Advertorial

Laris di Pasar Global, Seberapa Istimewa Outlander PHEV?

Kompas.com - 16/08/2021, 09:00 WIB

KOMPAS.com – Di kelas sport utility vehicle (SUV) hibrida, Mitsubishi Outlander Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) layak didapuk sebagai “raja” bila dilihat dari total penjualan.

Mobil yang pertama meluncur pada 2013 tersebut laris di pasar global. Menurut keterangan resmi Mitsubishi Motor Corporation, per Desember 2020, total penjualan Outlander PHEV mencapai hingga 270.000 unit di seluruh dunia.

Di Inggris, Outlander PHEV menjadi mobil SUV hibrida terlaris sejak 2013 hingga 2019. Melansir pemberitaan insideevs.com, Sabtu (20/2/2021), berdasarkan data JATO Dynamics, jumlah kumulatif penjualan Outlander PHEV di Eropa mencapai angka 200.000 dengan Inggris sebagai negara penjual terbanyak yang mencapai angka 53.000 unit kendaraan.

Kemudian disusul Belanda di posisi kedua. Outlander PHEV juga laku di negara Skandinavia, seperti Norwegia dan Swedia

Untuk pasar Indonesia, SUV andalan Mitsubishi tersebut baru hadir pada 2019 dengan harga Rp 1,2 miliar. Saat itu, mobil ini langsung dipesan 40-50 unit, sebagaimana keterangan Director Sales & Marketing Division PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Irwan Kuncoro yang diberitakan Kompas.com, Rabu (27/11/2019).

Untuk diketahui, terdapat perbedaan antara produk Outlander PHEV yang ada di pasar Indonesia dan global, yakni keberadaan baterai yang tak hanya berfungsi sebagai sumber tenaga kendaraan, tetapi juga sebagai sumber listrik.

Outlander PHEV di pasar Indonesia juga memiliki power outlet yang bisa menghasilkan daya hingga 1.500 watt.

Power outlet tersebut memiliki dua colokan tipe F seperti bentuk colokan listrik pada umumnya dan berfungsi untuk melakukan berbagai hal.

Selain kelebihan tersebut, keunggulan apa saja yang dimiliki Outlander PHEV hingga laris di pasaran?

Performa jempolan

Seperti mobil hybrid pada umumnya, Outlander PHEV juga mengandalkan dua jenis mesin sebagai sumber penggeraknya.

Pertama, mesin listrik yang terletak pada bagian belakang mobil dengan daya mencapai 70 kilowatt (kw) atau 94 horsepower (HP) dan mesin listrik bagian depan dengan daya 60 kw atau sekitar 80,5 HP.

Untuk diketahui, kedua mesin listrik tersebut dapat digabungkan dan mampu menghasilkan tenaga maksimum hingga 174,5 HP.

Kedua, mesin bensin dengan tenaga puncak 99 kw atau 132,7 HP dan torsi mencapai 211 Newtonmeter (Nm).

Adapun Outlander PHEV dilengkapi dengan mesin bensin berkapasitas 2.4 liter Double Overhead Camshaft (DOHC) Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control system (MIVEC).

Diwartakan Kompas.com, Rabu (24/7/2019), mesin bensin tersebut bertugas untuk menjaga suplai listrik dari baterai dan mempunyai kapasitas tangki bahan bakar 45 kilometer (km).

Bila dikonversikan, konsumsi bahan bakar mesin bensin tersebut mencapai 2 liter per 100 km.

Selain itu, mobil hybrid andalan Mitsubishi tersebut juga dilengkapi dengan tiga mode berkendara, yakni Electric Vehicle (EV) Drive, Series Hybrid, dan Parallel Hybrid.

Pada mode EV Drive, seluruh komponen mesin dapat dijalankan melalui mesin listrik yang mendapatkan sumber tenaga dari keberadaan baterai lithium berkapasitas 13 kilowatt hour (kwh) yang terdiri dari 80 cell dengan daya 300 volt dan mampu berjalan sejauh 55 km.

Untuk mode Series Hybrid, sumber tenaga kendaraan berasal dari keberadaan mesin 2.4 liter DOHC MIVEC yang secara otomatis aktif saat baterai mobil mulai melemah.

Sementara, pada mode Parallel Hybrid yang merupakan gabungan dari mode EV Drive dan Series Hybrid, penggerak utama dari keseluruhan komponen mobil berasal dari mesin bertenaga bensin. Akan tetapi, mesin ini juga dibantu oleh tenaga listrik saat kendaraan berada dalam kecepatan tinggi.

Sebagai informasi, jika fungsi mesin listrik dan bensin pada Outlander PHEV digabungkan, mobil tersebut mampu menempuh jarak hingga 655 km.

Mewah

Outlander PHEV merupakan salah satu mobil mewah dan termahal dari Mitsubishi untuk saat ini. Selain teknologi mesin yang digunakan, kemewahan mobil ini terlihat dari desain eksterior dan interiornya.

Kesan mewah dari sisi eksterior dapat dilihat dari keberadaan sunroof dengan fitur anti-trapping yang berfungsi untuk mengatur keberadaan cahaya.

Kemewahan Outlander PHEV juga terlihat dari dua dimensi pelek berukuran 18 inci yang dibalut ban berukuran 225/55.

Pada bagian interior, mobil tersebut memiliki desain kabin yang lapang serta dilengkapi dengan sistem pengaturan jok elektrik untuk mempermudah pengemudi dan penumpang untuk mencari posisi duduk ideal.

Sebagai mobil dengan tenaga listrik, tampilan dasbor Outlander PHEV pun terlihat cukup modern. Pasalnya, bagian tersebut dilengkapi dengan beragam tombol untuk memudahkan pengemudi dalam mengakses beragam fitur mobil.

Selain itu, terdapat juga layar sebesar 8 inci di bagian dasbor yang dilengkapi dengan fitur multimedia dengan beragam konektivitas.

Fitur keamanan dan keselamatan

Outlander PHEV dibekali beragam fitur keamanan dan keselamatan yang canggih. Salah satunya adalah keberadaan paddle shift pada belakang lingkar kemudi yang dilengkapi Regenerative Braking Level Selector dan berfungsi untuk mengatur kekuatan pengereman.

Sebagai mobil listrik, Outlander PHEV juga mengusung teknologi keyless operation system dan electric tailgate.

Tidak hanya itu, mobil tersebut juga didukung dengan beragam fitur keselamatan, mulai dari tujuh airbags, Hill Start Assist (HAS) agar mobil tidak merosot saat di jalan menanjak, serta Lane Change Assist (LCA) dan Blind Spot Warning (BSW) yang berfungsi memperingatkan pengemudi saat ada kendaraan yang muncul dari belakang.

Selain itu, ada juga fitur Active Stability and Traction Control (ASTC), Regenerative Brake System, Anti-lock Braking System (ABS), dan Rear Cross Traffic Alert (RCTA).

Berkat sederet kelebihan di atas, tak heran jika Mitsubishi Outlander PHEV menjadi mobil ramah lingkungan yang cukup laris di pasaran.

Bila Anda tertarik untuk memiliki Mitsubishi Outlander PHEV, silakan kunjungi tautan berikut untuk informasi lebih lanjut.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com