KOMPAS.com - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan secara langsung kepada sepuluh perwakilan pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang hadir di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/8/2021).
Ia juga menyambut baik proses alih kelola Blok Rokan setelah lebih dari 90 tahun operasionalnya berada di bawah naungan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Menurutnya, saat ini satu kekayaan alam Bumi Lancang Kuning telah berada di tangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yakni Pertamina. Oleh karena itu, Presiden Jokowi sangat mengapresiasi kinerja dari PHR.
“Selamat atas kembalinya pengelolaan Blok Rokan ini ke pangkuan Ibu Pertiwi dan selamat bekerja untuk seluruh tim dari Pertamina,” ujar Presiden Jokowi dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (13/8/2021).
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga tak lupa untuk memberikan semangat kepada seluruh tim Pertamina.
Ia meminta kepada para pekerja PHR untuk bekerja keras agar dapat menjaga keberlanjutan Blok Rokan sebagai penopang produksi minyak nasional serta meningkatkan kemanfaatan untuk daerah.
“Saya percaya bahwa Pertamina mampu mengelola Blok Rokan ini,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Principal Expert Upstream PHR Budiyanto Renyut yang merupakan salah seorang pekerja PHR mengaku senang telah diundang untuk berdialog langsung dengan Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, saat ini proses transisi yang berlangsung antara CPI dan PT PHR pada Senin (9/8/2021) sudah mencapai keputusan final dan berlangsung dengan lancar.
"Peralihannya sangat mulus. Ini dibuktikan dengan program pengeboran sumur yang bisa dilakukan dan ditingkatkan. Padahal, dua tahun sebelumnya tidak bisa dilaksanakan. Dengan kerja sama yang baik, transisi ini bisa berhasil dilaksanakan dan menaikkan tingkat produksi minyak di Blok Rokan," ujar Budiyanto.
Budiyanto juga mengapresiasi langkah Pertamina yang mau menerima hampir seluruh mantan pekerja CPI untuk bergabung ke PHR.
Untuk diketahui, sebanyak 2.689 orang atau sekitar 98 persen dari total pekerja CPI kini bergabung ke PHR.
"Status pegawai diterima semua oleh Pertamina sebagai pegawai penuh. Terima kasih untuk itu," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, lanjut Budiyanto, Presiden Jokowi juga memberikan arahan agar para pekerja bisa menjaga dan meningkatkan jumlah produksi minyak dan gas bumi (migas) di Blok Rokan.
Budiyanto mengatakan, pihaknya siap untuk melaksanakan arahan tersebut dan sudah menjadi komitmen bagi para pekerja PHR.
"Tadi kami mendapatkan arahan dan harapan dari Pak Presiden. Kami semua diminta untuk menjaga dan memastikan produksi (migas di Blok Rokan) bisa ditingkatkan ke depan. Saya dan teman-teman sangat yakin dan bertekad juga bersama-sama agar dapat menjaga dan meningkatkan produksi," jelas Budiyanto.
Sementara itu, pekerja PHR lainnya, yakni Senior Manager Well Development Lysa Aryanti mengatakan, bahwa peralihan dari CPI ke PHR yang dibantu oleh Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tersebut berlangsung baik.
Terutama dalam jangka satu tahun terakhir, kata Lysa, kedua belah pihak secara intens terus melakukan pembahasan dan transfer data.
"Kami intens melakukan pertemuan untuk membahas progres dari sembilan program yang perlu kami monitor itu dimulai sejak satu tahun lalu. Ini bisa terlihat ketika hari pertama di lapangan, kami bisa melihat pada Senin, pukul 00.00 itu rig drilling tetap bekerja. Jadi, itu benar-benar proses yang seamless sekali, semua bekerja seperti sebelumnya, tidak ada yang berbeda," katanya.