Advertorial

Perkembangan Teknologi Era Industri 4.0 Picu Tren Baru dalam Dunia Kerja

Kompas.com - 22/07/2021, 10:16 WIB

KOMPAS.com – Berbagai inovasi digital yang hadir di era industri 4.0, seperti internet of things (IoT), big data analytics, location detection technologies, 3D printing, smart sensor, dan multilevel customer interaction, diprediksi akan menciptakan tren otomatisasi dalam dunia kerja.

Hal tersebut dikatakan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM) Bevaola Kusumasari saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk "Tren Pekerjaan di Era Digital”, Senin (19/7/02021). 

Menyambut perubahan tersebut, Bevaola mengajak setiap masyarakat untuk pandai dan jeli dalam memanfaatkan teknologi digital untuk menangkap peluang usaha baru.

Di sisi lain, Direktur Pusat Studi Kebijakan dan Manajemen Publik Universitas Katolik Parahyangan Tutik Rachmawati yang juga menjadi narasumber webinar menambahkan, ada baiknya pegiat teknologi berfokus pada pengembangan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Pasalnya, kata Tutik, AI diprediksi akan menggantikan pekerja yang membutuhkan intuisi, seperti chef, psikolog, bankir, dan pengacara, pada 2050.

"(Dengan begitu), jenis pekerjaan baru (akan muncul) di masa depan, seperti data analyst, product designers and creators of commercial content health care asistant, digital security guard, hingga robot maintenance," terangnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Selain dua nama di atas, webinar tersebut juga dihadiri sejumlah narasumber ahli dari berbagai kalangan, seperti dosen Magister Ilmu Hukum Universitas Ngurah Rai Putu Eka Trisna Dewi, serta comic artist sekaligus ilustrator Muhammad Iqbal.

Perkembangan teknologi lahirkan profesi kreator konten

Selain menciptakan otomatisasi, perkembangan teknologi digital juga melahirkan profesi kreator konten di berbagai platform media sosial.

Iqbal mengatakan, media sosial saat ini tak sekadar wadah untuk mengunggah foto atau video pribadi. Platform tersebut bisa menjadi media untuk menyimpan portofolio profesional.

"Dunia kerja terimbas pandemi dan terjadi pengungsian digital. Kini, media sosial juga dapat digunakan sebagai platform profesional, seperti Myspace.

Selain itu, Iqbal melihat bahwa pergeseran digital yang terjadi selama pandemi memicu peningkatan jumlah pekerja lepas. Hal ini terbukti dari munculnya berbagai platform freelancer. Sebut saja Fiver, Flexjobs, dan Dribble.

Bagi pengguna media sosial yang tertarik menjadi kreator konten, Iqbal menyarankan agar membuat perencanaan terlebih dahulu.

“Dalam mengelola media sosial, pengguna perlu merencanakan seberapa sering membuat postingan. Lalu, prioritaskan pada muatan (isi konten), bukan sekadar tampilan. Komunikasi (atau buat caption) yang lebih manusiawi,” jelasnya.

Terkait hal tersebut, Bevaola kembali mengatakan, penguasaan teknologi digital ditambah aspek kreativitas merupaka kunci sukses untuk menjadi konten kreator. Menurutnya, konten digital harus memenuhi aspek inspiratif, edukatif, dan informatif, serta menghibur.

“Para pelaku industri maupun generasi muda perlu memperluas wawasan dan mengasah keterampilan sehingga dapat menghasilkan konten yang bagus, menarik dan memiliki nilai jual,” terangnya.

Sebagai informasi, webinar bertajuk “Tren Pekerjaan di Era Digital” merupakan salah satu rangkaian webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) bersama Japelidi, serta Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital.

Acara yang terselenggara di Tangerang, Banten itu merupakan upaya Kemenkominfo dalam menyosialisasikan Seri Modul Literasi Digital, bagian dari program Literasi Digital Nasional yang diinisiasi pemerintah.

Adapun program Literasi Digital Nasional bertujuan memperkuat kecakapan masyarakat dalam menggunakan teknologi dan media digital secara komprehensif.

Ada empat tema besar yang dibahas dalam Seri Modul Literasi Digital, yaitu Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.

Webinar Indonesia #MakinCakapDigital memiliki target 12,5 juta partisipan. Karena itu, Kemenkominfo mengharapkan keikutsertaan seluruh elemen masyarakat agar literasi digital dapat terwujud di Indonesia. 

Kegiatan tersebut terbuka untuk umum. Jadi, bagi siapa saja yang ingin memahami literasi digital dapat mengikuti acara tersebut melalui akun Instagram @siberkreasi.dkibanten

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com