KOMPAS.com - Pandemi tidak hanya mengganggu roda produksi, distribusi, dan operasional banyak usaha, tetapi juga mengakibatkan tingginya angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Situasi itu pun berdampak pada bisnis yang dijalankan wirausahawan, termasuk bisnis sosial yang dijalankan atau dikenal dengan wirausaha sosial (social enterprise).
Sebagai informasi, para wirausahawan sosial pada dasarnya berupaya untuk mengisi bagian yang belum sanggup diatasi oleh pemerintah.
Para pegiat bisnis di bidang itu menciptakan model usaha berkelanjutan dengan tekad meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada grass-root level.
Mereka juga berkomitmen terhadap inklusi sosial dan keberlanjutan lingkungan hidup. Dengan kata lain, di masa kritis seperti ini, peran wirausahawan sosial menjadi sangat penting karena mereka bisa menggapai pelaku dan pasar yang belum sanggup diraih oleh pemerintah.
Akan tetapi bukan berarti dampak dari pandemi tidak dirasakan oleh mereka. Sebagian besar dari wirausahawan sosial pun mengalami hal sama.
Merespons hal itu, Bank DBS Indonesia tergerak untuk membuat program khusus untuk wirausahawan sosial.
Sebagai bank yang berkomitmen menjalankan bisnis bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta menciptakan dampak sosial yang positif bagi masyarakat, Bank DBS Indonesia secara rutin menyelenggarakan rangkaian program dan pelatihan bagi wirausahawan sosial. Salah satunya, program Social Enterprise Flash Sale.
Social Enterprise Flash Sale dilaksanakan sebagai bagian dari acara DBS Indonesia Learning Week & Staff Expo. Program ini mengambil tema “Level Up”.
Lewat acara itu, bank menyediakan ruang bagi karyawan untuk mengembangkan diri, baik secara personal maupun sosial. Jadi, bank juga mendukung pengembangan bisnis wirausahawan sosial.
Adapun acara diadakan selama lima hari kerja dengan memasukkan satu sesi berdurasi satu jam pada agenda harian sebagai ajang wirausahawan sosial menjual langsung produknya kepada seluruh karyawan yang bergabung.
Dalam kegiatan yang diadakan secara virtual tersebut, DBS Indonesia mengajak karyawan untuk mengenal lebih jauh enam rekan wirausahawan sosial Indonesia.
Mereka adalah Du’Anyam yang membuat produk anyaman dan kerajinan tangan dengan sentuhan otentik. Dalam operasionalnya, mereka bekerja sama dengan para perempuan Flores, Nusa Tenggara Timur dengan komitmen pemberdayaan perempuan.
Lalu, ada Peek.Me Naturals yang menciptakan produk aromaterapi alami yang ramah lingkungan dari minyak esensial. Fokus mereka adalah kesehatan keluarga.
Ada pula produsen peralatan dapur, yakni Studio Dapur yang menginisiasi usaha sosial. Dalam operasionalnya, mereka memberdayakan perajin bambu di kaki Gunung Galunggung, Garut.
Setelah itu, ada label aksesori Noesa yang dalam setiap produknya selalu memadukan tenun ikat dengan gaya modern, serta turut memberdayakan perempuan.
Selanjutnya, produsen minuman khas nusantara Rahsa Nusantara yang selalu meracik menggunakan bahan alami dan sehat untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Terakhir, tempat agrowisata Kebun Kumara dengan konsep pertanian kota yang terbuka bagi siapa saja untuk belajar bertani dan berguru kepada alam.
“Kami senang sekali perusahaan besar seperti Bank DBS Indonesia memiliki kepedulian terhadap wirausahawan sosial dan mengadakan acara Online Learning Week & Staff Expo. Acaranya seru dan sangat engaging. Produk Du’Anyam juga laris manis saat flash sale,” ujar perwakilan dari Du’Anyam, Fitri.
Fitri berharap, acara tersebut dapat diadakan secara rutin sehingga pihaknya bisa terlibat lagi di acara selanjutnya.
Saat Online Learning Week & Staff Expo 2021, keenam wirausahawan sosial bergabung dalam pameran daring untuk menceritakan kegiatan dan misi sosial yang mereka emban.
Tidak tanggung-tanggung, padahari akhir program, keenamnya berhasil menjual sebanyak 550 produk secara total.
Faktanya, transformasi acara yang semula tatap muka menjadi bentuk virtual ternyata tidak mengurangi antusiasme karyawan DBS Indonesia untuk tetap berpartisipasi.
“Saya bangga dapat memperkenalkan misi dari keenam wirausahawan sosial ini kepada rekan-rekan Bank DBS Indonesia dan melihat antusiasme terhadap produk mereka yang dijual saat acara,” ujar Head of Group Strategic Marketing and Communications Bank DBS Indonesia, Mona Monika.
Mona sendiri kagum dengan seluruh wirausahawan sosial itu.
“Benar-benar semuanya berpegang teguh pada semangat ‘Stronger Together’!” kata Mona.
Pihak DBS Indonesia yakin, para wirausahawan sosial sejatinya merupakan inovator lokal yang memiliki visi dan misi jelas, serta motivasi kuat untuk membuat perubahan dengan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan.
Mereka pun diharapkan dapat terus punya gerakan nyata sehingga bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa, melewati masa kritis pandemi, dan menciptakan dunia yang lebih baik lagi ke depannya.
Dukungan penuh dari Bank DBS Indonesia diharapkan bisa membantu mereka mewujudkan mimpi-mimpi tersebut.