KOMPAS.com – Sejalan dengan tema peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI berkomitmen untuk tetap tangguh dan tumbuh meski pandemi Covid-19 belum berlalu.
Pada momen peringatan hari kemerdekaan, PT KAI juga menyampaikan kilas balik kontribusi untuk mendukung Indonesia menghadapi pandemi.
Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pihaknya terus melakukan sejumlah adaptasi, inovasi, dan kontribusi untuk mengupayakan hal tersebut.
“(Hal tersebut) demi memberikan rasa aman dan nyaman, baik bagi pelanggan maupun masyarakat umum di masa pandemi Covid-19,” ujar Didiek dalam rilis yang diterima Kompas.com, Selasa (17/8/2021).
Didiek mengatakan, PT KAI bersama anak usahanya KAI Commuter membantu pemerintah mempercepat program vaksinasi Covid-19. PT KAI dan KAI Commuter menyediakan layanan vaksin gratis di 24 stasiun kereta api.
Program tersebut diharapkan dapat mempercepat terbentuknya kekebalan komunal (herd immunty). Didiek mengungkapkan, hingga Minggu (15/8/2021), sebanyak 36.226 orang yang telah mengikuti program vaksinasi gratis tersebut.
Ke depan, PT KAI dan KAI Commuter akan terus menambah jumlah stasiun yang jadi titik vaksinasi gratis agar lebih banyak anggota masyarakat dapat menerima vaksin Covid-19.
Selama pandemi, PT KAI juga mendukung kebijakan pemerintah untuk membatasi kegiatan dan mobilitas masyarakat. PT KAI membatasi jumlah maksimal pelanggan di dalam kereta, yaitu 70 persen untuk rute jarak jauh, 50 persen untuk rute lokal, dan 32 persen untuk KRL Commuter.
Upaya itu turut didukung dengan penerapan protokol kesehatan ketat di lingkungan stasiun, mulai dari mengecek suhu tubuh, menggunakan masker, hingga menjaga jarak.
Sebagai bentuk dukungan untuk adaptasi kebiasaan baru, PT KAI menyediakan beragam fasilitas bagi pelanggan di stasiun, seperti wastafel portabel dan dispenser hand sanitizer, serta memberikan healthy kit untuk penumpang jarak jauh.
Selain itu, untuk mengurangi mobilisasi dan kontak fisik, PT KAI menambah sejumlah fitur pada aplikasi KAI Access sehingga pelanggan dapat mengatur perjalanannya secara daring tanpa perlu ke stasiun.
PT KAI juga memberikan apresiasi bagi pihak-pihak yang memiliki peran penting selama masa sulit akibat pandemi Covid-19. Pada peringatan Hari Pahlawan 2020, PT KAI membagikan 10.000 voucer tiket kereta api jarak jauh secara cuma-cuma kepada guru dan tenaga kesehatan.
PT KAI juga memberikan bantuan senilai Rp 328 juta untuk porter stasiun yang terdampak pandemi pada Mei 2021 lalu.
Bantuan berupa alat pelindung diri (APD) dan ambulan demi membantu penanganan Covid-19 pun diberikan PT KAI kepada beberapa pemerintah daerah (pemda).
Terbaru, PT KAI melalui KAI Logistik membantu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam menyalurkan oksigen ke wilayah-wilayah yang membutuhkan. PT KAI telah membantu distribusi 122 ton tabung oksigen dari Stasiun Kalimas di Surabaya menuju Stasiun Sungai Lagoa di Jakarta pada Jumat (16/7/2021).
Pada Kamis (5/8/2021), PT KAI kembali membantu pengangkutan 80 ton tabung oksigen dari Stasiun Stasiun Tanjung Priok ke Stasiun Kalimas.
Tak hanya itu, KAI Logistik juga memberi diskon khusus untuk pengiriman obat-obatan, APD, dan alat medis lain dengan menggunakan kereta api selama Juli 2021.
Tetap bertumbuh di masa pandemi
Didiek mengatakan, adaptasi, inovasi, dan kolaborasi menjadi kunci penting untuk KAI agar tetap bertumbuh di dalam situasi krisis akibat pandemi Covid-19.
Di luar bisnis angkutan penumpang, menurut PT KAI, bisnis angkutan barang juga berkontribusi menjaga performa bisnis selama pandemi Covid-19. Oleh sebab itu, PT KAI terus bekerja keras dalam meningkatkan performa bisnis tersebut.
Mengakhiri semester I 2021, kinerja angkutan barang PT KAI terus menunjukkan tren positif. Pada Januari hingga Juli 2021 PT KAI telah melayani angkutan barang sebanyak 28,2 juta ton. Volume angkutan barang naik 8,9 persen dibanding dengan periode yang sama 2020 lalu, yakni 25,9 juta ton barang.
“Kenaikan volume barang yang KAI layani ini sangat penting bagi KAI untuk tetap survive di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung,” ujar Didiek.
PT KAI juga tetap melanjutkan proyek strategis nasional yang telah diamanahkan pemerintah. Untuk proyek LRT Jabodebek misalnya, per Jumat (30/7/2021), progres pekerjaan telah mencapai 73,31 persen. Sementara untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung progresnya sudah mencapai 77,45%.
Didiek mengakui, kondisi pandemi memang sedikit banyak mempengaruhi capaian target penyelesaian pekerjaan. Namun, PT KAI melakukan upaya maksimal dengan intens berkoordinasi dengan para stakeholders.
Pemantauan dan pengawasan secara langsung tetap dilakukan, proses pengujian pun didorong agar dilakukan percepatan. PT KAI juga membentuk Project Management Officer (PMO) yang memantau proyek untuk menjamin kelancaran proyek secara keseluruhan.
PT KAI bertekad akan menyelesaikan amanat tersebut agar masyarakat yang dapat merasakan layanan transportasi massal berbasis rel yang nyaman dan maju.
“Gencarnya pengembangan transportasi berbasis rel yang tengah dikerjakan PT KAI ini memiliki tujuan untuk menghadirkan moda transportasi yang terintegrasi dan memudahkan masyarakat dalam mobilitasnya,” kata Didiek.
Didiek berharap, tidak hanya akan menambah volume angkut semata, proyek ini juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat yang akan berimbas bagi kemajuan bangsa.