Advertorial

Dukung GBBI, Pertamina Dorong Kolaborasi dan Transformasi Digital antara UMKM dan BUMDes

Kompas.com - 02/09/2021, 11:44 WIB

KOMPAS.com – Sebagai wujud implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8, Pertamina bersama Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) bersinergi untuk mendukung Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI).

Untuk diketahui, GBBI merupakan gerakan yang diinisiasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (14/5/2020). Gerakan ini bertujuan untuk mendorong masyarakat Indonesia mencintai dan menggunakan karya anak bangsa, khususnya produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Selain itu, GBBI juga diharapkan dapat menyediakan lapangan pekerjaan yang layak sehingga ekonomi nasional tumbuh ke arah yang positif. Gerakan ini juga turut menyasar aspek pemberdayaan masyarakat, perempuan, dan difabel.

Adapun soft launching GBBI secara resmi dilaksanakan oleh Kemendes PDTT pada Rabu (1/9/2021).

Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Desa PDTT A Halim Iskandar, Corporate Secretary Pertamina Brahmantya Satyamurti Poerwadi yang mewakili Direktur Utama Pertamina Nicke Setyawati, Sekretaris Daerah (Sekda) Kalimantan Timur M Sa’bani, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur Tutuk S H Cahyono.

Pada kesempatan itu, Halim mengatakan, GBBI merupakan gerakan nasional berbentuk gotong royong dari UMKM untuk UMKM, serta dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama untuk Indonesia.

Menurutnya, UMKM terbukti memiliki daya tahan yang luar biasa dalam menghadapi krisis ekonomi sejak 1998. Sayangnya, pada krisis akibat pandemi Covid-19, UMKM menjadi salah satu sektor yang terkena dampak serius.

“Perkembangan teknologi internet selama pandemi menegaskan bahwa merambah perdagangan melalui online menjadi cara paling efisien dan efektif untuk bertahan. (Cara ini) juga dapat meraih penjualan maksimal ke depan,” kata Halim dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

Ia berharap, pelaku UMKM, pengelola BUMDes, BUMDes Bersama, marketplace, pemerintah, dan seluruh masyarakat Indonesia dapat terlibat dalam GBBI untuk mencapai hasil yang diharapkan.

“Negara kita memiliki banyak kekuatan, karya-karya hebat, produk-produk berkualitas, serta talenta hebat. Pandemi ini tidak menghalangi kita untuk berkreasi,” ungkap Halim.

Keterbatasan, tambahnya, justru harus menjadi pendorong pelaku UMKM dan BUMDes untuk tetap berinovasi, bersemangat, dan bertransformasi dalam menggali potensi diri serta menciptakan berbagai peluang. GBBI harus disertai dengan gerakan peningkatan kualitas dan daya saing.

Sebagai informasi, sejak dicanangkan pada 2020, GBBI telah menunjukkan kemajuan yang cukup pesat. Pada 2020, GBBI berhasil mengajak lebih dari 3,8 juta pelaku kreatif dan UMKM untuk on-boarding ke platform e-commerce agar bisa memperluas pasar.

Tidak hanya pasar nasional, tetapi juga hingga ke mancanegara. Saat ini total pelaku UMKM yang sudah onboarding ke platform digital mencapai 11,4 juta. 

Modal penting bagi UMKM dan BUMDes

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina mendukung GBBI dengan fokus pada transformasi digital bagi pelaku UMKM dan BUMDes.

Transformasi digital pelaku UMKM dan BUMDes merupakan modal penting di tengah tantangan pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua aktivitas bisnis dijalankan secara digital.

Pada kesempatan yang sama, Brahmantya yang mewakili Nicke mengatakan, beragam pelatihan digital telah digelar mulai Agustus 2021 sebagai bagian dari preevent GBBI 2021.

Pelatihan tersebut sekaligus menjadi bekal bagi usaha mikro kecil (UMK) dan BUMDes agar siap dalam menyongsong era kemajuan teknologi informasi.

Pertamina telah memberikan pelatihan digital yang diikuti 2.461 peserta. Pelatihan ini untuk mempersiapkan UMK dan BUMDes dalam rangka go online. Perseroan juga menyelenggarakan live bazaar sebagai upaya meningkatkan penjualan UMK dan produk desa. 

“Kegiatan GBBI tahun ini diharapkan dapat mendorong UMK dan BUMDes menjadi go digital dan go online. Dengan begitu, mereka akan mampu beradaptasi pada perkembangan zaman sehingga turut meningkatkan keefektifan dalam menjalani bisnis,” kata Brahmantya.

Dengan digitalisasi, tambahnya, jangkauan pemasaran diharapkan menjadi lebih luas, transaksi dapat dilakukan di mana pun, dan omzet yang didapatkan bisa lebih banyak.

Selain itu, kesuksesan on-boarding UMK di media sosial ataupun platform marketplace diharapkan dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini juga merupakan bagian dari komitmen environmental, social, dan good governance (ESG) Pertamina, terutama aspek sosial melalui kegiatan pemberdayaan usaha mikro kecil,” ungkap Brahmantya.

Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang No 19 Tahun 2003 tentang BUMN. Pertamina sebagai salah satu BUMN strategis milik Indonesia berkomitmen kuat untuk mendukung kebangkitan UMKM dengan semangat “Energizing You dan Energizing Indonesia”.

“Energi yang menjadi bahan bakar, energi yang menghasilkan pertumbuhan berkelanjutan, dan energi yang mampu menggerakkan roda perekonomian melalui UMK dan BUMDes,” kata Brahmantya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau