Advertorial

BP Batam Kembangkan Infrastruktur demi Mendatangkan Investasi

Kompas.com - 12/08/2021, 13:43 WIB

KOMPAS.com – Demi mendukung kegiatan investasi di Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan pembangunan dan pengembangan berbagai macam infrastruktur, baik utama maupun pendukung.

BP Batam akan melakukan pembangunan terminal satu dan gudang kargo di Bandara Hang Nadim, serta container yard (CY) di Pelabuhan Batuampar.

Kemudian, BP Batam juga akan mengembangkan Rumah Sakit Badan Pengusahaan (RSBP) Batam dan sekitarnya untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kesehatan.

Terkait pembangunan infrastruktur, Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengatakan bahwa pihaknya sudah menandatangani kerja sama dengan beberapa pihak, yaitu Angkasa Pura I, Incheon, dan Wika.

“Dalam waktu dekat, saya berharap ada pembangunan terminal satu dan gudang kargo dirombak,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (12/8/2021).

Rudi meyakini bahwa ketika pengembangan bandara berjalan semestinya, prestise Kota Batam akan meningkat. Bukan hanya bandara menjadi semakin profesional, lanjutnya, arus mobilitas penumpang dan barang juga akan meningkat.

Menurut Rudi, membidik jalur penerbangan internasional bukan perkara sulit. Adapun nilai investasi dari pengembangan bandara tersebut senilai Rp 6,8 triliun.

Container yard di Pelabuhan Batuampar. Dok. BP Batam Container yard di Pelabuhan Batuampar.

Ia juga menambahkan bahwa pembangunan CY di Pelabuhan Batuampar akan menaikkan kapasitas kontainer, dari 420.000 twenty-foot equivalent unit (TEUs) menjadi jutaan TEUs. Dengan demikian, pendapatan pelabuhan di Batam juga akan meningkat.

Sebagai informasi, Pelabuhan Batuampar memiliki pendapatan sekitar Rp 400 miliar per tahun.

Sementara itu, pengembangan RSBP Batam akan dimulai dengan melengkapi peralatan medis terbaru, yakni Computed Tomography (CT) Scan. Kehadiran alat tersebut, pemeriksaan pasien dapat dilakukan secara lebih detail.

Hal tersebut dilakukan untuk mendukung KEK Kesehatan. Pasalnya, rumah sakit yang berlokasi di Sekupang dengan luas 42 hektare tersebut akan menjadi lokasi wisata kesehatan.

“Kalau tiga (pelabuhan, bandara, RSBP) ini berjalan, BP Batam dapat hasil melebihi target, begitu juga masyarakat. Semua sektor akan merasakannya," ujar Rudi.

Menurutnya, seluruh pembangunan tersebut diperlukan untuk meyakinkan investor agar mau menanamkan modal di Batam. Salah satu investor besar yang berinvestasi di Batam adalah Sunseap dari Singapura.

Sunseap telah menandatangani pakta kerja sama dengan BP Batam senilai Rp 29 triliun. Investor dari Negeri Singa tersebut akan membangun pembangkit listrik bertenaga surya di atas permukaan Waduk Duriangkang.

"Sunseap ingin menggunakan tenaga surya yang merupakan tenaga listrik terbarukan. Tidak menggunakan mesin, tetapi hanya menggunakan panel yang menyerap pantulan sinar matahari. Jadi, ini benar-benar tenaga hijau yang tidak mengganggu ekosistem dunia," kata Rudi.

Rudi mengungkapkan bahwa setelah investasi Sunseap masuk, terdapat lima perusahaan besar lain yang tengah mengantre untuk dapat melakukan audiensi dengan BP Batam.

"Kami membuka kesempatan kepada siapa pun untuk berinvestasi di Batam," ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau