KOMPAS.com - Ketua Umum Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Tri Tito Karnavian mengajak semua pihak memiliki mental perlawanan terhadap narkoba.
Menurutnya, kewajiban dalam memberantas narkoba tak hanya terletak di tangan pemerintah, tetapi semua pihak, termasuk PKK dan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Tri di Webinar Kebangsaan bertajuk "Millennial dan Gen Z di Masa Pandemi: Tetap Santuy dan Bebas Narkoba," Rabu (18/8/2021).
Melalui webinar tersebut, Tri berharap, mental generasi bangsa untuk melawan narkoba dapat terbentuk.
"Dengan Webinar Kebangsaan ini, kita bersama-sama menciptakan mental penerus bangsa untuk melawan narkoba yang menjadi musuh bersama," kata Tri seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu.
Istri dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian itu mengaku prihatin atas tingginya angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia.
Mengutip data Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2021, sebanyak 240 dari 10.000 penduduk Indonesia berusia 25-64 tahun telah terpapar narkoba atau 2,4 persen dari jumlah penduduk di Indonesia. Dengan kata lain, jumlah penduduk Indonesia yang terpapar narkoba mencapai sekitar 4,5 juta jiwa.
"Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba juga merambat ke pedesaan," ujarnya.
Kendati demikian, ia meminta semua pihak untuk optimistis agar Indonesia terbebas dari penyalahgunaan narkoba. Salah satu caranya melalui penanaman nilai-nilai untuk menciptakan mental generasi muda yang menjadikan narkoba sebagai musuh bersama.
"Kita harus bersyukur dan optimistis bisa melakukan upaya preventif agar kalangan milenial tak salah arah. Tunas-tunas bangsa ini harus kita jaga agar tak terjerumus dalam perilaku yang tidak terpuji, salah satunya penyalahgunaan narkoba," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Tri juga mengapresiasi BNN yang telah melakukan berbagai upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba hingga ke tingkat desa.
Sebagai informasi, beberapa program pencegahan yang telah diinisiasi BNN adalah program desa bersinar (Bersih Narkoba), program pembangunan wawasan narkoba atau Bang Wawan, dan program pembentukan relawan anti-narkoba yang melibatkan relawan terluar dan terdepan NKRI.
BNN juga membentuk platform digital Rumah Edukasi Anti Narkoba (rean.id) sebagai wadah sosialisasi bahaya narkoba bagi kalangan milenial.