianggap enteng oleh sebagian besar masyarakat. Penyebabnya, bisa karena tidak tahu atau masa bodoh dengan persoalan tersebut.
Mirisnya, banyak pengusaha di kalangan industri mengabaikan aturan soal pengolahan limbah B3. Hingga kini, masih ada saja yang membuang sisa hasil industri ke sembarang tempat, termasuk ke sungai. Jika dibiarkan, hal ini dapat merusak ekosistem di sekelilingnya.
Melihat kondisi tersebut, perusahaan pengolah limbah B3, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI), bersama Aliansi Jurnalis (Alur) Loyalis Lingkungan bertekad menguatkan sosialisasi kepada masyarakat dan dunia usaha terkait bahaya limbah B3.
Manager Hubungan Masyarakat (Humas) PPLI Arum Tri Pusposari mengatakan, PPLI dan Alur Loyalis Lingkungan akan terus bersinergi untuk mengedukasi masyarakat.
“Sosialisasi dengan mengedukasi pengusaha dan masyarakat tentang limbah B3 akan jauh lebih mudah bila didukung oleh insan media," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (24/6/2021).
Arum menjelaskan, sosialisasi akan dilakukan melalui beberapa sarana, di antaranya pemberitaan di media eksternal ataupun internal, pembuatan program sosial berkaitan dengan limbah B3 langsung ke tengah masyarakat, penyelenggaraan webinar, serta diskusi dengan dunia usaha, masyarakat, dan akademisi.
"Kami berharap, ke depan tak ada lagi kerusakan alam akibat masyarakat dan dunia usaha membuang limbah berbahaya ke alam terbuka," harap Arum.
Arum menyebut, dunia usaha dapat menggunakan jasa perusahaan pengolahan limbah B3 seperti PPLI untuk mengatasi limbah mereka.
Dalam sehari, PPLI mampu mengolah hingga 500 ton limbah B3, mulai dari limbah beracun, infeksius, korosif, mudah meledak, mudah terbakar, karsinogenik, hingga merusak lingkungan.
Sementara itu, salah satu jurnalis anggota Alur Loyalis Lingkungan Isra Triansyah, menyambut baik dukungan PPLI dalam upaya kampanye kepedulian pada lingkungan. Sebagai jurnalis, dirinya siap membantu untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya limbah B3 serta bagaimana cara menanganinya dengan baik dan benar.
“Karena itu merupakan tugas jurnalis sesungguhnya," ujar Isra yang merupakan jurnalis foto di sebuah media nasional.
Hal serupa juga disampaikan presenter salah satu TV nasional, Bayu Pradhana. Menurutnya, gagasan membangun sinergi PPLI dan insan media dengan membentuk komunitas jurnalis sangat mulia.
“Kami (Alur Loyalis Lingkungan) mendukung program ini," ujar Bayu.
Dukungan lainnya datang dari seorang jurnalis di sebuah media politik nasional, Boy Sakti. Ia berharap, sinergi tersebut dapat bertahan hingga jangka panjang mengingat masih ada sejumlah pelaku usaha yang enggan mengolah dan membuang limbah B3 secara baik.
"Masyarakat juga masih banyak yang bersikap masa bodoh. Terkadang, memang perlu ditegakkan sanksi pidana dan denda bagi pelanggarnya. Tujuannya, supaya ada rasa jera bila melakukannya," tegas Boy.