KOMPAS.com – Kemajuan teknologi era digital mengharuskan dunia pendidikan untuk bertransformasi pada sejumlah aspek.
Aspek tersebut di antaranya peningkatan aksesibilitas pendidikan, personalisasi materi kurikulum, penggunaan teknologi virtual, cara belajar mengajar jarak jauh secara online, serta kualitas infrastruktur digital dan keamanannya.
Tak hanya itu, peningkatan sejumlah aspek pendidikan digital anak juga harus didukung dengan wawasan orangtua dalam memahami teknologi.
Anggota Kaizen Room Btari Kinayungan mengatakan, orangtua dapat mendukung proses belajar online anak secara aman dengan memberikan edukasi mengenai keamanan di dunia digital.
Hal itu ia sampaikan dalam webinar “Tetap Berprestasi di Masa Pandemi: Kiat Belajar Online”, Kamis (5/8/2021).
“Salah satunya mengenai phising. Edukasi ini penting diberikan agar anak tidak mengklik link dalam e-mail tanpa memeriksa. Lalu, sampaikan tentang cyberbullying agar saat mengalami dan melihat dapat segera lapor ke orangtua,” kata Btari dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Selasa (10/8/2021).
Btari melanjutkan, orangtua juga perlu menjelaskan mengenai larangan pemindahtanganan perangkat dan kesadaran literasi keamanan siber.
Kemudian, ia juga membagikan tips untuk pihak sekolah terkait keamanan digital. Menurutnya, pihak sekolah perlu memeriksa penyedia platform, memantau sistem secara konstan, dan berinvestasi dalam pendidikan keamanan cyber online.
“Masyarakat banyak berpikir kalau jejak digital hanya berkaitan dengan sesuatu yang kita posting. Namun, sebenarnya jejak digital mengandung apa pun yang pengguna lakukan di media digital sehingga penting untuk menyadari bahaya ini agar tidak merugikan di kemudian hari,” papar Btari.
Pentingnya literasi digital pun diamini oleh Putra Dirgantara Indonesia 2017 Kevin Benedict. Ia menyampaikan bahwa literasi digital merupakan hal yang sangat berguna untuk pelajar dan guru dalam pembelajaran daring.
“Dengan literasi digital, pembelajaran online dan tugas yang dikirimkan melalui e-mail menjadi lebih mudah. Tak hanya itu, literasi digital juga membuat pengguna bisa memilah hal positif dari penggunaan media digital,” kata Kevin.
Ia juga menyampaikan sejumlah kiat yang bisa dilakukan pelajar agar tetap berprestasi saat pembelajaran online. Beberapa di antaranya adalah mempelajari materi yang akan dibahas terlebih dahulu, mengunjungi perpustakaan online, dan mengikuti lomba serta webinar.
“Pelajar juga bisa melihat platform TikTok yang menyampaikan banyak informasi. Untuk orangtua, jangan lupa menggunakan fitur keluarga yang tersedia di TikTok agar dapat memantau pergerakan anaknya,” papar Kevin.
Tetapkan niat dan target
Kemudahan mendapatkan ilmu saat mengakses internet terkadang membuat pengguna kurang menghargai ilmu.
Untuk itu, Ari Ujianto selaku pembicara dalam webinar tersebut mengatakan bahwa penting untuk menetapkan niat dan target saat mencari dan mendapatkan ilmu dari dunia digital.
Jika nilai tersebut sudah tercapai, lanjut Ari, pengguna akan mencari sesuatu di internet sesuai dengan target.
Contohnya, seseorang ingin jadi content creator yang memuat konten mengenai memelihara kucing. Ia dapat membagikan hal apa saja yang bisa dilakukan untuk merawat kucing dan beragam informasi lain tentang kucing.
“Namun harus diingat, semua informasi yang didapatkan perlu dipastikan kebenarannya terlebih dahulu, sebelum dibagikan dan mencantumkan sumber saat dibagikan,” kata Ari.
Sebagai informasi, webinar “Tetap Berprestasi di Masa Pandemi: Kiat Belajar Online” merupakan bagian dari seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang akan diadakan hingga akhir 2021.
Webinar tersebut terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital. Peserta yang mengikutinya juga akan mendapatkan e-certificate.
Adapun rangkaian webinar tersebut termasuk dalam Modul Literasi Digital yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia.
Seri Modul Literasi Digital memiliki empat tema besar, yakni Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.
Melalui program tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan teknologi digital dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.
Program literasi digital juga mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak yang terlibat sehingga dapat mencapai target 12,5 juta partisipan.
Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengikuti akun Instagram @siberkreasi dan @siberkreasi.dkibanten.