Advertorial

Bangun PLTS 500 MW, Pertamina berpotensi Kurangi Emisi Karbon Sebesar 630.000 Ton CO2 Per Tahun

Kompas.com - 02/08/2021, 14:50 WIB

KOMPAS.com - Subholding Pertamina Power and Renewable Energy (PNRE) menargetkan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di beberapa lokasi operasi Pertamina Group dengan total potensi kapasitas terpasang sebesar 500 megawatt (MW).

Penetapan target tersebut sejalan dengan target bauran energi dan penurunan emisi gas rumah kaca di Pertamina Group hingga 30 persen pada 2030.

PLTS tersebut akan dipasang pada fasilitas inti operasi, seperti wilayah kerja, hulu minyak dan gas bumi (migas), kilang minyak, terminal bahan bakar minyak (BBM), serta stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Selain itu, PLTS juga akan dipasang di beberapa fasilitas pendukung Pertamina, seperti perkantoran, perumahan, dan aset lainnya yang tersebar dalam ekosistem bisnis hulu sampai ke hilir.

Adapun pembangunan PLTS akan dijalankan secara bertahap. Pembangunan sudah dimulai pada akhir 2020 dengan target kapasitas terpasang sekitar 50 MW pada akhir 2021, termasuk di 1.000 SPBU Pertamina di Pulau Jawa.

Saat ini, Pertamina NRE telah menyelesaikan pembangunan PLTS di terminal PT Badak Natural Gas Liquefaction (LNG Badak), Kilang Dumai, Kilang Cilacap, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, dan di sejumlah SPBU.

Chief Executive Officer PNRE Dannif Danusaputro mengatakan, selain ramah lingkungan, penggunaan PLTS di Pertamina Group juga akan memengaruhi efisiensi atau penghematan pengeluaran biaya listrik.

”Dampak positif lainnya adalah penggunaan PLTS 500 MW adalah potensi pengurangan emisi karbon sebesar 630.000 ton CO2 per tahun,” ujar Dannif dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Selain itu, lanjut Dannif, inisiatif tersebut merupakan salah satu bagian dari peta jalan environment, social, andgovernance (ESG) yang terintegrasi dalam bisnis Pertamina.

Pemasangan PLTS di lokasi operasi Pertamina Group Dok. Pertamina Pemasangan PLTS di lokasi operasi Pertamina Group

Peta jalan tersebut bertujuan untuk mendukung upaya Pertamina dalam menahan laju perubahan iklim. Peta jalan juga menjadi investasi Pertamina untuk mewujudkan kehidupan yang baik dan layak bagi generasi mendatang.

“PNRE akan terus tancap gas untuk transisi energi. Kami harus melihat pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), termasuk PLTS, adalah investasi masa depan bagi siapa pun, tak terkecuali pelaku bisnis. Sebab, transisi energi adalah keniscayaan dan kebutuhan utama di dunia saat ini demi terwujudnya lingkungan yang sehat melalui penerapan energi bersih,” kata Dannif.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com