KOMPAS.com - Komitmen PT Pertamina (Persero) dalam mengimplementasikan program environmental, social, and corporate governance (ESG) sekaligus dukungan terhadap sustainable development goals (SDGs) mengundang apresiasi dari banyak pihak.
Terbaru, Pertamina mendapat sejumlah penghargaan dalam ajang Nusantara CSR Awards 2021 yang digelar The La Tofi School of CSR di Ramayana Terrace Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Rabu (15/9/2021).
Pada ajang tersebut, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dinobatkan sebagai The Best CEO CSR of The Year.
Di samping itu, Pertamina Group juga mendapatkan penghargaan sebagai Best of The Best CSR of The Year.
Penghargaan tersebut diterima oleh Vice President (VP) Corporate Social Responsibility (CSR) & Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) Pertamina Arya Dwi Paramita.
Chairman The La Tofi School of CSR mengatakan, Nicke Widyawati dinobatkan sebagai The Best CEO CSR of The Year karena mendorong banyak program corporate social responsibility (CSR) yang berkualitas.
Pertamina, lanjut La Tofi, menjalankan seluruh program CSR dengan cara-cara yang bertanggung jawab dan menghitung nilai dampak dari setiap program yang digulirkan.
“Ini adalah sesuatu yang patut ditiru. Bukan hanya oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) besar, tapi juga oleh perusahaan swasta. Bahwa nilai dampak dari program itu juga harus dihitung,” kata La Tofi dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (17/9/2021).
La Tofi juga mengapresiasi program CSR dari Pertamina Fuel Terminal Rewulu yang memberdayakan penyandang disabilitas terdampak pandemi Covid-19.
“Hal-hal semacam ini tentu saja merupakan kreativitas yang tinggi. Kami harap, pada tahun-tahun berikutnya muncul program kreatif baru yang bisa dilakukan,” imbuh La Tofi.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina Fajriyah Usman menyampaikan rasa terima kasih atas penghargaan yang diberikan.
Menurutnya, dukungan yang diberikan Pertamina kepada masyarakat melalui program CSR sejalan dengan konsep semangat perusahaan, “Energizing You”, sebagai energi pembangunan berkelanjutan.
“Pertamina sebagai entitas bisnis yang bergerak di bidang energi itu juga sangat terkait dengan hal ini. Selanjutnya, Pertamina merumuskan sebuah pendekatan, yaitu bagaimana kami bisa hadir memberikan manfaat dan mendukung terhadap pembangunan berkelanjutan,” jelas Fajriyah.
Fajriyah menambahkan, Pertamina bersama dengan Kementerian BUMN juga aktif menggulirkan program-program yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan. Hal itu sebagai wujud komitmen implementasi aspek ESG di perusahaan.
“Pertamina dan seluruh unit bisnis grupnya melaksanakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Harapannya, di era pandemi ini kami dapat membangun resilience atau ketangguhan dari masyarakat,” ujarnya.
Ketahanan dan ketangguhan tersebut, lanjut Fajriyah, menjadi spirit dari insan Pertamina untuk bisa mengambil peran dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan.
“Pertamina juga berhasil menumbuhkan ketangguhan para mitra binaan yang merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam menghadapi pandemi pandemi,” kata Fajriyah.
Sementara pada aspek creating shared value (CSV), Pertamina berhasil mencetak omzet lebih dari Rp 1 miliar dari 64 bengkel binaan program Enduro Entrepreneurship Program pada 2020.
“Di sini, kami melihat bahwa membangun ketangguhan ekonomi mitra binaan merupakan modal penting dalam menghadapi pandemi,” imbuhnya.
Fajriyah mengatakan, ke depan, pihaknya akan terus berupaya memberikan yang terbaik melalui setiap program yang digulirkan.
“Pesan semangat dukungan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan terus disuarakan untuk menginspirasi. Kami berharap, upaya ini dapat dilakukan bersama oleh banyak pihak untuk kebaikan di sekitarnya. Jika inspirasi itu kita sebarkan, semoga kebaikan itu juga akan bertumbuh di tempat lain,” jelasnya.