Advertorial

Dorong Pemerataan Energi, Menteri BUMN dan Menhub Kunjungi Pertashop di Blora

Kompas.com - 23/08/2021, 13:01 WIB

KOMPAS.com - Pertamina berkomitmen untuk menghadirkan energi berkualitas secara merata di seluruh penjuru negeri. Komitmen tersebut diwujudkan melalui Pertashop.

Untuk diketahui, Pertashop merupakan lembaga penyalur bahan bakar minyak (BBM), liquefied petroleum gas (LPG), dan produk resmi Pertamina lainnya dalam skala kecil.

Pertashop hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan yang di wilayahnya belum tersedia stasiun pengisian bahan bakar (SPBU).

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi didampingi oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati meninjau Pertashop Nomor 4P.58304 di Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (22/8/2021). 

Pertashop yang berlokasi 200 meter dari Bandara Ngloram itu merupakan Pertashop perdana yang beroperasi di Blora. Dalam kegiatan operasionalnya, outlet tersebut menyalurkan rata-rata 400 liter minyak per hari bagi warga yang umumnya berprofesi sebagai petani dan pedagang di Desa Kapuan.

Erick Thohir menargetkan Pertamina untuk membangun 10.000 Pertashop dalam tiga tahun ke depan. Untuk memudahkan pencapaian ini, Pertamina bekerja sama dengan pengusaha daerah dan pesantren.

"Kami harus melakukan pembangunan ekonomi yang merata di seluruh negeri. Setiap Pertashop memiliki tiga pekerja. Dengan kehadiran 10.000 Pertashop, berarti ada 30.000 lapangan pekerja yang tercipta secara langsung,” ujar Erick dalam siaran pers yang diterima Kompas.com. Senin (23/8/2021).

Sementara itu, Kepala Desa Kapuan Hariono antusias menyambut kehadiran Pertashop.

Menteri BUMN didampingi Direktur Utama Pertamina di Pertashop 4P.58304 di Desa Kapuan, Cepu, Blora, Jawa Tengah. DOK. Pertamina Menteri BUMN didampingi Direktur Utama Pertamina di Pertashop 4P.58304 di Desa Kapuan, Cepu, Blora, Jawa Tengah.

"Semenjak kehadiran Pertashop, warga di desa kami merasa terbantu. Sebelumnya untuk mengisi BBM, kami perlu menempuh jarak 5-7 kilometer (km). Sekarang, jadi tidak jauh lagi,” kata Hariono.

Pejabat Sementara (Pjs) Senior Vice President (SVP) Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, saat ini terdapat 2.901 Pertashop yang siap dan sudah beroperasi Indonesia untuk menghadirkan energi di seluruh wilayah.

Di regional Jawa Bagian Tengah, kata Fajriyah, terdapat 443 Pertashop. Lokasi tepatnya berada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menurutnya, kehadiran Pertashop yang lebih dekat dengan masyarakat dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian mereka.

“Masyarakat di perdesaan yang mayoritas profesinya adalah petani, nelayan, dan pedagang tidak perlu menempuh perjalanan jauh ke luar desa untuk mengisi BBM di SPBU. Pasalnya kualitas dan harga bahan bakar di Pertashop dijamin setara dengan SPBU,” kata Fajriyah.

Ia menambahkan bahwa Pertamina telah menjalankan program One Village One Outlet (OVOO). Program ini bertujuan supaya setiap desa atau kecamatan memiliki setidaknya satu lembaga penyalur BBM atau LPG. 

“Kami telah membuka peluang investasi bagi para pengusaha untuk mengelola SPBU mini atau Pertashop. Nilai investasi Pertashop lebih rendah dari SPBU reguler dan bisnisnya sangat menjanjikan,” ujar Fajriyah.

Untuk diketahui, terdapat syarat dan ketentuan bagi masyarakat yang ingin berinvestasi di Pertashop. Syarat tersebut adalah memiliki badan usaha berbentuk perseroan komanditer (CV), perseroan terbatas (PT), Koperasi, Usaha Dagang (UD), atau Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Untuk persyaratan dan informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi laman ptm.id/MitraPertashop.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau