Advertorial

Dapat Pendanaan 35 juta Dollar, Perusahaan Jasa Pengiriman Same Day Dostavista atau dikenal MrSpeedy di Indonesia Ganti Nama Jadi Borzo

Kompas.com - 30/08/2021, 20:15 WIB

KOMPAS.com – Perusahaan penyedia layanan jasa pengiriman same day, Dostavista atau dikenal sebagai MrSpeedy di Indonesia, secara resmi berganti nama menjadi Borzo usai mendapatkan pendanaan seri C sebesar 35 juta dollar Amerika Serikat (AS).

Untuk diketahui, pendanaan seri C merupakan tahapan pendanaan yang diberikan investor kepada perusahaan rintisan atau startup.

Pendanaan diberikan karena investor menganggap startup mampu mencapai keuntungan tertentu sesuai dengan jumlah pendanaan hingga berpotensi melakukan ekspansi bisnis secara global.

Selain berganti nama, efek dari pendanaan tersebut adalah penyatuan beberapa merek dagang yang berada di sepuluh negara ke dalam ekosistem Borzo.

Adapun para investor yang menyuntikkan dananya kepada Borzo adalah Mubadala, VNV Global, RDIF, dan Flashpoint Venture Capital.

Lewat dana tersebut, perusahaan berencana untuk memperkuat posisinya di pasar internasional dengan mengembangkan produk baru.

Seperti diketahui, terjadinya pandemi Covid-19 semakin mendorong perkembangan teknologi digital. Hal tersebut juga memengaruhi pola hidup masyarakat saat ini.

Selain itu, keberadaan aplikasi jasa pengiriman menjadi lebih penting dari sebelumnya, baik bagi pemilik bisnis maupun pelanggan.

Pasalnya, saat ini banyak orang cenderung menggunakan jasa pengiriman demi meminimalisasi kontak fisik agar terhindar dari penularan Covid-19.

Hal tersebut tak hanya berlaku pada produk makanan, tetapi juga untuk produk barang lainnya.

Meski begitu, terdapat beberapa kendala terhadap situasu tersebut, yakni minimnya penyedia jasa pengiriman di hari yang sama. Oleh karena itu, Borzo hadir sebagai solusi dari masalah tersebut.

Borzo memungkinkan pengiriman pada hari yang sama melalui berbagai rute, transportasi, dan barang dengan berat atau ukuran apa pun melalui harga yang kompetitif.

Pelanggan dapat melakukan pemesanan jasa pengiriman melalui situs web Borzo, aplikasi mobile, atau melalui integrasi-API.

Setelah melakukan pemesanan, kurir akan dengan segera mengambil paket dari pelanggan dan mengirimkannya ke alamat yang dituju.

Demi memastikan kelayakan pengirimian, perusahaan juga menerapkan algoritma kepada perangkat teknologi yang dimiliki kurir untuk memungkinkan pengiriman yang terjangkau, cepat, dan tepat.

Algoritma tersebut hadir untuk mengoptimalkan pengiriman secara paralel dengan mempertimbangkan rute geografis, isi paket, dan memastikan kelayakan pengiriman pada hari yang sama.

Kurir Borzo saat mengirimkan paketDok. Borzo Kurir Borzo saat mengirimkan paket

Pendiri Borzo Mike Alexandrovski mengatakan, pihaknya percaya bahwa keberadaan jasa pengiriman menjadi semakin penting di era new normal karena bermanfaat bagi semua pihak.

"Dengan babak baru, kami terus bergerak untuk menjadi salah satu perusahaan pengiriman terbaik. Untuk mencapai tujuan tersebut, penting bagi kami untuk memastikan operasional dan integritas perusahaan. Itu sebabnya kami mengganti nama menjadi Borzo,” ujar Mike dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/8/2021).

Sejauh ini, Borzo telah beroperasi di sepuluh negara, seperti Brasil, India, Indonesia, Korea, Malaysia, Meksiko, Filipina, Rusia, Turki, Dan Vietnam.

Borzo memiliki lebih dari 2,5 juta kurir dan dua juta pelanggan aktif dengan 75 persen di antaranya berasal dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Adapun rata-rata pemesanan bulanan Borzo mencapai lebih dari tiga juta pengiriman dan berhasil mencatat pendapatan kotor tahunan hingga 150 juta dollar AS.

Dengan menggabungkan beberapa unit usaha yang ada di sepuluh negara dalam satu merek dagang, diharapkan dapat membantu perusahaan untuk mengoptimalkan pemasaran dan membangun merek global yang dapat dikenal secara universal.

Borzo akan terus mengembangkan tiap unit tersebut melalui tim lokal agar produk yang dipasarkan sesuai dengan kebiasaan pelanggan di masing-masing negara

Salah satu perwakilan investor Borzo dari Mubadala, Faris Al Mazrui mengatakan, perubahan dasar yang terjadi pada e-commerce adalah semakin meningkatnya kualitas layanan pengiriman.

“Di Borzo, kami didukung tim dengan visi yang jelas dan paham betul tentang peluang jasa pengiriman. Mereka telah berhasil mencapai pasar dunia dan menjadikan perusahaan ini kompetitif di pasar internasional. Kami semangat untuk bekerja sama dengan Mike dan Borzo,” jelas Faris.

Sementara itu, Chief Executive Officer (CEO) VNV Global Per Brilioth mengatakan, seiring meningkatnya layanan jasa pengiriman dan perkembangan e-commerce di era digital, hal tersebut merupakan peluang yang baik untuk Borzo.

“Tim ini bisa berhasil dengan memanfaatkan kekuatan jaringan untuk mengubah peluang tersebut menjadi keuntungan utama,” kata Per. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Borzo, silakan klik tautan berikut

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com