Advertorial

Lewat Food Careline Services, ACT Layani Antar Makanan Siap Santap Langsung ke Rumah Warga

Kompas.com - 27/07/2021, 12:35 WIB

KOMPAS.com – Kasus penyebaran Covid-19 yang terus melonjak membawa dampak buruk ke masyarakat. Dampaknya tidak cuma terasa pada sektor kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah penduduk miskin pada Maret 2021, mencapai 27,54 juta orang. Jumlah tersebut naik 1,12 juta orang dibandingkan periode yang sama pada 2020.

Banyak masyarakat mengeluhkan penghasilan mereka turun drastis selama pandemi. Bahkan, banyak pula yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Dengan demikian, mereka tidak lagi memiliki penghasilan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, termasuk untuk makan.

Aksi Cepat Tanggap (ACT) memandang situasi tersebut sudah darurat dan tidak bisa dibiarkan. Karenanya, didampingi Majelis Ulama Indonesia (MUI), ACT meluncurkan layanan Food Careline Services (FCS), Senin (26/7/2021).

FCS merupakan layanan antar pangan gratis terintegrasi yang berbasis teknologi. Layanan ini menjadi solusi untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat terdampak pandemi.

Presiden ACT Ibnu Khajar menjelaskan bahwa kehadiran program tersebut merupakan kolaborasi umat dan ulama untuk berkontribusi nyata kepada negara dan bangsa.

“Sebagai lembaga civil society, kami tidak mungkin tinggal diam. ACT bekerja sama dengan MUI sebagai keberkahan dan kesejahteraan bangsa. Spirit ini yang kami sampaikan,” ujar Ibnu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (27/7/2021).

Vice President ACT Dwiko Hari Dastriadi menjelaskan untuk menggunakan layanan tersebut, masyarakat dapat menghubungi ke nomor telepon 0800-1-165-228 dan melengkapi data administrasi yang diperlukan.

Kemudian, kata Dwiko, tim akan segera menyiapkan makanan siap saji di central kitchen yang tersebar di beberapa wilayah.

Demi memenuhi kebutuhan itu, ACT juga bekerja sama dengan sejumlah rumah makan dan Humanity Food Bus untuk menyiapkan makanan.

Begitu makanan sudah siap, Humanity Bikers akan menjemput makanan tersebut dan mengantarkan langsung ke rumah penelepon.

“Layanan ini menargetkan sedikitnya 2.000 penelepon masuk setiap hari. Makanan yang dibagikan sudah diperhatikan, baik rasa maupun kandungan gizi di dalamnya. Jadi, selain lapar yang hilang, pemenuhan gizi juga insyaallah tercukupi,” ujar Dwiko.

Ia menjelaskan, FCS juga akan bersinergi dengan 1.000 warung nasi yang tersebar di berbagai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) untuk menghadirkan 100 paket makanan per warung.

Bahkan, tambah Ibnu, jumlah tersebut sangat mungkin bertambah hingga 2.000 atau 3.000 warung nasi.

Dengan begitu, tujuan program tidak hanya berniat membantu masyarakat yang membutuhkan makan, tetapi juga ikhtiar membantu para pelaku usaha makanan.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan mendukung penuh layanan FCS. Menurutnya, pandemi Covid-19 menjadi momen nyata untuk saling membantu sesama saudara yang membutuhkan.

“Layanan ini menjadi ikhtiar. Saat ini, bukan lagi waktunyaberwacana. Bukan saatnya saling menyalahkan. Namun, ini saatnya kita saling berbagai, peduli, dan menolong,” kata Amirsyah.

Untuk mengoptimalkan bantuan makanan ke warga terdampak pandemi, Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) dari ACT turut meluncurkan gerakan Operasi Orang Lapar (OOL).

Melalui operasi itu, MRI akan membagikan paket makanan siap santap menggunakan armada Humanity Food Van. Pekerja informal yang membutuhkan makanan akan menjadi target penerima dalam operasi ini.

Sebelumnya, dalam spirit Indonesia Darurat Solidaritas, ACT dan MUI telah mendistribusikan bantuan masif, seperti 1.000 ton bantuan pangan, 100.000 air minum wakaf, dan 1.000 sapi kurban.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com