KOMPAS.com – Sebagai perusahaan jalan tol pertama dan terbesar di Indonesia, PT Jasa Marga (Persero) Tbk terus membuktikan diri sebagai leader dalam industri jalan tol. Jasa Marga melakukan berbagai peningkatan pelayanan untuk pengguna jalan yang berlandaskan semangat transformasi dan inovasi berbasis teknologi.
Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga Subakti Syukur menjelaskan, perusahaan telah meraih sejumlah pencapaian kinerja positif, salah satunya dengan merealisasikan 5 Prioritas Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta.
“Pencapaian kinerja positif perusahaan juga mencerminkan fokus Jasa Marga Group dalam membangun sustainable corporation untuk tidak hanya mengejar return bagi pemegang saham, tetapi juga memperhatikan dampak lingkungan dan dampak sosial bagi para pemangku kepentingan,” ujar Subakti dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (17/9/2021).
Saat ini, Jasa Marga menguasai market share sebesar 51 persen dari total jalan tol yang beroperasi di Indonesia atau sepanjang 1.246 kilometer (km). Sepanjang 2021, Jasa Marga telah berhasil mengoperasikan 55,94 km jalan tol baru dan masih akan bertambah hingga akhir tahun.
“Total konsesi jalan tol yang dimiliki Jasa Marga saat ini telah mencapai 1.603 km di seluruh Indonesia. Kami menargetkan penambahan jalan tol operasi hingga akhir 2021. Salah satunya, Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Danowudu-Bitung yang ditargetkan beroperasi pada triwulan IV 2021,” ujar Subakti.
Hingga Rabu (15/9/2021), progres pembebasan lahan untuk Jalan Tol Manado-Bitung Ruas Danowudu-Bitung sudah mencapai 97,60 persen. Sementara, perkembangan konstruksinya mencapai 94,43 persen.
Kinerja positif di tengah pandemi
Di tengah pandemi Covid-19, Jasa Marga juga mencatatkan kinerja positif yang tecermin dari peningkatan pendapatan usaha sebesar 29,95 persen pada semester I 2021. Hal ini dapat diraih karena beberapa ruas jalan tol baru telah beroperasi.
Selain itu, mobilisasi masyarakat yang kian meningkat juga berdampak pada peningkatan volume lalu lintas.
Tidak hanya itu, earning before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) juga mengalami peningkatan sebesar 40,76 persen seiring dengan meningkatnya pendapatan tol. Hal ini juga menyebabkan peningkatan EBITDA Margin mencapai 64,10 persen.
“Kami juga mencatat peningkatan lalu lintas yang cukup signifikan. Secara total, lalu lintas harian rata-rata (LHR) seluruh jalan tol Jasa Marga Group hanya turun sekitar 11,9 persen,” ujarnya.
Subakti menambahkan, saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada Juli 2021, terjadi penurunan LHR sebanyak 43,9 persen dari LHR normal sebelum pandemi.
Meski demikian, Subakti optimistis pihaknya dapat memenuhi target kinerja perusahaan hingga akhir 2021.
Penghargaan dan bakti sosial
Sebagai informasi, jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group, yakni Jalan Tol Jagorawi dan Jalan Tol Semarang-Solo meraih penghargaan atas pemenuhan “Roadmap Jalan Tol Berkelanjutan” yang diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akhir 2020.
Sebelumnya, dua ruas jalan tol lain, yakni Jalan Tol Pandaan-Malang dan Jalan Tol Gempol-Pandaan memperoleh sertifikasi “Green Toll Road Indonesia”.
Selain fokus memenuhi target dan menjaga kualitas layanan, Jasa Marga Group juga turut memberikan bantuan tanggung jawab sosial dan lingkungan senilai Rp 10 miliar sepanjang 2021.
Hingga akhir Agustus 2021, Jasa Marga Group telah melakukan berbagai program penanggulangan dan pencegahan Covid-19, baik untuk internal maupun komunitas di sekitar perusahaan senilai Rp 6 miliar.
“Inilah wujud nyata komitmen Jasa Marga Group dalam membina dan mengembangkan pemangku kepentingan serta ekosistemnya. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan visi Jasa Marga Group sebagai perusahaan yang berkelanjutan,” jelas Subakti.
Guna meningkatkan pelayanan demi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan dengan berlandaskan semangat transformasi dan inovasi berbasis teknologi, Jasa Marga juga meluncurkan Jasa Marga Tollroad Command Center.
Command center tersebut merupakan pusat kendali lalu lintas jalan tol berbasis intelligent transportation system pertama dan terlengkap di Indonesia.
Jasa Marga juga turut meluncurkan aplikasi Travoy 3.0 yang dirancang sebagai asisten perjalanan digital untuk membantu pengguna jalan tol berkendara di jalan tol. Terdapat berbagai fitur yang dihadirkan aplikasi ini, di antaranya informasi tarif tol, panic shake, dan laporan pengguna jalan.
“Di bidang human capital, kami juga mengembangkan mobile apps JMClick yang merupakan integrated human capital services untuk sekitar 8.000 karyawan Jasa Marga Group di seluruh Indonesia,” ujar Subakti.
Adapun beberapa fitur yang terdapat pada aplikasi JMClick terbaru versi 2.0 adalah fitur digital learning, collaborative learning, gamification, performance appraisal, learning wallet, sistem presensi berbasis lokasi, pengelolaan remunerasi, hak cuti, talent development, serta socialization and internalcommunications.