Advertorial

Dukung Startup, HUB.ID Siap Masuki Tahap Business Matchmaking dan Networking di 10 Kota

Kompas.com - 26/08/2021, 17:39 WIB

KOMPAS.com - Program HUB.ID yang difasilitasi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersiap memasuki business matchmaking dan networking session usai proses kurasi pertama pada 15-16 Agustus 2021.

Tahapan tersebut akan digelar di 10 kota di Indonesia, yaitu Surabaya, Makassar, Medan, Balikpapan, Bandung, Denpasar, Batam, Pekanbaru, Yogyakarta, dan Manado. 

Untuk diketahui, program HUB.ID diluncurkan untuk mendukung serta mengakselerasi perusahaan rintisan (startup) digital di Tanah Air.

Program tersebut merupakan kelanjutan dari program The Next Indonesian Unicorn (Nexticorn), Startup Studio Indonesia, dan 1.000 Startup Digital. Adapun pendaftaran HUB.ID telah dibuka sejak 28 Juli hingga 13 Agustus 2021.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pemerintah berupaya mewadahi para inovator dan pelaku startup. Hal ini bertujuan untuk mendukung percepatan digitalisasi di Indonesia.

Semuel berharap, HUB.ID dapat meningkatkan kesadaran (awareness)para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam ekosistem bisnis agar terlibat dalam pengembangan ekonomi digital Indonesia.

“(HUB.ID) adalah tujuan utama kelahiran berbagai program akselerator yang diinisiasi Kemenkominfo sebagai upaya untuk memajukan pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia agar lebih luas dan merata,” ujar Semuel dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (26/8/2021).

Untuk diketahui, HUB ID berhasil menjaring 481 startup sebagai partisipan.

Pada proses seleksi tahap pertama, HUB.ID melibatkan enam venture capitalist kenamaan di Indonesia.

Tiga di antaranya berasal dari perusahaan pemodal ventura (VC), yaitu CEO Prasetia Dwidharma Arya Setiadharma, Investment Manager Finch Capital Irmansyah Putera, dan Managing Partner Indogen Capital Chandra Firmanto.

Sementara, tiga lainnya datang dari perwakilan VC milik korporasi atau CVC, yakni CEO MDI Ventures Donald Wihardja (Telkom Group), VP of Investment and Business Development BRI Ventures Markus Liman Rahardja (BRI Group), dan Direktur Mandiri Capital Joshua Agusta (Mandiri Group).

Selanjutnya, pada seleksi tahap kedua, peserta mengikuti wawancara (pitching) di hadapan tim kurator. Dari tahapan ini, HUB.ID akan memilih 50 peserta yang berasal dari tujuh vertikal industri, yakni Agriculture and Aquaculture, Healthcare, Education, Logistics, Tourism, Finance, dan Smart City atau Government Solution.

Kegiatan business matchmaking sendiri akan dilakukan dalam dua format, yakni secara luring (offline) dan daring (online) pada 6-31 Oktober 2021.

Kegiatan tersebut akan dilaksanakan berdasarkan vertikal industri. Untuk kegiatan online, akan diselenggarakan pada 1 September 2021 sampai 31 Oktober 2021.

Kemudian pada 1 September 2021 hingga 17 Oktober 2021 akan digelar network session. Pada kegiatan network session, 50 peserta terpilih berkesempatan memperluas koneksinya di 10 kota di Indonesia.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Ekonomi Digital Direktorat Jenderal (Ditjen) Aptika Kemenkominfo I Nyoman Adhiarna mengatakan, pada tahap business matchmaking dan networking session, pihaknya menghadirkan sejumlah tokoh yang mewakili sektor Badan Usaha Milik Negara (BUMN), korporasi, dan pemerintah.

“Para peserta terpilih akan memperoleh berbagai akses terhadap pendanaan, mentoring, hingga peluang kemitraan atau kerja sama bisnis,” tutur I Nyoman.

HUB.ID pun mengundang sebanyak 49 pemangku kepentingan, mulai dari perusahaan korporasi, startup, hingga pemerintahan, untuk berpartisipasi pada kegiatan tersebut.

Dari kategori Agriculture and Aquaculture, stakeholder yang hadir merupakan perwakilan dari Indofood, TaniHub, JAPFA, dan Perkebunan Nusantara. Sementara itu, dari segmen Healthcare, HUB.ID menghadirkan BPJS Kesehatan, Alodokter, Siloam Hospitals, dan Biofarma.

Kemudian, dari stakeholder kategori Education diwakili oleh Ruangguru, Zenius, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), serta Telkom University.

Dari sektor Logistik diwakili JNE, SiCepat, Pos Indonesia, Gojek, dan Grab menjadi stakeholder yang dihadirkan. Sementara, untuk sektor Keuangan, diwakili oleh pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Mandiri, GoPay, dan OVO.

Selanjutnya, sektor Tourism diwakili oleh Garuda Indonesia, Tiket.com, Traveloka, dan Hotel Indonesia Group. Adapun sektor Smart City atau Government Solution diwakili MRT Jakarta, Qlue, dan Smart City Nusantara.

Kemenkominfo berharap, program HUB.ID dapat mendorong para pelaku startup untuk dapat semakin tumbuh dan berdaya saing di kancah global.

Untuk informasi lengkap seputar HUB.ID, dapat diakses di website resmi www.hub.id.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com