Advertorial

Tingkatkan Produktivitas dan Daya Saing Bangsa, Kemenkominfo Gelar Pelatihan Talenta Digital

Kompas.com - 29/07/2021, 21:45 WIB

KOMPAS.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menargetkan pelatihan bagi 100.000 orang talenta digital melalui program Stimulan Digital Talent Scholarship (DTS) Tahun 2021.

Dalam TalentTalks Live Pembukaan Pelatihan Fresh Graduate Academy (FGA), Vocational School Graduate Academy (VSGA), dan Thematic Academy (TA) di Jakarta, Rabu (28/7/2021), Menteri Kominfo (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, program tersebut akan meningkatkan kompetensi talenta digital agar menjadi lebih produktif dan dapat memajukan daya saing bangsa.

“Program DTS 2021 bertujuan meningkatkan keterampilan bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) bagi masyarakat umum, terutama angkatan kerja muda dan aparatur sipil negara (ASN) di bidang TIK,” ujar Johnny dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (29/7/2021).

Pada masa pandemi Covid-19, Johnny berharap, pelatihan digital dapat meningkatkan keterampilan dan daya saing serta mempertahankan produktivitas masyarakat.

“Kemenkominfo berupaya untuk terus memfasilitasi keahlian anak bangsa melalui DTS. Ke depan, DTS tidak hanya hadir untuk memenuhi kebutuhan skill di era digital, tetapi juga mempertahankan produktivitas masyarakat secara daring (online),” kata Johnny.

Selain itu, pelatihan DTS 2021 juga diharapkan dapat membuka peluang dan lapangan kerja di sektor ekonomi digital.

“Peningkatan kompetensi talenta digital Indonesia akan berdampak pada tingkat kepercayaan industri teknologi untuk merekrut tenaga kerja dalam negeri. Hal ini juga dapat menciptakan lapangan kerja baru,” jelas Johnny.

Sementara itu, guna mewujudkan komitmen pemerintah dalam menciptakan talenta digital nasional, terdapat delapan pelatihan akademis yang diselenggarakan pada 2021.

Pelatihan tersebut adalah FGA, VSGA, Professional Academy (ProA), Digital Entrepreneurship Academy (DEA), TA, Government Transformation Academy (GTA), Talent Scouting Academy (TSA), serta Digital Leadership Academy (DLA).

Adapun pelatihan itu terselenggara berkat kerja sama Kemenkominfo dengan sejumlah pihak, seperti perguruan tinggi (universitas dan politeknik), global technology companies, serta perusahaan-perusahaan lokal dan industri secara umum.

Atas kerja sama tersebut, Menkominfo menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak. Kemenkominfo juga bertekad terus membangun kerja sama dan kolaborasi agar semakin kuat.

“Hal tersebut dilakukan demi mewujudkan cita-cita bersama, yakni menciptakan lebih banyak intermediate skills di Indonesia yang tidak hanya menguasai hard skills, tetapi juga soft skills,” imbuh Johnny.

Dukung akselerasi transformasi digital

Mengutip arahan Presiden Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Perencanaan Transformasi Digital pada Agustus 2020, Menkominfo menjelaskan bahwa percepatan transformasi digital dilaksanakan dalam lima langkah strategis.

“Pertama, percepatan perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital. Kedua, persiapan peta jalan atau roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis. Ketiga, percepatan integrasi pusat data nasional,” jelas Johnny.

Kemudian, lanjut Johnny, persiapan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) atau talenta digital secara sungguh-sungguh. Terakhir, persiapan segala hal yang berkaitan dengan regulasi-regulasi dan skema pendanaan.

Menteri Johnny menegaskan, keberadaan talenta digital akan mendukung upaya akselerasi transformasi digital.

“Talenta digital akan memberikan kontribusi dalam pengembangan digitalisasi di berbagai sektor. Pengembangan ini merupakan bagian dari upaya akselerasi transformasi digital di Indonesia,” kata dia.

Menurut Johnny, akselerasi transformasi digital membutuhkan SDM unggul dengan keahlian yang dibutuhkan industri saat ini.

Beberapa keahlian tersebut adalah big data analytics, cybersecurity, cloud computing, web developer, cyber operations, data analyst, digital marketing, graphic designer, IT perbankan, IT project management, dan smart city.

“Selain itu, dunia industri juga membutuhkan soft skill yang sering disebut sebagai 21st Century Skills atau 4C, yaitu critical thinking, creativity, collaboration, serta communication skills,” ujarnya.

Menteri Johnny menyatakan, kombinasi dari kecakapan dan keahlian tersebut paling dibutuhkan talenta digital untuk mewujudkan akselerasi transformasi digital menuju digital society di Indonesia.

Tiga pelatihan daring

Sebagai informasi, Kemenkominfo saat ini tengah menyelenggarakan tiga pelatihan secara daring, yakni FGA yang ditujukan bagi lulusan D3/D4/S1 atau mahasiswa/i tingkat akhir seluruh jurusan.

Kedua, pelatihan VSGA yang berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Pelatihan ini ditujukan bagi lulusan SMK atau sederajat serta D3 dan D4 yang belum mendapatkan pekerjaan tetap atau sedang tidak bekerja.

Ketiga, pelatihan TA yang ditujukan bagi sektor industri atau kalangan tertentu. Adapun silabus pelatihan ini disesuaikan dengan kebutuhan industri masing-masing industri.

“Menyesuaikan dengan kondisi pandemi, Kemenkominfo melibatkan beberapa pihak terkait dalam pelaksanaan pelatihan tersebut, mulai dari akademisi, lingkungan industri, hingga beberapa komunitas sesuai masing-masing tema,” jelas Johnny.

Untuk diketahui, pelatihan FGA dilaksanakan bersama 53 perguruan tinggi, global technology company, dan mitra edukasi teknologi.

Pelatihan tersebut mengangkat sejumlah tema, seperti artificial intelligence (AI), cloud computing, datacom, storage, core system administration, Microsoft fundamentals, dan big data using Python.

Kemudian, CCNA network engineer, cybersecurity operations, IT fundamentals, database designand programming with SQL, serta JAVA, termasuk Java Foundation dan Java Programming.

Sementara itu, pelatihan VSGA diselenggarakan bersama 42 perguruan tinggi ditujukan untuk melatih junior network administrator, junior mobile programmer, junior web developer, junior graphic designer, intermediate animator (motion graphic artist), intermediate multimedia designer, dan radio frequency engineer.

Adapun tema-tema dalam pelatihan TA adalah scrum master tingkat dasar, IT perbankan kelas front end, IT perbankan kelas back end, big data for social science, dan video content creator.

Kemudian, cybersecurity analyst untuk sektor publik, Indonesia women in tech: programming with python, serta associate data scientist: (AI) untuk dosen dan instruktur.

“Setelah memberikan pelatihan hard skill dan soft skill, Kemenkominfo juga telah menyiapkan aplikasi yang memfasilitasi pertemuan antara talenta-talenta digital dan berbagai peluang kerja dari beragam industri melalui aplikasi Sistem Informasi dan Monitoring Alumni Sertifikasi (SIMONAS),” jelas Johnny.

Sementara itu, Menkominfo meyakini bahwa keterbatasan kontak fisik di tengah situasi pandemi tidak menjadi kendala untuk meningkatkan produktivitas masyarakat.

“Covid-19 tidak boleh menjadi penghambat untuk tetap berkarya demi menggelorakan dan menggerakkan roda pembangunan nasional,” kata Johnny.

Dalam kesempatan itu, Johnny juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada mitra yang telah bekerja sama dalam mewujudkan program tersebut demi peningkatan kapasitas SDM digital.

“Kepada adik-adik peserta pelatihan, saya ucapkan selamat belajar dan mengikuti pelatihan. Konsentrasilah dan ambil manfaat sebanyak-banyaknya,” imbuh Johnny.

Dia juga berharap agar peserta pelatihan dapat menyerap serta mengaplikasikan ilmu digital tersebut demi menjadi talenta digital andal dalam mendukung Indonesia semakin digital dan maju.

Untuk diketahui, pembukaan pelatihan FGA, VSGA, dan TA 2021 diikuti oleh 15.000 peserta secara daring. Dalam kesempatan ini, hadir pula Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) SDM Kemenkominfo Hary Budiarto dan Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com