KOMPAS.com - Pembangunan infrastruktur jalan untuk mempermudah akses masyarakat dalam menjalankan roda perekonomian menjadi salah satu program prioritas pPemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri. Hal ini disampaikan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, atau biasa disapa Mas Bup Ditho.
Oleh karenanya, program tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
Pihak dinas PUPR kemudian berkonsentrasi melakukan pembangunan infrastruktur, seperti meningkatan kualitas jalan jalur Gedangsewu Plosoklaten sepanjang 1,8 kilometer (km). Beberapa waktu lalu, proses pembangunan juga telah disambangi langsung oleh Mas Bup.
Saat ini, Dinas PUPR memiliki 6 paket pengerjaan infrastruktur peningkatan jalan kabupaten yang telah selesai tender. Progresnya pun, rata-rata sudah tinggi.
Lewat rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (18/7/2021), proyek jalan Gedangsewu Plosoklaten dengan konstruksi rigid pavement disebut telah mencapai 44 persen dari progres awal 5 persen. Jika diperhitungkan, perbaikan bisa selesai akhir Agustus 2021, sesuai target Mas Bup.
Paket lain yang juga on progress adalah pengerjaan yang menggunakan konstruksi asphalt concrete atau aspal hot mix karena sudah mencapai 100 persen.
Untuk pemeliharaan rutin infrastruktur seperti jalan, Dinas PUPR juga menindaklanjuti laporan, baik dari aplikasi Halo Mas Bup maupun yang telah direncanakan pihaknya.
Saat melakukan pertemuan dengan kepala desa se-Kecamatan Banyakan, Mas Bup juga mendapat keluhan atas infrastruktur jalur akses Bajulan Kalipang.
Jalan tersebut merupakan akses penghubung Selingkar Wilis yang menghubungkan enam kabupaten di lereng Wilis. Sebagai informasi, dalam pengerjaannya proyek ini, Dinas PUPR bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Disebut lebih lanjut, Dinas PUPR telah mengadakan tender pengadaan material yang estimasinya akan selesai pada Juli 2021. Sementara, program TMMD di ruas jalan tersebut bisa dimulai pada Agustus 2021.
Sebagai informasi, material konstruksi yang digunakan dalam program itu adalah lapen atau lapis penetrasi dengan panjang total sekitar 3,7 km.