KOMPAS.com – Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), menggelar panen perdana cabai dari lahan seluas 15 hektare (ha) milik Kelompok Tani (Poktan) Tambon Jaya asal Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.
Adapun pelaksanaan panen perdana tersebut masuk ke dalam rangkaian program Agrosolution yang digagas PT Pupuk Indonesia. Program ini telah dilaksanakan di seluruh wilayah pemasaran grup perseroan.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Bakir Pasaman menjelaskan, program yang pertama kali dilaksanakan di Jember, Jawa Timur itu merupakan dukungan terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Dukungan itu, kata Direktur Keuangan dan Umum PT PIM Rochan Syamsul Hadi, berupa pemberian solusi kepada para petani. Salah satunya, menyediakan pupuk komersial, benih, dan pestisida.
Di samping itu, para petani juga diberikan solusi dalam bentuk akses permodalan, kepastian off-taker untuk membeli hasil panen, dan jaminan asuransi jika terjadi gagal panen melalui skema close system.
“Dengan begitu, petani akan diuntungkan sehingga roda perekonomian bisa tumbuh dengan baik dan menunjang usaha pemerintah dalam mencapai kemandirian pangan nasional,” imbuhnya.
Hal senada turut diungkapkan Senior Vice President (SVP) Transformasi Bisnis PT PIM M Yusra. Ia mengatakan bahwa program Agrosolution memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Lewat program Agrosolution, kami memberikan solusi kepada petani dalam menggarap lahan pertanian seluas apa pun tanpa mengeluarkan biaya di awal. Semua kebutuhan petani, mulai dari benih, pupuk, hingga pendampingan dari Dinas Pertanian akan dikoordinasikan oleh PT PIM sehingga petani bisa lebih sejahtera seiring dengan meningkatnya produktivitas pertanian,” jelasnya.
Jenis pupuk yang digunakan
Keberhasilan panen Poktan Tambon Jaya tak terlepas dari kontribusi PT PIM. Tak sekadar menyediakan, perusahaan tersebut juga memberikan pendampingan terkait pengaplikasian pupuk NPK dan Polivit yang diberikan lewat program Agrosolution.
Direktur Utama PT PIM Yanuar Budinorman mengatakan, penggunaan pupuk tersebut dapat meningkatkan produktivitas petani cabai. Hal ini terlihat dari hasil panen yang sangat baik dan kecepatan panen dalam kurun waktu 60 hari setelah masa tanam.
Efektivitas pupuk produksi PT PIM diakui Ketua Poktan Tambon Jaya Nurdin Hunter. Ia mengatakan, hasil dan produktivitas komoditas cabai di sawah yang digarap meningkat secara signifikan.
“Karena itu, kami akan melakukan perluasan lahan sehingga hasil dari komoditas cabai ini akan lebih besar lagi,” imbuhnya.
Selain menyediakan pupuk, PT PIM juga memberikan edukasi terkait dampak program berkelanjutan kepada para petani, khususnya di Kecamatan Nisam Antara, Aceh Utara.
Yanuar kembali mengatakan, PT PIM akan terus berkomitmen menjaga dan memastikan kelancaran penyaluran pupuk subsidi hingga sampai ke tangan petani sesuai dengan prinsip 6T, yakni tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, dan tepat mutu.
"Pelaksanaan tersebut sesuai dengan alokasi dan hanya menyasar para petani yang terdaftar dalam kelompok tani dan sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) yang dikelola Kementerian Pertanian (Kementan),” jelasnya.
Tak hanya itu, lanjut Yanuar, PT PIM akan terus meningkatkan kompetensinya sebagai produsen pupuk nasional dan menjadi pendukung program ketahanan pangan nasional bersama sama dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) selaku induk perusahaan PT PIM.