Advertorial

Melalui Peminatan Data Science, Unpar Siap Jawab Kebutuhan Talenta Digital di Masa Depan

Kompas.com - 28/06/2021, 08:38 WIB

KOMPAS.com – Merespons kebutuhan industri terhadap tenaga ahli yang mampu menganalisis berbagai data, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) menghadirkan peminatan Data Science pada program studi (prodi) Teknik Informatika pada 2019.

Peminatan tersebut merupakan jawaban Unpar akan urgensi data di era digital. Melalui peminatan tersebut, Unpar pun siap menghasilkan sumber daya manusia (SDM) dengan keahlian menganalisis data dan menghasilkan insight tren sesuai kebutuhan industri modern.

Ketua Prodi Teknik Informatika Mariskha Tri Adithia mengatakan, data science merupakan ilmu yang penting untuk dipelajari seiring peningkatan kebutuhan tenaga data scientist.

“(Peminatan) Data Science pada dasarnya adalah gabungan beberapa bidang ilmu yang bertujuan untuk mendapatkan insight dari data. Insight yang dimaksud adalah berbagai informasi, kesimpulan, dan pemanfaatan data. Kalau di bidang bisnis, data scientist bisa menentukan strategi ke depan berdasarkan data yang valid,” jelasnya dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

Selain itu, lanjut Mariskha, program peminatan Data Science Unpar menyiapkan lulusannya agar menguasai berbagai bidang ilmu, keahlian, dan keterampilan.

“Berbagai bidang tersebut terbagi dalam empat kelompok, yaitu keahlian substansi di bidang spesifik, matematika dan statistika, teknologi, pemrograman dan basis data, serta komunikasi dan visualisasi,” ujarnya.

Adapun topik mata kuliah pada program Data Science dirancang untuk membekali lulusannya dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memproses, menganalisis, dan mempresentasikan hasil analisis dari big data.

“Sebagai strategi dasar, kami beri fondasi yang bagus. Berbagai teknik analisis data harus dikuasai, mulai dari statistika, penambangan data, pengantar sistem cerdas, machine learning, hingga business intelligence,” imbuh Mariskha.

Program peminatan Data Science Unpar juga menjamin kurikulum dan sistem pembelajaran sesuai dengan kebutuhan nyata di industri. Selama pembelajaran setiap mata kuliah di program Data Science Unpar, teknologi, bahasa pemrograman, dan tools yang digunakan pun dipilih berdasarkan survei terhadap para praktisi data science di industri.

Tidak hanya itu, program Data Science Unpar juga selalu memperbarui kurikulum dan teknologi yang digunakan. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan tools terbaru, platform paling banyak dipakai, dan bahasa pemrograman.

Dengan begitu, lulusan program Data Science Unpar diharapkan mampu membiasakan diri dengan lingkungan pengembangan yang digunakan di industri.

“Itu yang harus kami kejar sehingga waktu lulus mahasiswa siap dengan segala bekal yang kami beri,” ujar Mariskha.

Selain itu, kurikulum program peminatan Data Science Unpar juga dirancang untuk mempersiapkan lulusannya mengambil sertifikasi internasional. Hal ini dibuktikan Unpar dengan kehadiran salah satu mata kuliah yang memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk mengikuti proses sertifikasi data science.

Adapun sertifikasi yang dapat diambil pada mata kuliah tersebut adalah International Business Machines (IBM) Professional Data Science Certificate dan Google Cloud Platform Big Data and Machine Learning Fundamentals.

“Kami juga mengintegrasikan pembelajaran dengan sertifikasi sehingga saat mahasiswa lulus, paling tidak punya sertifikasi tersebut,” kata Mariskha.

Sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), tambah Mariskha, bobot program magang dibuat cukup besar. Unpar menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan dan startup untuk memberi peluang magang bagi mahasiswa.

Peminatan Data Science pada program studi Teknik Informatik Universitas Katolik Parahyangan merupakan jawaban untuk menghasilkan tenaga data scientist.Dok. Unpar Peminatan Data Science pada program studi Teknik Informatik Universitas Katolik Parahyangan merupakan jawaban untuk menghasilkan tenaga data scientist.

Peluang karier program Data Science

Pada kesempatan yang sama, dosen Data Science Unpar Veronica Sri Moertini mengatakan, kebutuhan data scientist di Indonesia sangat besar.

“Survei IBM mencatat, setidaknya ada kenaikan kebutuhan 364.000 terhadap data scientist menjadi 2.720.000 di seluruh dunia pada 2020,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut hasil survei PricewaterhouseCoopers (PwC), terdapat kesenjangan antara ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dan kebutuhan kemampuan yang kompleks atau skill set pada 2019.

“Kondisi tersebut menjadi tantangan untuk pemenuhan ketersediaan talenta mumpuni di Indonesia,” imbuh Veronica.

Lebih lanjut dalam buku Pengantar Data Science dan Aplikasinya bagi Pemula, bidang data science Indonesia menempati posisi lagging atau tertinggal berdasarkan laporan Global Skills Index 2020 yang diterbitkan oleh Coursera.

Indonesia menempati urutan ke-56 dari 60 negara di benua Amerika, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia. Untuk mengejar ketertinggalan itu, Indonesia perlu menyiapkan SDM di bidang data science.

“Jika berpegangan pada sejumlah lembaga yang sudah melakukan survei, artinya peluang lulusan Data Science sangat menjanjikan untuk ke depannya. Hal ini mengingat Indonesia masih kekurangan data scientist,” jelas Veronica.

Ia melanjutkan, di era serbadigital, semua bidang menghasilkan dan memiliki aset berupa data. Data ini kemudian memerlukan tenaga ahli yang menguasainya.

Veronica juga menjelaskan, program Data Science Unpar memiliki kompetensi yang mumpuni untuk mengarahkan lulusannya menjadi data scientist.

Tidak hanya itu, seorang data scientist juga bisa bekerja di mana saja dengan peluang karier di berbagai bidang.

“Mengapa harus Unpar? Karena kami memiliki kurikulum yang memang fokus tujuannya adalah menyiapkan lulusan Data Science Unpar menjadi data scientist sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan,” tutur Veronica.

Buka jalur UTBK

Sebagai informasi, bagi pelajar yang berminat untuk mendaftarkan diri pada peminatan Data Science di prodi Teknik Informatika Unpar bisa mendaftarkan diri melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Cek ketentuannya di sini.

Adapun UTBK merupakan salah satu jalur penerimaan mahasiswa baru Unpar yang ditujukan bagi para siswa yang telah mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2021 dan memiliki nilai UTBK.

Jalur pendaftaran UTBK tersebut dibuka pada 15 Juni-15 Juli 2021. Jalur ini terbuka untuk semua prodi ataupun program peminatan di tingkat S1 dan D3.

Peserta pendaftaran jalur UTBK Unpar dapat memilih tiga prodi pada saat mendaftarkan diri. Namun, perlu diketahui bahwa prodi Manajemen, Ilmu Hukum, Ilmu Hubungan Internasional, dan Arsitektur tidak dapat dijadikan pilihan ke-3.

Selain jalur UTBK, Unpar juga membuka jalur Ujian Saringan Masuk (USM) 3 pun masih dibuka hingga 29 Juni 2021.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi website pmb.unpar.ac.id, mengirimkan surat elektronik ke admisi@unpar.ac.id, telepon (022) 2032655, melalui akun Instagram @unparofficial, dan official Line @unpar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com