Advertorial

Kado HUT ke-76 RI, BI Luncurkan SNAP dan QRIS Antarnegara

Kompas.com - 19/08/2021, 22:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Bank Indonesia (BI) meluncurkan Standar Nasional Open Application Programming Interface (API) Pembayaran atau SNAP serta uji coba sandbox Standar Nasional QR Code pembayaran Indonesia (QRIS) dengan Thailand (Thai QR Payment), atau disebut QRIS Antarnegara.

Peluncuran dilakukan bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), Selasa (17/8/2021), dengan tema “Mengakselerasi Ekonomi dan Keuangan Digital Bagi Pertumbuhan dan Percepatan Ekonomi Negeri" tersebut dilaksanakan secara daring.

Untuk diketahui, Open API Pembayaran merupakan sistem API yang digunakan secara terbuka. Akses keterhubungan sistem ini diberikan berdasarkan perjanjian kerja sama antara penyedia layanan dan pengguna layanan dalam pemrosesan transaksi pembayaran.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, peluncuran SNAP merupakan kado terindah untuk peringatan Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia. Pasalnya, pengimplementasian sistem ini menjadi momen untuk mengoneksikan dan mengintegrasikan berbagai pelayanan jasa sistem pembayaran. Dengan demikian, kemajuan keuangan dan ekonomi nasional bisa terdorong.

Perry menjelaskan, Indonesia memiliki banyak layanan sistem pembayaran. Semua layanan tersebut telah terintegrasi dalam sistem SNAP.

“SNAP menjadi jawaban untuk penyatuan sistem dari berbagai layanan transaksi di Indonesia, terlebih selama pandemi Covid-19,” kata Perry dalam acara peluncuran SNAP.

Standardisasi Open API pembayaran melalui SNAP, lanjut Perry, diharapkan dapat menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif.

Sebagai informasi, SNAP mencakup standar teknis dan keamanan, standar data, spesifikasi teknis, dan dokumen pedoman tata kelola sistem pembayaran nasional.

Secara teknis, SNAP menstandarkan berbagai hal, seperti protokol komunikasi, tipe arsitektur API, struktur dan format data, metode autentikasi, metode otorisasi, metode enkripsi, persyaratan pengelolaan akses API, struktur data request, serta struktur data response.

Sementara, dokumen tata kelola SNAP menstandarkan pedoman untuk perlindungan konsumen, perlindungan data, persyaratan kehati-hatian bagi penyedia layanan dan pengguna layanan, serta kontak.

Saat ini, pengimplementasian SNAP merupakan salah satu tahapan penting dalam rangka mengakselerasi open banking di area sistem pembayaran. Inisiatif ini menjadi tindak lanjut dari visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025 untuk mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional. Salah satunya melalui inisiatif open banking.

Penyusunan SNAP sendiri dilakukan oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dengan membentuk working group (WG) nasional. Sebelum WG nasional dibentuk, BI terlebih dulu menerbitkan Consultative Paper Standar Open API Pembayaran oleh Bank Indonesia pada triwulan I 2020.

“BI mengapresiasi berbagai pihak yang menyusun dan mendukung pengimplementasian SNAP. Mari kita bergotong royong untuk kemajuan negeri serta mengintegrasikan keuangan di Indonesia,” ajak Perry.

Peluncuran praresmi QRIS antarnegara

Pada kesempatan yang sama, BI juga meluncurkan pilot project QR antarnegara. Sebagai permulaan, BI bekerja sama dengan Bank of Thailand (BOT). Dengan sistem ini, konsumen atau wisatawan yang berasal dari Indonesia dan Thailand bisa melakukan pembayaran dengan memindai kode QR di masing-masing negara.

Proyek tersebut diberlakukan pada Agustus 2021. Sistem pembayaran tersebut masih dalam tahap uji coba dan direncanakan akan beroperasi penuh pada kuartal I 2022.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memberikan sambutan secara daring. DOK. BI Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat memberikan sambutan secara daring.

Menurut Perry, pengembangan QRIS antarnegara dengan Thailand dapat menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat kedua negara, khususnya bagi wisatawan.

“BI bersama BOT mewujudkan mimpi untuk menyambungkan QRIS dengan QR Thailand Standard (Thai QR Payment). Kerja sama ini tidak hanya untuk memajukan ekonomi Indonesia, tapi juga Thailand,” kata Perry.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank of Thailand Ronadol Numnonda mengatakan bahwa konektivitas pada sistem pembayaran lintas batas sangat diperlukan. Menurutnya, sistem pembayaran dengan metode kode QR lintas negara dapat menghasilkan alternatif pembayaran ritel yang lebih aman, efisien, dan hemat biaya bagi masyarakat umum.

“Sistem ini akan membantu e-commerce dan mendorong usaha di bidang pariwisata pada masa yang sulit seperti sekarang,” kata Ronadol.

Hal terpenting, kata dia, kerja sama pembayaran lintas batas dengan negara terbesar Asia Tenggara akan menjadi faktor penting yang dapat mengubah cara warga negara Asia Tenggara melakukan pembayaran di luar negeri.

“Hal ini dapat berkontribusi pada kemakmuran dan digitalisasi ekonomi regional,” ujar Ronadol.

Sebagai informasi, penyelesaian transaksi QRIS antarnegara akan menggunakan mata uang lokal masing-masing negara atau local currency settlement (LCS) melalui bank yang sudah dipilih atau appointed cross currencydealers (ACCD).

Adapun bank ACCD di Indonesia yang terpilih adalah BCA, BNI, dan BRI. Sementara itu, bank ACCD di Thailand terdiri dari Bangkok Bank (BBL), Bank of Ayudhya (Krungsri), CIMB Thai Bank (CIMBT).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com