Advertorial

Pengguna Aplikasi Digital Meningkat Selama Pandemi, Pemerintah Percepat Infrastruktur Digital

Kompas.com - 25/09/2021, 18:44 WIB

KOMPAS.com – Penggunaan aplikasi digital di Tanah Air selama pandemi Covid-19 mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Pengguna dompet digital (e-wallet), misalnya. Berdasarkan hasil riset digital yang dilakukan Neurosensum, pengguna e-wallet meningkat 44 persen selama setahun terakhir.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Dirjen Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pandemi mendorong masyarakat bertransformasi ke arah digital.

“Kini masyarakat mengadopsi beragam solusi aplikasi pada perangkat smartphone untuk memudahkan kehidupan sehari-hari,” ujar Semuel dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Senin (27/9/2021).

Lonjakan penggunaan aplikasi digital yang cukup fantastis tersebut, lanjutnya, mendorong pemerintah melakukan percepatan pengembangan infrastruktur digital.

Tak hanya itu, percepatan transformasi digital juga memacu Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital 2021 yang dicanangkan pemerintah jadi lebih inklusif.

Hal tersebut disampaikan Semuel menjelang kegiatan Ignition di Nusa Dua, Bali, Sabtu (25/9/ 2021).

Sebagai informasi, acara Ignition yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membahas tiga tema besar, yaitu fintech, smart city, serta pariwisata.

Kegiatan Ignition tersebut merupakan tahap awal dari rangkaian program pembinaan startup bagi pemula. Gelaran ini ditujukan bagi masyarakat awam yang ingin mengetahui dan memiliki minat terhadap inovasi teknologi digital serta ingin merintis startup digital.

Semuel menambahkan, industri startup yang dulu hanya diminati anak-anak dengan kompetensi informasi dan teknologi (IT), kini juga diminati masyarakat dari berbagai latar belakang.

“Inklusivitas dibutuhkan dalam ekosistem startup digital masa kini agar inovasi dan solusi yang dihasilkan memenuhi kebutuhan masyarakat luas sehingga lebih beragam,” kata Semuel.

Selain itu, imbuh Semuel, pandemi Covid-19 juga membuka pandangan baru tentang pentingnya inklusivitas bagi ekosistem startup digital di berbagai daerah. Ekosistem startup melibatkan lebih banyak anak muda dari berbagai latar belakang pendidikan dan keterampilan. Keberagaman tersebut menjadi modal penting untuk melahirkan berbagai macam inovasi.

Untuk diketahui, Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital telah menjaring lebih dari 85.000 calon pendiri startup dan merintis lebih dari 1.160 startup sejak 2016. Program ini melibatkan lebih dari 400 mentor dan 300 penggerak lokal dari berbagai bidang.

Bagi masyarakat yang tertarik mengikuti program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital secara daring, dapat mengunduh aplikasi “1000 Startup Digital” di laman https://1000startupdigital.id/aplikasi atau melalui web https://ignition.1000startupdigital.id.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com