Advertorial

Sukses Investasi Reksa Dana Lebih Dini, Keuangan Stabil Sebelum 30 Tahun

Kompas.com - 13/08/2021, 10:58 WIB

KOMPAS.com - Banyak orang berangan-angan memiliki rumah, bisnis, hingga traveling keliling dunia. Namun, untuk memenuhi mimpi tersebut, banyak orang hanya menabung tanpa dibarengi dengan berinvestasi.

Tak dimungkiri, masih banyak orang “ketakutan” ketika mendengar kata investasi. Alasannya, tidak mau ribet, takut rugi, menilai investasi butuh modal besar, dan sulit dimengerti. Padahal, menghindari investasi justru berpotensi membuat seseorang terjebak dalam lubang hitam finansial.

Lalu, apa itu lubang hitam finansial? Lubang hitam finansial adalah kondisi keuangan yang berputar tanpa berkembang. 

Gaji bulanan seseorang yang terjebak dalam kondisi tersebut biasanya hanya berputar untuk membayar tagihan dan bersenang-senang saja. Tak banyak uang yang tersisa, bahkan untuk sekadar menabung.

Padahal, kondisi keuangan seseorang dapat berkembang dengan berinvestasi. Bahkan, tidak mustahil dapat mencapai berbagai impian sebelum usia 30 tahun, seperti memiliki rumah, memiliki bisnis, dan jalan-jalan keliling dunia.

Nah, bagi Anda yang ingin memulai berinvestasi, cobalah investasi reksadana. Pasalnya, instrumen investasi ini terbilang cocok untuk pemula karena mudah, murah, dan memiliki risiko kecil.

Saat ini, terdapat berbagai platform investasi yang dapat Anda gunakan. Namun, Anda perlu memilih platform tepercaya agar dapat berinvestasi secara aman dan nyaman. Salah satu platform yang dapat Anda gunakan untuk berinvestasi adalah digibank by DBS.

Sebelum mengenal lebih jauh mengenai platform tersebut, ada baiknya Anda memahami instrumen reksa dana terlebih dahulu. Berikut penjelasan lengkapnya.

Apa itu reksa dana?

Reksa dana adalah instrumen investasi yang menghimpun dana dari masyarakat pemodal dan selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. 

Beberapa keuntungan yang bisa didapat lewat berinvestasi reksa dana di antaranya adalah memiliki instrumen investasi yang terdiversifikasi otomatis, modal awal investasi yang kecil, memiliki likuiditas tinggi bisa dicairkan kapan saja, serta bebas pajak. 

Adapun cara kerja reksa dana cukup sederhana. Pertama, investor mengumpulkan dana atau modal kepada manajer investasi.

Kedua, dana yang dikumpulkan akan diinvestasikan ke dalam instrumen investasi yang dipilih dan disepakati bersama.

Ketiga, investor akan menerima informasi atau laporan mengenai dinamika dana yang sudah diberikan secara berkala.

Keempat, pada saatnya nanti, pembagian keuntungan dilakukan dengan memotong sejumlah biaya operasional oleh manajer investasi sebagai ongkos atas jasa.

Jenis-jenis reksa dana

Ada empat jenis reksa dana yang bisa dipilih dan wajib diketahui oleh Anda sebagai calon investor.

Pertama, reksa dana pendapatan tetap. Jenis reksa dana ini menginvestasikan 80 persen dana ke instrumen obligasi. Hasil yang didapatkan cenderung stabil, meski jumlahnya tidak terlalu besar.

Kedua, reksa dana pasar uang. Jenis reksa dana ini menginvestasikan modal yang terkumpul ke instrumen uang, seperti Sertifikat Bank Indonesia, sertifikat perbendaharaan, dan surat berharga komersial.

Ketiga, reksa dana saham. Pada jenis reksa dana ini, dana yang didapatkan manajer investasi akan diinvestasikan ke dalam instrumen saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Reksa dana saham cenderung sangat fluktuatif serta memiliki peluang keuntungan dan risiko yang sama besar.

Keempat, reksa dana campuran. Umumnya, jenis reksa dana ini akan membelanjakan modal ke dalam bentuk surat berharga atau surat utang.

Dengan pilihan yang beragam, tak jarang calon investor reksa dana kebingungan memilih produk yang tepat. 

Namun, tak perlu khawatir karena aplikasi digibank by DBS dapat memudahkan Anda memilih produk reksa dana melalui tiga pilihan kategori, yakni kinerja terbaik, terpopuler, dan scoring terbaik.

Anda pun dapat melihat informasi lengkap tentang reksa dana yang dipilih melalui prospektus yang tersedia di aplikasi tersebut.

Tips berinvestasi bagi pemula

Jika tertarik untuk melakukan investasi, ada beberapa hal penting yang perlu Anda cermati. Berikut beberapa langkah yang dapat Anda ikuti.

  1. Pilih platform yang tepat

Sebelum berinvestasi pastikan terlebih dahulu kamu memilih platform yang aman, tepercaya, serta sudah terdaftar pada BEI. 

Untuk diketahui, BEI adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem serta sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek tersebut.

Menjawab kebutuhan tersebut, aplikasi digibank menawarkan kemudahan dan keamanan yang pasti sudah terjamin. Prosesnya pun 100 persen digital di bank teraman Asia, yakni Bank DBS.

2.Pahami profil risiko dan tentukan tujuan investasi

Sebelum mulai berinvestasi, ketahui profil risiko Anda terlebih dahulu. Anda bisa mengetahui hal tersebut saat mendaftar nomor single investor identification (SID) di aplikasi digibank by DBS sebelum mulai berinvestasi. Adapun profil risiko terbagi menjadi tiga kategori, yakni rendah, menengah, dan tinggi.

Setelah mengetahui profil risiko, Anda harus menentukan tujuan investasi. Misal saja, untuk kebutuhan mendesak, membayar kuliah semester depan, atau kebutuhan di masa tua.

Dengan demikian, Anda dapat membuat proyeksi dana investasi yang dibutuhkan dan instrumen investasi yang dapat dibeli.

  1. Jangan abaikan inflasi

Kunci utama dalam berinvestasi adalah jangan pernah menganggap sepele terhadap hal-hal kecil sekalipun, seperti inflasi. Sebab, hal ini berpotensi membuat investasi Anda rugi.

Salah satu hal yang harus Anda perhatikan agar cara berinvestasi pemula dapat terealisasi adalah dengan membagi modal yang dimiliki ke dalam beberapa aset atau yang biasa disebut dengan diversifikasi.

Mitos Tentang Investasi

Banyak orang masih ragu untuk mulai berinvestasi karena berbagai isu dan persepsi yang sebenarnya juga belum tentu benar. 

Padahal, investasi di zaman canggih ini menawarkan berbagai kemudahan. Selama memahami instrumen, serta keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dalam berinvestasi, Anda tidak perlu khawatir untuk memulainya. 

Berikut adalah beberapa contoh mitos yang sering kita dengar tentang investasi.

  1. Butuh modal besar

Persepsi ini sering kali diidentikkan dengan investasi. Padahal, modal yang diperlukan tidaklah besar. Hanya dengan modal Rp.100.000, Anda sudah bisa berinvestasi, termasuk di layanan Reksadana digibank by DBS.

  1. Risiko tinggi

Mitos bahwa investasi memiliki risiko besar dan membuat uang Anda tidak kembali tidak sepenuhnya benar.

Buktinya, investasi di reksa dana pasar uang memiliki risiko kecil karena instrumen ini merupakan aset yang stabil dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Dengan begitu, kecil kemungkinan Anda merugi jika berinvestasi di instrumen ini.

  1. Susah dicairkan

Banyak orang beranggapan kalau sudah mulai investasi, uangnya susah diambil. Padahal, kenyataannya tidak demikian. Anda bisa jual investasi reksa dana kapan pun di aplikasi digibank.

  1. Sulit untuk dipantau

Mitos terakhir yang sering terdengar adalah investasi sulit untuk dipantau. Padahal, faktanya tidak demikian.

Terlebih, di zaman serbadigital ini, Anda dapat memantau pergerakan reksa dana di mana pun dan kapan pun. Salah satunya melalui aplikasi digibank.

Melalui aplikasi tersebut, Anda bisa memantau dan mengelola investasi secara praktis, mulai dari reksa dana, obligasi, hingga rekening dan deposito valas.

Mudah bukan? Yuk, sekarang saatnya Anda level up cara berinvestasi dan nikmati beragam produk investasi cukup di satu aplikasi digibank by DBS.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau