Advertorial

Hadapi Persaingan Bisnis Online dengan Kembangkan Potensi Diri

Kompas.com - 22/07/2021, 10:39 WIB

KOMPAS.comWebinar literasi digital #MakinCakapDigital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia kembali diadakan, Senin (19/7/2021).

Kali ini, webinar mengangkat tema “Ayo Jualan Online, Ubah Konsumtif menjadi Produktif”.

Webinar tersebut menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang, yaitu Asesor Pendamping Kewirausahaan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Dr Rahmawati, entrepreneur dan fasilitator usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Misbachul Munir, marketing consultant Daru Wibowo, serta digital marketer expert G Coach Eko Sugiono.

Masing-masing narasumber membahas mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan dunia digital, yakni digital skills, digital ethics, digital culture, dan digital safety.

Sebagai pembuka webinar, Rahmawati mengatakan bahwa pemasaran digital memiliki keuntungan utama, yakni pemasar dapat menjual produk atau layanan mereka selama 24 jam dan 365 hari.

“Selain itu, (keuntungan lainnya) biaya lebih rendah, keuntungan efisiensi, serta memotivasi pelanggan untuk membeli lebih banyak dan meningkatkan layanan pelanggan,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (21/7/2021).

Untuk memaksimalkan pemasaran digital, lanjut Rahmawati, pemasar dapat memanfaatkan content marketing. Lewat strategi ini, pemasar bisa menarik audiens melalui konten yang dibuat dan didistribusikan di berbagai kanal digital. Dengan demikian, audiens tersebut terdorong untuk menjadi konsumen.

"Dengan adanya teknologi digital, pemasar yang paling tulus memberikan informasi solutif bagi permasalahan konsumen yang mendapat kepercayaan paling banyak,” kata Rahmawati.

Ia pun menyarankan para penjual untuk menyusun strategi content marketing guna meningkatkan pengunjung dan penjualan.

Hal senada juga diungkapkan Misbachul. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa (APJI), jumlah pengguna internet Indonesia naik 8,9 persen dari 171,2 juta pada 2018 menjadi 196,7 juta per kuartal II 2020.

Kenaikan tersebut, lanjutnya, internet dapat menjadi peluang yang bagus bagi startup untuk memperkuat inovasi dan menyesuaikan layanan.

“Temukan dan kenali potensi serta talenta diri. Semua bisa mendapatkan keuntungan asal dapat mengasah dan meningkatkan kapasitas diri," ujar Misbachul.

Sementara itu, Daru menjelaskan bahwa hampir semua profesi kini berubah online, mengikuti perilaku masyarakat di era society 5.0. Ia pun menyarankan masyarakat untuk mencari peluang dengan melihat apa yang susah didapatkan orang lain.

“Ada beberapa keuntungan dalam membangun toko online di antaranya modal buka toko rendah, biaya operasional rendah, buka 24 jam tanpa batas, toko full online. Bisa (dengan) menjajakan produk sendiri, beli dari produsen, maupun titip (dropship),” ujarnya.

Pengguna internet produktif

Menurut penelitian L Puspitasari dan Kenichi Ishii pada 2016, pengguna internet secara produktif merupakan pengguna yang memanfaatkan internet untuk memperoleh informasi yang dapat meningkat kapasitas diri dan ilmu pengetahuan.

Eko mengatakan, bisa dibilang hampir semua masyarakat Indonesia saat ini telah melek teknologi.

Sayangnya, masih banyak pengguna memanfaatkan internet hanya untuk keperluan konsumtif. Bukan itu saja, pengguna juga melakukan hal yang kurang penting dan tidak meningkatkan nilai tambah ketika memakai teknologi digital.

“Padahal, banyak hal produktif (dengan) memanfaatkan internet yang bisa dijalankan," ujarnya.

Eko pun memberikan tips untuk memanfaatkan internet secara optimal dan produktif. Pertama, dapat memasarkan produk secara online.

"Fenomena berjualan via online sudah menjamur. Namun, Anda tetap bisa menjadi lebih unggul dengan senantiasa berinovasi. Inovasi dapat Anda temukan dengan mencari ide dengan cara produktif memanfaatkan internet," jelasnya.

Selanjutnya, Eko menyarankan untuk bergabung di berbagai komunitas dan forum internet global, melakukan riset konsumen melalui internet, serta membangun otoritas pada suatu bidang tertentu yang bernilai tinggi dalam personalbranding.

"Tak kalah penting, harus dipahami bahwa internet dapat dimanfaatkan untuk mencari peluang bisnis, partner bisnis, dan mentor. Lalu, mengamati pergerakan kompetitor. Karena harganya yang murah, jangan sia-siakan internet, apalagi untuk hal-hal yang kurang bernilai," kata Eko.

Dalam webinar tersebut, salah satu peserta bernama Redi bertanya mengenai banyaknya masyarakat yang berbelanja bulanan melalui e-commerce. Menurutnya, jika semakin banyak masyarakat melakukan hal yang sama, hal ini akan mengancam eksistensi dari pemilik usaha konvensional.

“Lalu, apa yang sekiranya bisa dilakukan agar pemilik usaha konvensional agar keberadaannya tetap eksis? Apakah ia harus membuat usahanya digital juga?” tanya Redi.

Misbachul menjawab, tidak dapat dimungkiri layanan di toko lokapasar memang banyak menguntungkan konsumen, seperti proses pembayaran yang mudah.

"Kalau memang pasar konvensional (mau) tetap bertahan, harus sedikit-sedikit mengadopsi sistem di lokapasar," jawab Misbachul.

Sebagai informasi, rangkaian webinar #MakinCakapDigital ditargetkan mampu menjangkau 12,5 juta partisipan. Untuk agenda webinar selanjutnya, penyelenggara membuka peluang sebesar-besarnya kepada semua anak bangsa untuk berpartisipasi melalui Instagram @siberkreasi.dkibanten dan @siberkreasi.

Pihak penyelenggara webinar itu juga turut mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak, sehingga dapat berjalan dengan baik, terutama kepada Kemenkominfo.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau