Advertorial

Didesain untuk Tingkatkan Kualitas SDM, Kartu Prakerja Justru Beri Manfaat di Tengah Pandemi Covid-19

Kompas.com - 24/09/2021, 20:18 WIB

KOMPAS.com – Program Kartu Prakerja menjadi program yang dinantikan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut dikarenakan masyarakat membutuhkan pengembangan kompetensi kerja dan kewirausahaan untuk tetap bertahan selama pandemi.

Program tersebut diwujudkan dalam bentuk pelatihan yang dilakukan secara daring selama masa pandemi Covid-19.

Selain itu, peserta akan mendapatkan saldo bantuan awal untuk mengikuti pelatihan yang dapat dipilih sesuai minat. Peserta yang lolos seleksi juga dapat mencairkan insentif berupa bantuan sosial tunai sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan setelah menyelesaikan pelatihan.

Program Kartu Prakerja ditujukan bagi para pencari kerja, pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), atau pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi, termasuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Antusiasme masyarakat terhadap program tersebut terlihat dari banyaknya peserta yang mendaftar di tiap gelombang. Program Kartu Prakerja pun telah memasuki gelombang ke-21 dan menjangkau lebih dari 11,4 juta penerima manfaat.

Dalam Dialog Produktif Kabar Kamis Siang Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9), Kamis (23/9/2021), Pengamat Ekonomi CORE Yusuf Rendy Manilet mengatakan, Kartu Prakerja awalnya didesain bukan untuk pandemi, melainkan dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Yusuf mengatakan, berkat pandemi, masyarakat jadi tahu tentang keberadaan Kartu Prakerja untuk peningkatan keterampilan.

“Program ini sangat berpotensi menjadi acuan dan pilar pengembangan sumber daya manusia di Indonesia, serta menjadi sarana inkubasi mendukung upaya pemerintah dalam mencetak wirausaha,” ujarnya dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (24/9/2021).

Saat ini, lanjut Yusuf, Kartu Prakerja telah menjadi bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) klaster perlindungan sosial dan menyediakan pilihan kelas pelatihan yang beragam sehingga dinilai inklusif.

Terkait pelaksanaan program Kartu Prakerja, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menjelaskan bahwa hingga saat ini, pihaknya telah menerima sekitar 75 juta pendaftar program Kartu Prakerja.

Sebagai informasi, untuk menjadi peserta program Kartu Prakerja, masyarakat harus melakukan beberapa tes untuk lolos seleksi pendaftaran. Masyarakat diharuskan menjawab pertanyaan dalam tes motivasi dan kemampuan dasar. Jika belum lolos, masyarakat dapat mengulang pendaftaran pada gelombang berikutnya.

Pada semester I 2021, kata Denni, sebanyak 99 persen peserta telah menyelesaikan pelatihan. Adapun kisah sukses para peserta Kartu Prakerja tersebut juga memotivasi peserta lain dan dapat dilihat di akun Instagram @prakerja.go.id.

“Dalam hal persebaran peserta, Kartu Prakerja sudah melayani masyarakat di seluruh Indonesia di 514 kabupaten kota, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujar Denni.

Menurut Denni, Kartu Prakerja memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya tercatat oleh survei Ipsos. Survei ini menyatakan bahwa Kartu Prakerja adalah program di masa pandemi yang paling banyak diterima dan paling bermanfaat bagi masyarakat.

Denni juga menjelaskan bahwa tujuan utama program Kartu Prakerja adalah memberikan pancing dalam bentuk pelatihan peningkatan kompetensi, bukan memberikan ikannya.

“Namun, jika ada peserta yang juga mengharapkan insentifnya. Ini menginat kondisi pandemi yang menyulitkan banyak orang,” kata Denni.

Sebagai upaya pendampingan, lanjut Denni, pihaknya terus memberikan edukasi, sosialisasi, juga rekomendasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang didapatkan peserta saat mengikuti program.

Dalam pelaksanaannya, Denni menyatakan bahwa Kartu Prakerja menjalin kolaborasi dengan banyak pihak, baik pemerintah maupun lembaga pemberi pelatihan.

Salah satunya adalah lembaga pelatihan Kita Kompeten dari Kalimantan. Founder Kita Kompeten Ilham Rahmanto menjelaskan, lembaga tersebut memberikan pelatihan terkait sektor industrial, khususnya sertifikasi yang menjadi syarat untuk bekerja.

Misalnya, sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang penting untuk bekerja di industri minyak dan pertambangan. Mereka juga berencana membuka pelatihan kewirausahaan.

Selain itu, Kita Kompeten juga membantu peserta untuk mendapatkan pekerjaan atau mengikuti ujian kompetensi berikutnya yang diakui Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP). Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk pendampingan, subsidi, dan permodalan.

“Kami memiliki Rumah Prakerja di beberapa wilayah (di) Kalimantan, Sulawesi, juga Timika. Sebab, kami tahu, ada masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses informasi, koneksi, atau paket data. Di rumah tersebut, kami menyediakan wifi, petugas yang membantu, dan fasilitas penunjang kenyamanan,” ujar Ilham.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai program Kartu Prakerja, masyarakat dapat mengaksesnya melalui tautan berikut ini.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com