Advertorial

Berbagai Upaya Pemerintah Bangkitkan Geliat Industri Ekraf di Tengah Pandemi

Kompas.com - 03/09/2021, 19:38 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah pusat dan daerah terus berupaya mencari solusi demi membantu industri ekonomi kreatif (ekraf) Tanah Air yang terdampak pandemi Covid-19.

Di Jawa Barat (Jabar), misalnya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar mendorong pelaku ekraf agar memanfaatkan teknologi digital, seperti platform e-commerce, sebagai alat pemasaran produk usaha.

Hal tersebut, kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dapat membuat pendapatan pelaku ekraf setempat meningkat tiga hingga empat kali lipat.

Hal itu diungkapkan Emil–sapaan akrab Ridwan Kamil–dalamdialog virtual Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) Komite Penanganan Coronavirus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Kamis (2/9/2021).

Ia melanjutkan, pemerintah juga telah menyediakan sejumlah program bantuan dalam berbagai bentuk demi mendongkrak kinerja industri ekraf.

“Ada bantuan sosial tunai (BST), sembako, program pemulihan dalam wujud bantuan permodalan, serta penormalan berupa pembukaan jalur distribusi baru bagi pelaku ekraf dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), termasuk pasar internasional,” terang Emil dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (3/9/2021).

Tak berhenti sampai di situ, Pemprov Jabar juga menyediakan creative hub bagi pelaku ekraf setempat. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan sebagai ruang diskusi, belajar, dan berkarya demi menunjang kreativitas pelaku usaha.

“Contohnya, creative center yang menjadi wahana kreasi anak muda di Bandung, Bogor, dan Subang. Kemudian Bandung Creative Zone yang dapat digunakan sebagai ruang perkantoran para pelaku usaha startup,” tutur Emil.

Ia pun berpesan, bagi pelaku ekraf di Jabar yang membutuhkan bantuan, silakan menghubungi dinas terkait atau menghubunginya langsung melalui media sosial.

Fasilitas serupa juga disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah. Wali Kota Hendrar Prihadi mengatakan, pihaknya telah membangun Semarang Creative Gallery dan Semarang Creative Hub sebagai bentuk dukungan bagi pelaku ekraf setempat.

Bukan itu saja, Pemkot Semarang pun memudahkan pengurusan sertifikat halal dan hak kekayaan intelektual, serta keringanan pajak bagi pelaku ekraf.

“Kami juga menyiapkan panggung yang dapat digunakan untuk pertunjukan virtual oleh para musisi dan seniman,” imbuh Hendi.

Upaya lain dalam memajukan sektor ekraf ditunjukkan Hendi lewat kolaborasi Pemkot Semarang dengan 20 desainer. Mereka diminta untuk memberikan masukan kepada 1.000 UMKM terkait desain kemasan. Pemkot sendiri memfasilitasi pembuatan 1.000 kemasan pertama.

Dukungan lebih luas

Sebagai lembaga pemerintah yang berfokus pada perkembangan ekraf Tanah Air, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pun tak berhenti memberikan bantuan bagi pelaku usaha di sektor tersebut.

Melalui program PEN, Kemenparekraf meluncurkan dana stimulus Bangga Buatan Indonesia (BBI). Lalu, ada pula bantuan untuk pelaku ekraf perfilman.

Direktur Tata Kelola dan Ekonomi Digital Kemenparekraf Selliane Halia Ishak menjelaskan, stimulus BBI akan diluncurkan dalam bentuk pemberian voucer. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah transaksi produk ekraf melalui e-commerce.

Lebih lanjut, Selliane membeberkan, total anggaran bantuan dari Kemenparekraf untuk pelaku ekraf mencapai Rp 200 miliar dan sekarang tengah dalam masa promosi.

Untuk mendapatkan bantuan tersebut, pelaku ekraf harus memenuhi beberapa persyaratan, di antaranya adalah produk usaha harus buatan Indonesia, produsen harus warga negara Indonesia (WNI), memiliki Nomor Izin Berusaha (NIB), dan punya sertifikat merek.

Salah satu pelaku ekraf penerima bantuan, Mutiara Kamila Athiyya, mengaku sangat terbantu. Usaha fesyen miliknya yang bernama ThenBlank bisa bangkit kembali berkat Bantuan Subsidi Upah (BSU) dan insentif pajak yang diberikan pemerintah.

Kini, Mutiara terdorong untuk memberikan bantuan kepada pelaku ekraf lain yang terdampak pandemi. ThenBlank membagikan 3.000 meter kain kepada UMKM bidang fesyen dan dikirim langsung ke seluruh Indonesia.

“Saya juga berencana melakukan beberapa kolaborasi dengan musisi atau pengusaha kuliner agar semakin banyak pelaku ekraf yang pulih dari tekanan pandemi,” tuturnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com