KOMPAS.com - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menggelar webinar penerapan gaya hidup sehat berkelanjutan melalui asupan makanan yang sehat dan kaya nutrisi dengan memanfaatkan produk unggulannya, yakni beras Fortivit atau beras bervitamin.
Kegiatan tersebut merupakan respons Bulog terhadap situasi pandemi Covid-19 yang mengubah tatanan masyarakat, baik dalam aktivitas ekonomi, sosial, maupun cara hidup.
Webinar tersebut dipandu disiarkan pada akun YouTube Perum Bulog dan aplikasi Zoom pada Jumat (20/8/2021).
Bulog menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, influencer gaya hidup sehat Wanda Hamidah, dokter sekaligus host acara “Hidup Sehat” dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM).
Kemudian, dokter spesialis gizi klinik dr Feni Nugraha, MARS, MGz, SpGK, Chief Marketing Officer (CMO) StoreSend eLogistic Indonesia Karel Leonardo, dan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita.
Adapun acara tersebut dimoderatori oleh presenter TV kenamaan, Prisca Niken.
Budi Waseso berharap, webinar tersebut membuat beras Fortivit semakin dikenal sebagai alternatif panganan sehat oleh masyarakat, terutama tenaga kesehatan (nakes) yang berjuang sebagai garda terdepan di masa pandemi.
Beras tersebut, lanjut Budi, juga sangat cocok diberikan kepada ibu hamil untuk mencegah bayi cacat lahir, perempuan usia remaja untuk mencegah anemia, dan anak-anak pada usia pertumbuhan untuk mengatasi stunting.
“Beras Fortivit ini mengandung sedikit karbohidrat, tetapi kaya akan kandungan mikronutrien, seperti vitamin A, B1, B3, B6, B12, asam folat, zat besi, dan seng,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat.
Oleh karena itu, kata Budi, beras Fortivit sangat cocok dikonsumsi dalam pola gaya hidup sehat yang berkelanjutan dan sebagai upaya mengoptimalkan peningkatan imun tubuh.
Sementara itu, dr Feni Nugraha dalam paparannya menyampaikan bahwa masalah utama yang muncul selama pandemi Covid-19 adalah pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang dan stres.
Ia menyebut, triple burden masalah gizi di Indonesia saat ini adalah kekurangan gizi, termasuk stunting dan obesitas. Selain itu, kekurangan zat gizi mikro yang menyebabkan daya tahan tubuh rendah dan mudah terinfeksi.
“Terobosan fortifikasi produk pangan seperti pada garam, tepung terigu, minyak, dan beras yang telah dikembangkan saat ini sangat bermanfaat guna meningkatkan kualitas nutrisi di makanan. Contohnya, seperti yang dilakukan Bulog pada beras Fortivit ini,” kata dr Feni.
Selebritas dan aktivis yang selalu tampil bugar di berbagai kesempatan, Wanda Hamidah, juga membeberkan rahasia gaya hidup sehatnya dalam webinar yang dihadiri lebih dari 1.000 peserta itu.
“Sehat itu harus luar dalam. Dari dalam kita harus menjaga kesehatan mental dan pikiran agar terhindar dari stres. Kemudian, tidak kalah penting, dari luar kita harus jaga fisik dengan asupan makanan sehat dan bervitamin,” kata Wanda yang juga dikenal sebagai penggiat yoga ini.
Selain webinar, Bulog juga menyerahkan bantuan beras Fortivit untuk 12 pondok pesantren terdampak Covid-19 di Purbalingga, Jawa Tengah.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Direktur Human Capital Perum Bulog Purnomo Sinar Hadi kepada Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi.
“Purbalingga terpilih sebagai salah satu dari 22 titik penerima bantuan beras Fortivit oleh Bulog Peduli. Ini saya kira sangat relevan dengan visi misi Kabupaten Purbalingga, yaitu peningkatan sumber daya manusia di bidang kesehatan, di mana salah satu prioritasnya adalah penurunan angka stunting,” kata Purnomo.