Advertorial

Market Share Kredit Pertanian Capai 28 Persen, BRI Dorong Sektor Pertanian Terus Tumbuh di Masa Pandemi

Kompas.com - 27/08/2021, 12:59 WIB

KOMPAS.com – Sektor pertanian memegang peranan penting terhadap kebangkitan ekonomi nasional.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia pada triwulan II 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen secara quarter to quarter (qtq).

Pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan. Ketiga sektor ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 12,93 persen.

Becermin dari hal tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berkomitmen untuk terus mendorong sektor pertanian agar dapat bertahan dan tumbuh di masa pandemi Covid-19.

Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengatakan, salah satu wujud komitmen BRI adalah dengan mendorong penyaluran kredit kepada sektor pertanian, yakni sebesar Rp 117,54 triliun hingga akhir kuartal II 2021.

Angka tersebut tumbuh 12,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy) apabila dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu.

Jika dibandingkan total penyaluran kredit kepada sektor pertanian secara nasional, BRI memiliki market share sebesar 28,03 persen (per Maret 2021).

“Oleh karena itu, BRI optimistis mampu meningkatkan porsi pembiayaan terhadap sektor pertanian. Ini dikarenakan masih ada pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) seperti petani yang kesulitan mengakses pembiayaan dari lembaga keuangan,” ujar Catur dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (27/8/2021).

Catur menambahkan, terdapat lima upaya yang perlu dilakukan para petani agar mendapatkan kemudahan akses pembiayaan.

Upaya tersebut adalah menjaga kelangsungan usaha, melengkapi legalitas, menerapkan manajemen tata kelola usaha yang baik, bertransaksi keuangan di bank, serta bergabung dalam ekosistem usaha.

“Salah satu kunci dalam mendorong kemajuan sektor pertanian adalah menciptakan ekosistem sehingga menjadi sebuah kesatuan yang terintegrasi. Oleh karenanya, BRI telah menyiapkan produk dan layanan end to end bagi sektor pertanian,” jelas Catur.

Dari sisi produk yang ditawarkan, BRI memiliki produk simpanan, seperti Giro BRI, BritAma, dan Simpedes serta produk pinjaman, seperti kredit usaha rakyat (KUR) BRI dan Pinjaman Komersial.

BRI juga memiliki pilihan fasilitas transaksi yang reliable dengan menggunakan channel BRI, mulai dari BRImo, Agen BRILink, hingga anjungan tunai mandiri (ATM) BRI.

Pemberdayaan juga dilakukan oleh BRI melalui berbagai program untuk sektor pertanian, di antaranya Klasterku Hidupku, Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Link UMKM.

“BRI juga memberikan bantuan kemudahan akses pasar melalui program Pasar.id, BRILianpreneur, dan PADI UMKM. Dengan adanya kemudahan akses tersebut, tentunya dapat meningkatkan efisiensi bagi sektor pertanian dan memberikan added value bagi para petani,” imbuh Catur.

Pembentukan ekosistem usaha yang kuat dan mapan, lanjut Catur, dapat mendorong pengembangan komoditas pertanian yang memiliki nilai jual tinggi di pasar dunia.

Dengan begitu, petani-petani Indonesia bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus mampu menembus pasar internasional.

“BRI terus berkomitmen untuk memberikan dukungan pembiayaan dan pemberdayaan kepada sektor-sektor yang mampu bertahan di masa pandemi dan kemudian membantu mereka melakukan ekspansi lebih besar,” kata Catur.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com