KOMPAS.com – Pandemi Covid-19 mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas yang memerlukan pertemuan tatap muka. Hal ini menyebabkan kendala pada kegiatan perekonomian di berbagai sektor yang memengaruhi kehidupan masyarakat.
Agar dapat terus bertahan di tengah pandemi, banyak masyarakat yang kemudian mencari peluang dengan memulai usaha baru. Jawara Patra pun mendukung hal tersebut dengan mengadakan program Patra Sedulur Kabehan atau dikenal dengan sebutan Pasukan.
Sebagai informasi, Jawara Patra merupakan platform komunitas (alias para Jawara) yang mendukung pengembangan diri agar bermanfaat bagi lingkungan dan daerahnya.
Lewat program tersebut, para Jawara Patra dapat memberi berbagai pelatihan dan membagikan wawasan dasar tentang kewirausahaan, pemasaran, dan produktivitas.
Dengan begitu, mereka dapat meningkatkan kompetensi agar bisa berdikari serta berkontribusi untuk komunitas dan lingkungan sekitar.
Program Pasukan diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh 135 komunitas Jawara Patra di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah, seperti Solo, Magelang, dan Purwokerto selama periode Maret-April 2021.
Tiga narasumber yang ahli di bidangnya dihadirkan untuk menjadi pelatih dalam program Pasukan. Mereka adalah Co-Owner Nuvantara Alwan Azra, pemilik Sayuran Merbabu Organik Sofyan Adhi, dan pemilik SL Corp Indra Wawan.
Alwan Azra menjadi pemateri untuk pelatihan kewirausahaan. Sementara, Sofyan Adhi mengisi pelatihan mengenai produktivitas. Pelatihan pemasaran diberikan oleh Indra Wawan.
Selain itu, program tersebut juga mengundang vokalis grup band Shaggydog Heru Wahyono untuk berbagi kepada komunitas mengenai cara menjadi seorang sociopreneur.
Tak sekadar mendapatkan pelatihan, para peserta program Pasukan juga diminta untuk memberikan ide kegiatan atau usaha yang ingin mereka lakukan atau kembangkan.
Mereka diberikan kesempatan untuk mengajukan proposal ide usaha kepada tim komite Jawara Patra. Dari seluruh proposal yang masuk pada Juni 2021 lalu, terpilih empat Jawara Patra terbaik.
Keempat Jawara Patra tersebut adalah Pokdarwis Srigethuk dengan ide usaha perahu rakit tong, Maju Mapan Grobogan dengan ide usaha budidaya jahe merah, Dipta Yoga Sidomoro dengan ide usaha pot daur ulang sabut kelapa, dan Wahyu Turonggo Jaya dengan ide usaha alat musik tradisional.
Modal pembinaan sebesar Rp 15 juta diberikan kepada empat Jawara Patra untuk merealisasikan ide usaha tersebut.
Tak ketinggalan, program Pasukan juga mengajak Jawara Patra untuk turut menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan melalui Kompetisi Menghias Alat Bantu Patra (Kompas Patra).
Masing-masing peserta dibekali satu buah papan penunjuk dan empat tempat sampah. Mereka diminta untuk menghias papan penunjuk jalan tersebut sesuai dengan kreativitas dan identitas komunitasnya agar lebih menarik.
Lewat aktivitas tersebut, Jawara Patra diharapkan dapat menjadi panutan dan pengingat bagi lingkungan sekitar untuk menjaga kesehatan serta kebersihan.