Advertorial

Legal End-State Rampung, PT KPI Kukuhkah Posisi dalam Transformasi Bisnis Kilang dan Petrokimia

Kompas.com - 11/09/2021, 20:19 WIB

KOMPAS.com - PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) kini mengelola sepenuhnya bisnis dan operasi kilang di Indonesia sebagai sebuah entitas usaha yang mencetak profit.

Pada Juni 2020, PT KPI yang merupakan induk Subholding Refining & Petrochemical PT Pertamina (Persero) mendapat mandat untuk mengelola sektor kilang dan petrokimia Pertamina di Indonesia.

Setelah proses penandatanganan dokumen legal (legal end-state) pada Rabu (1/9/2021), proses restrukturisasi Pertamina sebagai holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas (migas) yang dirintis sejak 2018 resmi rampung.

Direktur Utama PT KPI Djoko Priyono mengatakan, pihaknya optimistis bahwa penandatanganan legal end-state merupakan sebuah momentum dan titik awal PT KPI dalam transformasi bisnis model kilang dan petrokimia guna mewujudkan visi “Profitable Refinery”.

“Sebelum restrukturisasi, PT KPI fokus menjalankan operational excellence dan keandalan kilang. Kini, PT KPI memiliki misi baru untuk mencetak laba, atau biasa disebut profit-centered entity,” jelas Djoko dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (11/9/2021).

Sebagai induk Subholding Refining & Petrochemical, PT KPI kini membawahi enam unit kilang di Dumai, Plaju, Cilacap, Balikpapan, Balongan, dan Kasim.

Selain itu, PT KPI juga mengelola proyek strategis pengembangan kilang Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan dan pembangunan kilang baru Grass Root Refinery (GRR) Tuban yang dikelola PT Pertamina Rosneft Pengolahan & Petrokimia.

Optimalkan kinerja

Djoko menegaskan, legal end-state yang menandai restrukturisasi bisnis membuka banyak peluang dan manfaat bagi PT KPI.

Manfaat pertama, kata Djoko, adalah kinerja operasional yang semakin lincah di lingkungan PT KPI. Hal ini tecermin dalam capaian kinerja positif per Juli 2021.

“Hingga Juli 2021, PT KPI telah berhasil mencapai kinerja operasional yang melewati target Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk produksi produk bahan bakar minyak (BBM) dan petrokimia bernilai tinggi, optimasi kilang, serta efisiensi biaya kilang”, ujar Djoko.

Selain itu, lanjut Djoko, restrukturisasi bisnis Pertamina juga memiliki dampak positif dalam pemberian kewenangan PT KPI, terutama dalam pengelolaan aspek perencanaan kilang, optimasi kilang, dan pemasaran produk.

“Contohnya, PT KPI kini memiliki otorisasi dalam pemilihan crude dengan nilai keekonomian tinggi dengan tetap menunjang efisiensi usaha,” imbuh Djoko.

Lebih lanjut Djoko menjelaskan, manfaat lain dari restrukturisasi adalah sinergi yang terbentuk antara PT KPI selaku induk Subholding Refining & Petrochemical dengan subholding lain di lingkungan Pertamina.

“Pada aspek pemasaran produk, kami memiliki prioritas sinergi lewat penjualan produk bernilai tinggi ke berbagai subholding terkait,” jelasnya.

Performa PT KPI dalam menjalani transisi sudah dipersiapkan sebaik-baiknya sejak 2020 melalui inisiatif strategis yang menyasar lima fokus utama.

Inisiatif strategis tersebut antara lain optimasi Crude dan produk bernilai tinggi, termasuk Pertalite, Dexlite, dan MFO Low Sulfure.

Pada aspek efisiensi energi, PT KPI tengah merintis program PLN-isasi kilang, penggunaan gas eksternal dan energi alternatif pada unit-unit kilang yang dikelola.

Sementara pada aspek manajemen inventori, PT KPI memiliki fokus menjaga stok minimal minyak mentah di masing-masing unit kilang.

Untuk meningkatkan keandalan kilang, PT KPI telah merintis teknologi digitalisasi kilang, termasuk dalam pengembangan sistem predictive maintenance.

Selain berfokus untuk mempertahankan kinerja selama transisi, inisiatif strategis yang dijalankan PT KPI juga bertujuan untuk mewujudkan visi perusahaan sebagai world class oil refineryand petrochemical pada 2027.

“Untuk mencapai tujuan tersebut, kami fokus kepada misi-misi utama. Pertama, pengembangan produk BBM ramah lingkungan dengan standar Euro IV/V,” jelas Djoko.

Selain itu, lanjut Djoko, untuk meningkatkan profitabilitas, PT KPI akan melakukan banyak eksplorasi produk-produk bernilai tinggi.

Peningkatan margin profit kilang juga menjadi target PT KPI melalui program strategis Refinery Development Master Plan (RDMP) yang telah berjalan, termasuk pada unit operasi di Balikpapan dan Balongan.

“Sesuai dengan tujuan restrukturisasi, seluruh jajaran direksi, manajemen, dan pekerja PT KPI kini optimistis untuk mengambil peran dalam mendukung operasional yang lincah, agresif dan responsif,” tegas Djoko.

Dengan demikian, kata Djoko, visi kilang petrokimia Indonesia dapat terwujud. Tak hanya untuk memperoleh laba tapi juga berkelanjutan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com