KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) melakukan pengapalan perdana minyak mentah untuk diolah di kilang Pertamina, Sabtu (14/8/2021).
Pengapalan dilakukan dari Dermaga Dumai yang merupakan terminal utama untuk lifting minyak mentah di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Adapun pengapalan minyak mentah dilakukan menggunakan dua kapal secara bersamaan dengan total 350.000 barrel.
Direktur Utama PHR Jaffee Arizon Suardin mengatakan, pengapalan perdana minyak mentah tersebut menunjukkan bahwa alih kelola WK Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia ke PHR pada 9 Agustus 2021 berjalan dengan lancar.
“Pengapalan untuk penggunaan domestik ini juga merupakan wujud dukungan terhadap pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri,” ujar Jaffee dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (16/8/2021).
Pengapalan pertama berupa Sumatran Light Crude (SLC) dengan volume mencapai 199.777 barrel. Minyak mentah diangkut menggunakan kapal tanker MT Bull Damai 1 dengan tujuan kilang Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap.
Sebagai informasi, SLC adalah minyak mentah yang diproduksi dari berbagai lapangan, seperti Minas, Bangko, Bekasap, dan Kotabatak. SLC memiliki karakteristik minyak ringan dengan kadar belerang rendah.
Pengapalan kedua berupa Duri Crude (DC) dengan volume 150.386 barrel. Minyak mentah ini diangkut menggunakan kapal tanker MT Amarin Indah dengan tujuan kilang Pertamina RU VI Balongan.
Untuk diketahui, DC adalah minyak mentah yang diproduksi dari Lapangan Duri dengan karakteristik minyak berat (heavy oil).
Minyak berat sendiri memiliki sifat kental dengan tingkat kepekatan tinggi sehingga diperlukan teknologi injeksi uap (steamflood) untuk mengangkat lebih banyak minyak dari perut bumi.
Selanjutnya, produksi minyak mentah dari WK Rokan akan dialokasikan ke kilang-kilang minyak dalam negeri milik Pertamina, seperti RU II Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan dan RU VI Balongan.