Advertorial

Erick Thohir Apresiasi Upaya BRI Percepat Herd Immunity melalui Vaksinasi 3.000 Santri di Cirebon

Kompas.com - 30/08/2021, 14:18 WIB

KOMPAS.com – Upaya pemerintah dalam menjalankan program vaksinasi demi menekan angka kasus Covid-19 memerlukan dukungan banyak pihak. Di saat seperti ini, perusahaan-perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan turun tangan agar vaksinasi berjalan lebih optimal.

Tak hanya sebagai bentuk tanggung jawab sosial, keterlibatan BUMN dalam program vaksinasi juga merupakan cermin kehadiran pemerintah dalam mewujudkan herd immunity dan memulihkan perekonomian nasional.

Pesan tersebut digaungkan Menteri BUMN Erick Thohir saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren (Ponpes) Kyai Haji Aqil Siroj (KHAS) Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (29/8/2021).

Dalam kegiatan tersebut, hadir pula pimpinan ponpes KH M Musthofa Aqil Siroj dan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Sunarso.

Pada kesempatan tersebut, Erick turut mengapresiasi totalitas BRI dalam melayani masyarakat. Menurutnya, penyelenggaraan vaksinasi tersebut selaras dengan program Pemerintah Daerah Jawa Barat yang sedang mendata jumlah santri di seluruh ponpes.

"Sebelumnya, BRI juga membuat sentra vaksinasi di pesantren Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kami harapkan, ikhtiar yang merupakan pencegahan hulu-hilir beriringan dengan upaya lahir batin, yakni memohon terus pertolongan kepada Yang Kuasa, serta memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan ikut divaksin," ujar Erick dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (30/8/2021).

 Vaksinasi di Ponpes Kyai Haji Aqiel Siroj Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (29/8/2021).Dok. BRI Vaksinasi di Ponpes Kyai Haji Aqiel Siroj Kempek, Cirebon, Jawa Barat, Minggu (29/8/2021).

Adapun vaksinasi tersebut diberikan kepada sekitar 3.000 peserta dari kalangan santri dan pengurus pondok pesantren KHAS Kempek Cirebon. Sebagai informasi, Ponpes KHAS didirikan oleh ulama besar Mbah Kyai Harun pada 1908.

Pelaksanaan vaksinasi pada santri dan pengurus ponpes menjadi upaya membentuk herd immunity di bidang pendidikan yang secara bertahap dan terbatas memulai kegiatan belajar secara tatap muka.

Erick pun menegaskan, perhatian dan usaha keras pemerintah menyelenggarakan program vaksinasi secara nasional akan terus dilakukan.

"Kegiatan yang melibatkan TNI, Polri, perusahaan BUMN, dan pemda menunjukkan bahwa kami ingin masyarakat segera sehat dengan divaksin. Dengan demikian, (masyarakat) dapat bekerja dan beraktivitas seperti semula dan tetap menjalankan protokol kesehatan," katanya.

Hal senada juga diutarakan oleh Sunarso. Ia mengatakan bahwa BRI berkomitmen untuk mengambil peran dalam mendukung pemerintah mempercepat program vaksinasi di berbagai daerah di Indonesia. Tujuannya, agar herd immunity dapat segera terbentuk dan masyarakat dapat beraktivitas normal kembali.

"Kali ini, kami menyasar masyarakat di Cirebon, Jawa Barat. Kami mendapat dukungan penuh dari Kementerian BUMN untuk bersama-sama mewujudkan upaya pemerintah dalam mempercepat herd immunity,” ujar Sunarso.

Menurutnya, untuk mempercepat pemulihan ekonomi, vaksinasi harus dilakukan. Sebab, bidang kesehatan menjadi game changer pada krisis ini.

“Dengan tercapainya kekebalan kelompok melalui vaksinasi, maka pandemi akan dapat diatasi sehingga aktivitas perekonomian dapat kembali berjalan normal,” katanya.

Sebelumnya, BRI telah menyelenggarakan vaksinasi massal di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur serta Pondok Pesantren Terpadu Al Yasini, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, dengan total peserta vaksinasi mencapai 10.000 santri.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com