KOMPAS.com – Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan renovasi sekolah di sejumlah daerah pelosok Indonesia, khususnya di wilayah perbatasan. Bantuan tersebut diberikan melalui program corporate social responsibility (CSR) BRI Peduli #IniSekolahku.
Hal tersebut merupakan upaya BRI untuk membantu pemerintah dalam memperbaiki dan mengembangkan pendidikan nasional demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Pasalnya, SDM berkualitas menjadi salah satu modal penting agar Indonesia mampu bersaing dengan negara lain. Utamanya, di tengah perkembangan teknologi yang masif seperti sekarang.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, bantuan renovasi sekolah rusak merupakan peran aktif BRI dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Selain itu, ia menyebut, pemberian bantuan renovasi sekolah juga merupakan persembahan BRI bagi anak-anak Indonesia dalam memperingati Hari Anak Nasional yang jatuh pada Jumat (23/7/2021).
“Jika pandemi berakhir dan anak-anak kembali beraktivitas di sekolah, mereka telah memiliki tempat belajar yang aman dan nyaman,” katanya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat.
Lebih lanjut, Aestika mengungkapkan bahwa BRI telah merenovasi sebanyak empat sekolah di Indonesia. Pertama, Sekolah Dasar (SD) Negeri Fatukmetan yang berlokasi di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kedua, SD 006 Meral yang terletak di Desa Meral Kota, Kabupaten Karimun, Riau.
Ketiga, SD Negeri Mosso, Muara Tami, Jayapura. Terakhir, bantuan diberikan ke sekolah yang berada di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Bantuan yang diberikan berupa perbaikan bangunan serta sarana prasarana sekolah, seperti kursi, meja, dan lemari.
“Kami menyasar sekolah-sekolah di berbagai pelosok daerah atau di wilayah perbatasan. Harapannya, bantuan ini bisa memberikan solusi bagi ketersediaan infrastruktur sekolah yang lebih memadai sehingga akhirnya sekolah bisa menciptakan SDM unggul bagi kemajuan bangsa," terang Aestika.
Adapun kriteria sekolah yang dipilih BRI untuk mendapat bantuan renovasi diutamakan untuk sekolah negeri segala jenjang. Selain itu, kondisi sekolah tidak layak dari segi infrastruktur bangunan.
Kemudian, sekolah tidak mendapat bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Lalu, memiliki legalitas operasional dari dinas pendidikan setempat, baik dari pemerintah kabupaten, kota, maupun provinsi.
Aestika berharap, bantuan renovasi sekolah dari BRI dapat mendorong generasi muda untuk terus semangat menuntut ilmu sehingga mereka dapat menjadi SDM yang andal dan berdaya saing.
“Setelah direnovasi, sekolah dapat menjadi rumah yang nyaman serta aman untuk kegiatan belajar mengajar para siswa dan guru,” katanya.
Selain renovasi sekolah, BRI juga mendukung pendidikan di Indonesia melalui program CSR lain, seperti pemberian beasiswa, bantuan kaca mata pelajar, dan taman bacaan.
“Semua bantuan BRI ditujukan untuk bisa mencetak pelajar atau SDM yang berkualitas demi mengejar target untuk mendorong Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju,” katanya.