Advertorial

Benahi Tata Kelola Perusahaan, KFD Pastikan Distribusi dan Penyuntikan Vaksinasi Gotong Royong Berjalan Lancar

Kompas.com - 25/06/2021, 15:10 WIB

KOMPAS.com – Sejak hari pertama setelah pergantian kepemimpinan, tepatnya sebulan yang lalu, PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) melakukan pembenahan menyeluruh agar kinerja perusahaan menjadi lebih baik. Hal ini dilakukan supaya masyarakat mendapatkan pelayanan lebih berkualitas dan profesional.

Sebagai anak perusahaan PT Kimia Farma Apotek, KFD menyediakan pelayanan kesehatan berupa klinik dan laboratorium klinik.

Sebagai konsekuensi agar pelayanan lebih baik, KFD melakukan pembenahan dari segala sisi. Mulai dari penyegaran manajemen, sistem pengawasan internal perusahaan, hingga perubahan SOP klinik dan laboratorium klinik.

Direktur Utama PT Kimia Farma Apotek Nurtjahjo Walujo Wibowo memastikan bahwa laboratorium dan klinik KFD di seluruh Indonesia telah menjalankan standard operating procedure (SOP) dan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) Kimia Farma Group.

“Kami berkomitmen untuk memberikan servis berkualitas kepada pelanggan. Tidak ada toleransi terhadap tindakan yang tidak sesuai dengan GCG dan core value Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (22/6/2021).

Salah satu langkah maju yang telah ditempuh adalah KFD menjalin sinergi dengan berbagai pihak, di antaranya dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia dalam pelaksanaan program Vaksinasi Gotong Royong. Untuk diketahui, KFD ditunjuk oleh PT Kimia Farma untuk penyuntikan vaksin Covid-19 dalam program Vaksinasi Gotong Royong.

Program Vaksinasi Gotong Royong sendiri merupakan kerja sama pemerintah dengan Kadin untuk melakukan vaksinasi kepada karyawan dan keluarga badan usaha atau badan hukum serta individu terkait lainnya. Seluruh pendanaan program vaksinasi ini ditanggung oleh badan hukum atau badan usaha tersebut.

Dalam virtual press conference Vaksinasi Gotong Royong karyawan PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, Senin (24/5/2021), Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk Verdi Budidarmo mengatakan bahwa Bio Farma dan Kimia Farma memiliki rantai suplai dari hulu hingga hilir. Salah satu rantai suplai di hilir adalah KFD yang bertindak sebagai pelaksana atau ujung tombaknya.

Pada Senin (24/5/2021), Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) dan KFD telah mendistribusikan vaksin dan mengerahkan tenaga kesehatan untuk melakukan Vaksinas Gotong Royong di BCA.

“Kami berharap melalui vaksinasi ini dapat membangun kepercayaan kepada nasabah BCA dan sektor-sektor lain, baik yang sudah maupun yang akan divaksinasi. Dengan demikian, harapan pemerintah untuk tercapainya herd immunity (kekebalan komunal) akan segera terwujud,” ujarnya kala itu, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa.

Pada kesempatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama KFD Agus Chandra menjelaskan bahwa KFD telah melakukan restrukturisasi organisasi agar pelayanan vaksinasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan SOP dan GCG.

“Kami mempersiapkan vaksinasi ini sejak November 2020 setelah mendapat tugas dari Holding Farmasi BUMN. Dalam pelaksanaannya, kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,’’ ujar Agus.

BCA menjadi salah satu perusahaan perbankan yang telah dilayani. Di sektor ini, KFD juga memvaksinasi karyawan dan keluarga CIMB Niaga, Maybank Indonesia, BTPN, Bank Muamalat, Bank Mandiri, BNI, BRI, BTN, Bank Danamon, Citi Indonesia, Perbanas, dsb.

Selain perbankan, KFD juga telah melakukan vaksinasi di sektor manufaktur, seperti Grup Astra (PT United Tractors Tbk dan PT Astra Otoparts Tbk), PT Asahimas Flat Glass Tbk, PT HM Sampoerna Tbk. Di sektor media terdapat Media Group yang memperoleh vaksinasi. Selain itu, ada pula perusahaan transportasi berbasis digital.

Sementara itu, di sektor pertambangan terdapat perusahaan-perusahaan, seperti Mind Id, Antam, Bukit Asam dan Semen Baturaja yang juga melakukan vaksinasi dengan layanan KFD. Pada sektor minyak dan gas, vaksinasi dilakukan untuk para karyawan bp Indonesia di Kilang Tangguh LNG yang terletak di perairan Teluk Bintuni, Papua Barat.

"Kami akan bergerak ke sasaran yang lebih besar lagi karena kekuatan kami ini dari Aceh sampai Papua. Tim kami menjalankan program ini secara profesional di setiap pelosok Indonesia," ujar Agus.

Persiapan KFD

Guna mendukung kegiatan Vaksinasi Gotong Royong dan menunjukkan perbaikan dalam layanan publik, KFD menggunakan sistem digital. Penggunaan sistem digital itu terlihat dari pendaftaran peserta yang menggunakan aplikasi Kimia Farma Mobile.

Data yang masuk dalam aplikasi tersebut secara otomatis terdaftar dan terkoneksi ke dalam Sistem Informasi Satu Data. Dengan demikian, pelacakan identitas peserta vaksinasi, nomor vial vaksin, dan pencetakan sertifikat vaksinasi dapat dilakukan.

Dalam pendistribusian vaksin, sistem digital dapat meningkatkan kepercayaan publik. Seluruh vaksin Sinopharm mendapatkan barcode, sehingga mudah dilacak dan dapat diketahui titik pendistribusiannya.

Sebagai contoh, pendistribusian vaksin Sinopharm ke Papua Barat. Pengiriman vaksin dari National Distribution Centre (NDC) Kimia Farma di Pulogadung, Jakarta Timur, hingga ke Kilang Tangguh LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat harus menempuh perjalanan sekitar 3.000 kilometer.

Vaksin yang dibawa para tenaga kesehatan harus melakukan transit dua kali di Bandara Pattimura Ambon dan Bandara Babo Papua Barat. Selanjutnya tim menggunakan speedboat untuk menuju ke lokasi penghasil gas terbesar di Indonesia itu dengan lama perjalanan sekitar 90 menit. Dengan adanya barcode yang tertera, KFD pusat bersama Holding Farmasi dapat dengan mudah melacak dan memastikan pendistribusian vaksin-vaksin tersebut berjalan dengan lancar.

Perbaikan manajemen, profesionalisme, penggunaan sistem digital dan penggunaan sitem nontunai (cashless) adalah komitmen kerja keras untuk menunjukkan perubahan KFD agar menjadi lebih baik.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com