Advertorial

Pengerjaan Megaproyek Strategis Kilang Pertamina Capai Target Progres yang Ditetapkan

Kompas.com - 16/08/2021, 17:32 WIB

KOMPAS.com - Restrukturisasi perusahaan yang berlangsung sejak Juni 2020 memberi energi positif bagi Pertamina Group. Langkah tersebut membuka peluang bagi setiap subholding untuk fokus pada pengembangan bisnis.

Meski situasi pandemi Covid-19 memengaruhi operasional Pertamina Group, Subholding Refining and Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) dapat menuntaskan pembangunan kilang nasional. Dengan demikian, target yang ditetapkan pemerintah dapat tercapai.

Megaproyek refinery development master plan (RDMP) dan grass root refinery (GRR) itu terus dikebut untuk mengejar ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Corporate Secretary Subholding Refining and Petrochemical Ifki Sukarya mengatakan, dalam situasi pandemi, RDMP Balikpapan melanjutkan pembangunan fase 1.

“Hingga awal Agustus 2021, progres pembangunan fisik RDMP Balikpapan secara keseluruhan telah mencapai 38,35 persen,” ujar Ifki dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (16/8/2021). 

Ifki menambahkan, long lead item atau paket peralatan, mulai dari pengadaan hingga manufaktur, tiba di Balikpapan selepas dua tahun.

Sementara, paket peralatan lainnya telah tiba di Balikpapan dan sebagian lagi sedang dalam proses pengapalan dan manufaktur.

"Saat ini, sedang dilaksanakan tahapan membangun unit residual fluid catalytic cracking (RFCC). Unit ini memegang peranan penting dalam operasional kilang yang berfungsi untuk meningkatkan profitabilitas kilang melalui pengolahan residu menjadi produk bernilai tinggi," jelas Ifki.

Sebagai informasi, proyek RDMP Balikpapan fase 1 ditargetkan dapat berproduksi pada Maret 2024. Kemudian, dilanjutkan dengan on-stream gasoline block pada November 2024.

Sementara untuk proyek RDMP Balongan, progres pembangunan fisik secara keseluruhan telah mencapai 29,06 persen per minggu pertama Agustus 2021.

“Pekerjaan konstruksi sedang dalam tahap penyiapan pemasangan fondasi agar kokoh untuk menyokong peralatan-peralatan baru proyek,” jelasnya.

Selain proyek RDMP, Ifki menyebutkan, proyek lain yang dikerjakan Subholding Refining and Petrochemical adalah pembangunan kilang baru GRR di Tuban.

Saat ini, lanjut Ifki, GRR Tuban tengah dalam pengerjaan front end engineering design (FEED). 

“FEED merupakan salah satu milestone penting dalam proyek pembangunan kilang GRR Tuban. Dari FEED ini, diharapkan gambaran secara spesifik terhadap peralatan kilang dan infrastruktur yang akan dibangun di kilang Tuban,” tuturnya. 

Meski demikian, aktivitas fisik untuk persiapan pembangunan juga terus berjalan melalui pekerjaan land clearing yang telah mencapai realisasi 54,10 persen dan memasuki tahap 3 pada awal Agustus 2021.

Adapun land clearing tersebut telah memasuki tahap 3. Proyek GRR Tuban diharapkan rampung pada 2027 sehingga dapat mendukung peningkatan ketahanan energi nasional.

“Proyek-proyek Pertamina terus dalam pengerjaan dan pemantauan ketat untuk dapat mencapai realisasi yang ditargetkan. Dengan demikian, kami yakin (seluruh proyek) dapat segera memberikan manfaat untuk meningkatkan ketahanan energi nasional bagi Indonesia,” kata Ifki.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com