Advertorial

Terpilih Jadi Ketum Iskindo, Riza Damanik Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Negara Maritim yang Kuat

Kompas.com - 24/09/2021, 18:23 WIB

KOMPAS.com – M Riza Damanik, PhD terpilih sebagai Ketua Umum Ikatan Sarjana Kelautan Indonesia (Iskindo) periode 2021-2026 pada Sidang Kongres III Iskindo, Kamis (23/9/2021).

Kongres yang beranggotakan sekitar 35.000 orang tersebut digelar secara hybrid, yakni luring dan daring. Sebanyak 115 peserta dari berbagai provinsi mengikuti kongres secara luring di CK Tanjungpinang Hotel and Convention Center, Kepulauan Riau (Kepri). Sementara itu, peserta lain mengikuti secara daring melalui aplikasi Zoom.

Sebagai informasi, terdapat sembilan nama kandidat ketua umum yang muncul dalam kongres tersebut. Namun, Riza yang terpilih lewat proses musyawarah dan mufakat.

Di lingkungan pegiat kelautan Tanah Air, Riza bukanlah nama baru. Pada periode pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi), Riza aktif mengawal agenda poros maritim sebagai Ahli Utama Kantor Staf Presiden Bidang Kemaritiman.

"Kalau bukan karena tinta, takkan tertulis sebait puisi. Kalau tidak karena cinta, takkan berkumpul kita disini. Dari Langkat sampai ke Lotim, bersama Hang Tuah dan Hang Jebat. Selamat Hari Maritim, Maritim Kuat, Indonesia Hebat," ucap Riza mengawali pidatonya, seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/9/2021).

Dalam pidato tersebut, Riza menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Ketua Umum Iskindo periode 2018-2021 Zulficar Mochtar, panitia, seluruh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Iskindo yang hadir, dan semua pihak yang telah mengawal kesuksesan Kongres III Iskindo.

Staf Khusus Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) itu juga menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan.

"Sebuah pekerjaan besar menanti di depan," katanya.

Ia meyakini, dengan soliditas yang kuat dari seluruh Dewan Pengurus Pusat (DPP) dan DPW di seluruh Indonesia, Iskindo mampu membuat pekerjaan besar dan membawa manfaat untuk Indonesia.

Alumnus Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu menyebutkan tiga syarat Indonesia menjadi negara maritim yang kuat.

Pertama, adanya sumber daya alam (SDA) yang berkelanjutan. Kedua, tersedianya sumber daya manusia (SDM) kelautan yang unggul. Ketiga, adanya kebijakan yang mendukung tumbuh kembang inovasi dan teknologi guna mengoptimalkan pengelolaan sumber daya kelautan serta perikanan.

“Insya Allah, SDM yang ada di Iskindo dapat berkontribusi memenuhi syarat-syarat tersebut,” ujarnya.

Oleh karena itu, Riza berjanji akan memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, baik itu dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, perguruan tinggi, organisasi profesi lain, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta, maupun lembaga-lembaga penelitian di dalam serta luar negeri dalam rangka memperkuat kapasitas SDM kelautan Indonesia.

"Termasuk mendorong pembentukan lembaga sertifikasi profesi jasa kelautan serta memperluas peran sarjana kelautan dalam melahirkan inovasi dan teknologi guna mendukung cita-cita besar menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat," jelas Riza.

Secara internal, lanjur Riza, kelengkapan organisasi juga akan terus diperkuat, seperti peningkatan kapasitas anggota, pendataan, dan kemandirian organisasi akan menjadi prioritas hingga melengkapi 34 DPW di 34 provinsi seluruh Indonesia.

"Terakhir, insya Allah, seluruh konsensus kelautan yang kami sepakati dari Kongres III akan dijalankan sebaik-baiknya," kata Riza.

Sebelum menutup pidatonya, pria kelahiran Tanjung Balai, Asahan, Sumatera Utara (Sumut) itu kembali mengucapkan dua pantun.

"Dari kota berangkat mebat, sampai mencirim cari alpukat. Mari kita perkuat tekad, wujudkan negara maritim yang kuat. Pergi ke laut membawa pukat, berlayar hingga ke Tunisia. Semoga Iskindo membawa manfaat, memajukan kelautan Indonesia kita,” kata Riza.

Di sela-sela acara kongres, Koordinator Steering Commitee Kongres III Iskindo Dr Hendra Yusran Siri mengatakan bahwa pelaksanaan Sidang Kongres III dilaksanakan pada momen yang tepat. Sebab, kongres diadakan bersamaan dengan peringatan Hari Maritim yang diperingati setiap 23 September.

Menurut Hendra, Iskindo hadir untuk memberikan warna dan kontribusi dalam memberi arah baru pembangunan kelautan bangsa Indonesia.

“Dalam penyusunan rencana pembangunan jangka panjang (RPJP), corak maritim dan kelautan harus mendominasi konsep pembangunan nasional. Warna serta corak maritim dan kepulauan harus lebih terdeterminasi dalam blue print pembangunan nasional," harapnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com