JAKARTA, KOMPAS.com – Pernahkah kamu tergiur ketika melihat gambar hamburger di papan reklame jalan dengan tampilan keju cerah, sayuran segar, dan potongan daging tebal?
Jika kamu mendadak berselera, bahkan seakan bisa mengecap rasa hamburger tersebut, berarti iklan reklame itu berhasil menampilkan visual untuk menggaet calon konsumen.
Tak dapat dimungkiri, penampilan makanan memang sama pentingnya dengan cita rasa makanan itu sendiri. Selain aroma sedap, penataan (plating) cantik dan warna makanan juga menjadi unsur penting untuk dapat menggugah selera makan para pencinta kuliner.
Laman Psychology Today, Senin (8/7/2019) menuliskan, sebuah penelitian bertajuk “A Review of Visual Cues Associated with Food” pada 2014. Studi itu menemukan bahwa tampilan visual pada makanan dapat memengaruhi perilaku makan seseorang.
Melalui tampilan visual, mata melakukan kontak pertama dengan makanan. Isyarat sensoris ini kemudian dikirimkan ke otak sehingga memengaruhi perilaku makan.
Studi yang dilakukan oleh Devina Wadhera dan Elizabeth D Capaldi-Phillips tersebut mendapati bahwa makanan berwarna merah muda yang tersaji di piring berwarna putih dianggap lebih manis dan beraroma daripada makanan yang sama di piring berwarna hitam.
Adapun komposisi penataan makanan tersebut kemudian melahirkan seni memotret makanan atau food photography. Melalui seni ini, para food photographer berusaha menampilkan keindahan warna dan penyajian makanan sehingga dapat membangkitkan selera makan orang yang melihatnya.
Pandangan serupa dikemukakan pakar kuliner Indonesia William Wongso. Menurut dia, sudah menjadi teori umum bahwa foto makanan bisa membangkitkan selera makan seseorang.
“Foto (makanan) yang baik akan membuat orang yang melihat foto tersebut seakan ikut makan,” kata William dalam wawancara secara virtual bersama Kompas.com, Selasa (27/7/2021).
Untuk mendapatkan efek demikian, lanjut dia, seorang food photographer harus memiliki kejelian dalam memotret serta memperhatikan pencahayaan (lighting) dan angle.
Hal lain yang harus diperhatikan seorang food photographer, menurut William, adalah komposisi warna makanan yang menjadi obyek foto.
Pria kelahiran Malang, Jawa Timur (Jatim), itu mengatakan, sejumlah kuliner Indonesia memiliki warna cenderung gelap. Contohnya, gudeg dan rendang.
Meskipun memiliki warna dominan coklat, menurutnya, kuliner tersebut tetap dapat difoto dengan apik, asalkan komposisi warnanya pas.
“Bagaimanapun juga, rendang memiliki gradasi warna yang berbeda. Bagian luar dan tengah daging memiliki warna coklat yang berbeda,” jelas William.
Dengan teknik memotret yang baik, kata dia, hasil foto rendang dapat tampil dengan lebih menarik dan tidak hanya menampilkan satu gradasi warna.
Gradasi warna tersebut kemudian akan merepresentasikan tampilan makanan sesuai dengan aslinya. Pada akhirnya, foto itu mampu membangkitkan selera makan penikmat foto. Mereka juga seakan bisa mencicipi rasa kuliner yang difoto.
Hal senada juga diamini oleh chef Andrian Ishak. Lewat wawancara tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (2/8/2021), Andrian menjelaskan, sebelum indra lain berinteraksi dengan makanan, mata menjadi perantara pertama yang menikmatinya.
Oleh sebab itu, warna makanan berperan penting dalam menggugah selera sebuah hidangan.
“Jika warna makanan terlihat bagus di mata, tentu akan terasa lezat di mulut,” ujar chef yang dikenal menerapkan pendekatan sains dalam proses memasaknya itu.
Demi menampilkan warna yang menarik pada hidangan, Andrian mengaku bahwa dia kerap menghadapi sejumlah tantangan.
Tantangan terbesar, lanjut Andrian, dihadapi saat proses memasak bahan makanan. Sebab, proses ini memungkinkan warna makanan berubah secara signifikan.
“Untuk mengatasi hal tersebut, saya menggunakan teknik memasak slow dan low dengan temperatur suhu yang sangat rendah serta proses memasak yang lama,” kata Andrian.
Selain teknik memasak, Andrian menilai bahwa teknik memotret juga harus diperhatikan agar warna makanan tampil menggugah ketika difoto.
“Lighting, background atau base, pemilihan piring atau utensil, dan temperatur makanan itu sendiri menjadi faktor yang harus diperhatikan ketika memfoto sebuah hidangan,” jelas Andrian.
Maksimalkan kamera smartphone
Baik William maupun Andrian sepakat, selain proses memasak, plating, dan teknik memfoto, penggunaan kamera yang mumpuni juga sangat menunjang hasil pemotretan makanan.
Di zaman serbacanggih seperti saat ini, fotografer tak perlu repot lagi mempersiapkan kamera digital berlensa khusus untuk memotret hidangan dengan hasil optimal.
Pasalnya, kemampuan memotret dengan hasil setara kamera khusus tersebut telah dimiliki oleh ponsel pintar atau smartphone. Contohnya, Oppo Find X3 Pro 5G.
“Saya menemukan hasil foto yang detail dengan warna yang tajam hanya di smartphone Oppo Find X3 Pro 5G,” kata Andrian yang juga merupakan Finders Oppo.
Menurut dia, fit
Keunggulan kamera Oppo Find X3 Pro 5G juga dirasakan oleh Finders Oppo William saat menghadiri acara perayaan ulang tahun kerabat baru-baru ini.
“Ketika itu, angle foto yang bagus justru harus dalam keadaan backlight. Surprisingly, dari semua smartphone yang ada, justru Oppo Find X3 Pro 5G milik saya yang mampu menekan backlight tersebut sehingga obyek foto tampil dengan warna sempurna,” jelas William.
Bukan tanpa alasan Oppo Find X3 Pro 5G menjadi andalan bagi William dan Andrian dalam memotret hidangan dengan detail tajam.
Sebagai informasi, Oppo Find X3 Pro 5G dilengkapi dengan Billion Colour Dual Primary Cameras. Dengan keunggulan ini, Oppo Find X3 Pro 5G mampu menangkap obyek foto dengan beragam warna secara akurat sesuai dengan obyek aslinya.
Selain itu, Oppo Find X3 Pro 5G juga dilengkapi dengan layar OLED yang mengusung teknologi True Billion Color Display dengan 10 bit full path color management system.
Dengan begitu, Oppo Find X3 Pro 5G mampu mengoptimalkan akurasi warna pada layar dan tampilan sesuai dengan penglihatan penggunanya.
Warna dalam seni
Tidak hanya dalam dunia kuliner, kemampuan Oppo Find X3 Pro 5G juga tak diragukan lagi dalam mengeksplorasi warna sebuah karya seni.
Hal tersebut dialami oleh Finders Oppo lain, yakni seniman Syagini Ratna Wulan. Dia mengatakan, warna menjadi faktor kedua yang mendukung keindahan sebuah karya seni di samping kemampuan senimannya sendiri.
“Warna bisa membangun ambience sebuah karya seni,” ujar perempuan kelahiran Bandung itu kepada Kompas.com, Selasa (27/7/2021).
Menurut Syagini, keindahan warna dalam karya seni harus ditampilkan semirip mungkin dengan aslinya ketika difoto.
“Tidak boleh ada bagian yang merenggang serta mengalami deformasi, termasuk pada aspek warna dan dimensi,” kata Syagini.
Oleh sebab itu, dalam mendokumentasikan hasil karyanya, Syagini memanfaatkan Oppo Find X3 Pro 5G.
Adapun kamera microlens pada Oppo Find X3 Pro 5G menjadi fitur andalan Syagini. Ia menilai, fitur ini mampu mengambil gambar dengan detail yang lebih baik dibandingkan kamera pada smartphone lain.
Apalagi, kata dia, hasil tangkapan obyek yang difoto juga bisa langsung dilihat dari layar dengan jelas, serupa aslinya. Meski demikian, dia tetap mengatur pencahayaan sedemikian rupa agar warna yang dihasilkan semakin optimal.
Syagini menjelaskan, teknologi smartphone yang ada saat ini, terutama yang diusung oleh Oppo Find X3 Pro 5G, telah menjadi agen kebudayaan bagi manusia.
Baginya, kini smartphone tak lagi sekadar alat berkomunikasi, tetapi juga menjadi sarana berkarya bagi seniman dan pegiat bidang ilmu lain, termasuk fotografi dan kuliner.