Advertorial

Mulai September 2021, Pemerintah Kembali Gulirkan Kuota Internet untuk Pelajar

Kompas.com - 13/08/2021, 14:54 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) kembali menggulirkan bantuan kuota data internet kepada 26,8 juta pelaku pendidikan, seperti siswa, mahasiswa, guru, dan dosen, yang terdampak pandemi Covid-19.

Total distribusi tambahan bantuan kuota data internet tersebut mencapai Rp 2,3 triliun dan akan mulai diproses pada September 2021.

Adapun pembagian kuota bantuan dibagi ke dalam tiga periode, yakni pada 11-15 September 2021, 11-15 Oktober 2021, dan 11-15 November 2021.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Kemendikbud Ristek M Hasan Chabibie Kuota mengatakan, kuota tersebut bisa digunakan untuk mengakses berbagai aplikasi untuk mendukung proses belajar mengajar.

“Dalam penyaluran bantuan kuota, pemerintah sangat mengedepankan kepresisian data,” tutur Hasan saat mengisi acara Dialog Kabar Kamis di Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN), Kamis (12/8/2021).

Oleh karena itu, pemerintah menginstruksikan kepada setiap satuan pendidikan untuk memutakhirkan data calon penerima bantuan, khususnya untuk termin kedua yang berlangsung pada September-Desember 2021.

“Berdasarkan data penerima termin sebelumnya, telah diperkirakan kisaran jumlah penerima bantuan, yakni pendidikan anak usia dini sekitar (paud ) 1,5 juta penerima, SD-SMA/SMK 20,5 juta, dosen dan mahasiswa sebanyak 3,2 juta, serta guru 1,5 juta,” ujar Hasan dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Bantuan kuota, lanjut Hasan, dapat bermanfaat secara maksimal berkat dukungan banyak hal. Beberapa di antaranya adalah kecakapan literasi pendidik untuk meningkatkan kualitas pendidikan jarak jauh (PJJ), koneksi internet memadai, dan dukungan sarana teknologi.

Selain soal bantuan kuota, Hasan juga mengungkapkan solusi pemerintah dalam meningkatkan literasi atau kecakapan digital guru.

 “Misalnya, para pendidik dapat mengakses situs ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id untuk mendapatkan acuan dan inspirasi skenario pembelajaran dalam jaringan (daring). Dengan demikian, pemanfaatan bantuan kuota internet dapat lebih optimal,” papar Hasan.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, guru selaku pendidik memang diharapkan untuk bersikap adaptif.

Menurutnya, para guru harus selalu meningkatkan kemampuan dengan mengikuti perkembangan zaman dan diiringi pola pikir terbuka, khususnya dalam situasi yang menuntut perubahan seperti saat ini.

“Di Provinsi Bangka Belitung, guru secara berkala mendapatkan pembelajaran dan pelatihan agar dapat melakukan pengajaran secara inovatif dan kreatif. Untuk memaksimalkan kualitas internet yang belum merata di seluruh Indonesia, pemerintah telah meminta bantuan provider dalam hal penguatan kualitas layanan,” jelas Erzaldi.

Erzaldi menambahkan, akselerasi dan penguatan sinyal juga sudah dilakukan pemerintah sesuai dengan peta koneksi yang ada.

Sementara, bagi peserta didik, guru, atau sekolah yang memiliki kendala sarana teknologi, pemerintah juga tengah menyiapkan program bantuan berupa laptop dan pengadaan perangkat penunjang materi Pengantar Instalasi Komputer (PIK).

Pemerintah juga mendorong kolaborasi masyarakat, serta alokasi dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai bagian solusi masalah tersebut.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) Yuni Astuti mengatakan, saat ini, sebagian dana BOS Provinsi Jateng telah digunakan untuk pengadaan telepon genggam yang dipinjamkan kepada murid yang membutuhkan.

Dana tersebut juga digunakan untuk pengadaan beasiswa bagi peserta didik miskin di Jateng dengan memberikan uang sebesar Rp 1 juta per tahun kepada 10.000 anak .

Tak hanya itu, tambah Yuni, Pemprov Jateng juga berharap dapat memberikan bantuan berupa pengadaan sarana teknologi.

“Dengan dukungan semua pihak, pemerintah berharap bantuan kuota dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Setiap ikhtiar layak dilakukan agar api semangat belajar anak-anak Indonesia tetap menyala,” jelasnya.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai bantuan kuota internet bagi peserta didik dan pendidik, silakan kunjungi situs web kuotabelajar.kemdikbud.co.id.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com