Advertorial

Raih Keuntungan dari Pemanfaatan Media Sosial Secara Bijak dan Positif

Kompas.com - 26/08/2021, 08:15 WIB

KOMPAS.com – Penggunaan perangkat digital, seperti laptop dan smartphone, sudah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat saat ini.

Berbekal digital skill, masyarakat juga bisa memanfaatkan perangkat teknologi informasi dan aktivitas di media sosial untuk meraup berbagai keuntungan, seperti personal branding dan paid promoting.

Hal tersebut diamini oleh key opinion leader (KOL) Ayu Rachmah pada webinar “Menjadi Generasi Cerdas dan Cakap Digital”, Senin (23/8/2021). 

Webinar tersebut diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi) dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia.

Pada webinar tersebut, Ayu bercerita bahwa awalnya ia menggunakan media sosial hanya untuk mencari informasi. Namun, seiring perkembangan zaman, media sosial seperti Instagram dapat dijadikan wadah untuk mencari rezeki.

“Dunia digital menuntut masyarakat agar menjadi multitalenta. Saya bisa mendapatkan pemasukan dari Instagram dan (akun) media sosial lainnya,” kata Ayu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Menurutnya, masyarakat perlu menggunakan media sosial untuk membagikan hal-hal yang berisi kebahagiaan dan positif.

“Saya membagikan postingan di Instagram sesuai dengan kesenangan (saya). Sisi positif dari penggunaan media sosial adalah bisa mendapat insight dari orang lain, relasi baru, teman baru, dan pekerjaan baru,” papar Ayu.

Sementara, lanjutnya, sisi negatif dari media sosial adalah mudahnya mendapat kritikan. Namun, kritikan tersebut justru dapat membuat dirinya menjadi lebih baik lagi.

“Dari media sosial, (saya) benar-benar mempelajari berbagai hal terkait keamanan digital sehingga saya lebih paham mengenai literasi digital,” ujar Ayu.

Terkait literasi digital yang mencakup keamanan digital, Co-Founder Localin Fakhriy Dinansyah mengatakan bahwa hal itu penting dipelajari demi keamanan menggunakan media digital.

Tidak hanya itu, pemahaman yang baik tentang keamanan digital juga dapat menghindarkan pengguna dari berbagai hal buruk dan kecerobohan saat berada di ruang digital. Pasalnya, rekam jejak digital yang negatif dapat berdampak buruk di masa depan.

“Pada dunia digital, rekam jejak negatif lebih banyak dimanfaatkan daripada (rekam jejak) positif. Tidak hanya itu, ragam penipuan digital juga semakin banyak. Namun, salah satu tantangan dalam keamanan digital adalah fitur proteksi yang beragam,” papar Fakhriy.

Literasi digital untuk anak

Lebih lanjut, Fakhriy menjelaskan, salah satu hal yang perlu dihindari ketika menggunakan internet adalah kecanduan, khususnya pada anak.

“Layanan digital saat ini semakin menarik dan mudah digunakan. Harap diingat bahwa menjadi cerdas melalui pendidikan online juga ada kelemahan dan ancamannya bila belum memahami literasi digital secara baik,” jelasnya.

Menurutnya, orang dewasa dapat menyampaikan berbagai hal yang baik kepada anak-anak ketika menggunakan media sosial.

“Perlihatkan juga beragam contoh komentar yang baik agar bisa menjadi pelajaran untuk anak-anak. Kita pun sebagai orangtua harus memberikan contoh yang baik kepada mereka dengan selalu memperhatikan apa yang kita unggah dan bagikan saat menggunakan media digital,” papar Fakhriy.

Untuk diketahui, webinar “Menjadi Generasi Cerdas dan Cakap Digital” merupakan bagian dari seri webinar Indonesia #MakinCakapDigital yang akan diadakan hingga akhir 2021. Webinar ini terbuka bagi siapa saja yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan mengenai literasi digital. 

Adapun informasi yang disampaikan pada rangkaian webinar tersebut termasuk dalam Seri Modul Literasi Digital yang digagas Kemenkominfo bersama dengan Japelidi dan Siberkreasi Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia.

Seri Modul Literasi Digital memiliki empat tema besar, yakni Cakap Bermedia Digital, Budaya Bermedia Digital, Etis Bermedia Digital, dan Aman Bermedia Digital.

Melalui program tersebut, masyarakat Indonesia diharapkan bisa memanfaatkan teknologi digital dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.

Program literasi digital juga mengapresiasi partisipasi dan dukungan semua pihak yang terlibat sehingga dapat mencapai target 12,5 juta partisipan.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengikuti akun Instagram @siberkreasi @siberkreasi.dkibanten.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau