Advertorial

Sering Dijadikan Perhiasan, Ini Alasan Perempuan India Hobi Menyimpan Emas

Kompas.com - 25/06/2021, 11:24 WIB

KOMPAS.com - Status sebagai aset pelindung nilai atau “safe haven” sudah melekat pada emas sejak lama. Sepanjang sejarah peradaban manusia, emas dinilai sebagai benda bernilai yang harganya cenderung stabil.

Oleh sebab itu, emas digemari sebagai instrumen investasi. Bahkan, ada fenomena menarik terkait kegemaran berinvestasi emas.

Para ibu rumah tangga (IRT) di India disebut sebagai salah satu kelompok masyarakat di dunia yang gemar menyimpan aset dalam bentuk emas. Setelah diakumulasi, total simpanan emas IRT dari seluruh India mencapai 11 persen dari total emas seluruh dunia. Menakjubkan bukan?

Diberitakan Kompas.com, Rabu (12/8/2020), jumlah tersebut jauh lebih besar ketimbang cadangan emas yang disimpan bank-bank sentral dunia.

Reserve Bank of India (RBI) atau Bank Sentral India bahkan telah lama membentuk komite yang mempelajari fenomena tersebut.

Fakta tersebut juga diamini raja obligasi asal Amerika Serikat (AS), Bill Gross. Di akun Twitter miliknya, Gross menyebutkan bahwa 11 persen simpanan emas para IRT di India melebihi cadangan emas di AS, Swiss, dan Jerman.

Lantas, apa alasan perempuan India gemar mengoleksi emas?

Emas mengakar sejak era Mughal

Melansir Forbes, Senin (23/3/2015), kegemaran IRT di India mengoleksi emas tak lepas dari akar budaya dan sejarah panjang negara berpenduduk terbesar kedua di dunia itu.

Jika ditarik dari sejarah panjang India, emas telah mengakar sebagai sarana penyimpanan aset sejak era Mughal hingga masa kolonial Inggris.

Selain sebagai tabungan, masyarakat India juga menganggap emas memiliki sifat likuid atau mudah dicairkan. Dengan sifat emas yang likuid itu, mereka dapat menjual emas secara mudah tanpa butuh proses yang rumit.

Dengan permintaan yang begitu tinggi, emas sangat mudah dijual di India. Para penjual logam mulia ini pun dapat menentukan harga jual sesuai preferensi dan kebutuhan mereka.

Selain itu, sebagian besar IRT di India menilai bahwa menyimpan emas adalah cara menabung yang paling efektif.

Pakar logam mulia Tim Worstall mengatakan, daripada menyimpan harta dalam bentuk uang tunai yang bisa mendorong gaya hidup konsumtif, IRT India memilih menyimpan harta dalam bentuk emas.

"Ini karena mereka berpikir, untuk apa menjual sepotong emas hanya untuk membeli makanan jika diperlukan," kata Tim Worstall.

Tim menambahkan, emas baru akan dijual atau digadaikan bila mereka benar-benar dalam kondisi terdesak. Tercatat, sekitar 75 persen simpanan di India dilakukan oleh IRT, dan sekitar 66 persen disimpan berbentuk emas dan properti.

Hal itu menunjukan bahwa banyak masyarakat India, khususnya IRT, masih beranggapan menyimpan emas lebih baik ketimbang investasi surat berharga, seperti saham dan obligasi.

Tren permintaan emas

Kecintaan masyarakat India pada emas sudah terjadi sejak puluhan abad silam. Tak hanya di rumah-rumah, kebiasaan menimbun emas dalam jumlah besar juga terjadi di rumah ibadah, yaitu kuil.

Diberitakan BBC, Rabu (22/10/204), menurut perkiraan Dewan Emas Dunia, total cadangan emas di rumah-rumah India mencapai 25.000 ton.

Ketika pandemi Covid-19 melanda negara itu, permintaan akan emas justru melonjak drastis. Hal ini disebabkan oleh laju perekonomian India yang melambat akibat virus corona, termasuk sektor industri keuangan yang cukup terpukul.

Kondisi tersebut mendorong masyarakat India berbondong-bondong beralih ke emas karena dianggap sebagai instrumen investasi paling aman terhadap krisis.

Selain likuid, harga jual kembali (buyback) emas di India juga relatif cukup baik. Peningkatan harga emas di India mencapai 28 persen hingga 50.000 rupee (setara Rp 9,8 juta dengan kurs Rp 194.89) per 10 gram.

Tak hanya itu, bisnis gadai emas juga sangat populer di India. Meminjam uang dengan menggadaikan emas dinilai sebagai langkah tepat dan tidak merepotkan karena tidak memerlukan banyak syarat.

Bunga dari gadai emas hanya sekitar 9,15 persen per tahun. Bunga tersebut lebih rendah ketimbang bunga pinjaman bank yang mencapai 11 persen. Itu pun dengan berbagai syarat.

Nah, itulah alasan mengapa masyarakat India gemar menjadikan emas sebagai instrumen investasi. Rupanya, faktor budaya dan sejarah masa lampau ikut berperan membentuk kebiasaan perempuan India menyimpan emas.

Seperti perempuan di India, Anda pun dapat menjadikan emas sebagai simpanan aset dengan tabungan emas. Apalagi, saat ini menabung emas lebih praktis dan semakin terjangkau.

Anda tidak perlu modal terlalu besar karena emas dapat dibeli dengan cara dicicil mulai dari 0,1 gram. Jika tabungan emas sudah cukup besar, Anda bisa menukarkannya dalam rupa emas fisik.

Keuntungan lainnya, Anda tidak perlu mengeluarkan biaya perawatan dan penyimpanan emas di safe deposit box. Risiko kehilangan fisiknya pun lebih kecil.

Kini, menabung emas dapat dilakukan secara digital melalui aplikasi perbankan atau e-commerce. Contohnya, tabungan emas di Tokopedia.

Bagi Anda yang akan mulai investasi emas, Anda bisa mencoba layanan nabung emas di Tokopedia. Sembari menabung, Anda juga bisa mengecek pergerakan harga emas hari ini secara real-time karena Tokopedia memiliki fitur grafik harga emas terupdate.

Jadi, tunggu apa lagi? Mulai sekarang, yuk, nabung emas di Tokopedia. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau