KOMPAS.com – Salah satu mitra binaan Kilang Pertamina Plaju, Kampung Kreasi Lorong Mari di Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), berhasil masuk ke dalam daftar 300 besar desa wisata pada Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 yang diinisiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Pengumuman ADWI 2021 disampaikan langsung oleh Menparekraf melalui laman media sosial ADWI pada Rabu (18/08/2021).
Kampung Kreasi Lorong Mari terpilih dari 1.831 desa wisata yang terdaftar di penghargaan tersebut.
Area Manager Communication, Relations, dan CSR Pertamina Refinery Unit (RU) III Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan, ADWI 2021 merupakan wadah yang dapat membantu mempromosikan desa wisata mitra binaan Kilang Pertamina Plaju.
“Prestasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan semangat mitra kami dalam berinovasi untuk menciptakan kampung yang berdaya saing tinggi di sektor wisata di Indonesia,” ujar Rachmi dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/8/2021).
Hal senada juga diungkapkan Camat Plaju Ahmad Furqon. Pihaknya merasa bangga atas prestasi yang diraih Kampung Kreasi Lorong Mari.
“Penghargaan tersebut akan memotivasi kami untuk kembali membangun sektor pariwisata di Kota Palembang, khususnya di Kecamatan Plaju, dan mengembangkan desa wisata yang berkelanjutan,” kata Ahmad.
Sebagai informasi, Kampung Kreasi Lorong Mari merupakan sebuah kampung kecil di sudut Kota Palembang. Kampung ini berhasil mengubah citra kampung kumuh menjadi kampung kekinian.
Sebagai mitra binaan Kilang Pertamina Plaju, kampung tersebut mengandalkan potensi pengolahan produk bekas menjadi barang dengan nilai seni dan estetika tinggi.
Dengan memanfaatkan bentang alam perkotaan, kampung tersebut juga melakukan pengembangan di sektor pertanian dan perikanan.
Sejak dinobatkan sebagai salah satu destinasi wisata edukasi di Kota Palembang, Kampung Kreasi Lorong Mari sudah beberapa kali dikunjungi oleh sejumlah tamu dari berbagai instansi, seperti pemerintahan, pendidikan, dan organisasi.
Contohnya, Dharma Wanita Kota Palembang, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi I, Universitas PGRI Palembang, TK/IT Nadysa, dan Komunitas Sepeda Kota Palembang.
Kemudian, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) dari berbagai wilayah kerja, seperti Sumsel, Kota Palembang, Kabupaten Merangin Jambi, dan Kota Padang.
Agar potensi wisata semakin berkembang, Kampung Kreasi Lorong Mari membentuk kampung tematik di beberapa titik.
Beberapa kampung tematik yang telah dibangun adalah Kampung Kreasi di Lorong Mari, Kampung Hijau di Lorong Setia, Kampung Pemanfaatan Pekarangan dengan Tanaman Obat Sehat di Lorong Aman (Pempek Dos), dan Kampung Konservasi Ikan Belida di Kampung Tambak Ikan Lorong Mulia.
Beragam aktivitas dapat dilakukan wisatawan di Kampung Kreasi Lorong Mari. Salah satunya adalah memanggang kemplang. Melalui aktivitas ini, pengunjung dapat merasakan pengalaman memanggang atau membakar kemplang setengah jadi untuk diproses menjadi kemplang tunu.
Adapun kegiatan itu dapat dinikmati pengunjung dengan membayar mulai Rp 10.000. Kemplang tunu juga dapat dibeli pengunjung dengan harga mulai Rp 500 per keping kemplang.
Selain itu, pengunjung juga bisa membuat kerajinan dari barang bekas, seperti ban, menjadi meja, kursi, wastafel, dan pot bunga. Pengunjung pun dapat membawa pulang hasil kreasi ini dengan harga mulai Rp 1 juta untuk barang perabotan.
Untuk diketahui, pengembangan Kampung Kreasi Lorong Mari merupakan implementasi program Kampung Mari Berkreasi Pertamina.
Program tersebut diluncurkan untuk mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) poin 11, yakni menciptakan kota dan permukiman yang berkelanjutan.
Adapun SDGs poin 11 menjamin seluruh masyarakat mendapatkan akses ke perumahan yang layak, aman, terjangkau, dan memiliki pelayanan dasar. Poin tersebut juga termasuk penataan kawasan kumuh, seperti yang dilakukan di Kampung Kreasi Lorong Mari.
Informasi mengenai Kampung Kreasi Lorong Mari dapat diakses melalui laman www.jadesta.com. Situs web ini akan dijadikan wadah untuk menentukan penyusunan dan rencana pengembangan desa wisata oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).